Sistem Pembelajaran Abad 21 dengan
Project Based Learning (PBL) |
Kurikulum
yang dikembangkan saat ini oleh sekolah dituntut untuk merubah
pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered
learning) menjadi pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa
(student-centered learning). Hal ini sesuai dengan tuntutan dunia masa
depan anak yang harus memiliki kecakapan berpikir dan belajar (thinking
and learning skils). Kecakapan-kecakapan tersebut diantaranya adalah
kecakapan memecahkan masalah (problem solving), berpikir kritis
(critical thinking), kolaborasi, dan kecakapan berkomunikasi. Semua
kecakapan ini bisa dimiliki oleh siswa apabila guru mampu mengembangkan
rencana pembelajaran yang berisi kegiatan-kegiatan yang menantang siswa
untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah. Kegiatan yang mendorong
siswa untuk bekerja sama dan berkomunikasi harus tampak dalam setiap
rencana pembelajaran yang dibuatnya.
Selain pendekatan pembelajaran, siswa pun harus diberi kesempatan untuk mengembangkan kecakapannya dalam menguasai teknologi informasi dan komunikasi - khususnya komputer. Literasi ICT adalah suatu kemampuan untuk menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran untuk mencapai kecakapan berpikir dan belajar siswa. Kegiatan-kegiatan yang harus disiapkan oleh guru adalah kegiatan yang memberikan kesempatan pada siswa untuk menggunakan teknologi komputer untuk melatih keterampilan berpikir kritisnya dalam memecahkan masalah melalui kolaborasi dan komunikasi dengan teman sejawat, guru-guru, ahli atau orang lain yang memiliki minat yang sama. Aspek lain yang tidak kalau pentingnya adalah Assessmen. Guru harus mampu merancang sistem assessmen yang bersifat kontinyu - ongoing assessmen - sejak siswa melakukan kegiatan, sedang dan setelah selesai melaksanakan kegiatannya. Assessmen bisa diberikan diantara siswa sebagai feedback, oleh guru dengan rubric yang telah disiapkan atau berdasarkan kinerja serta produk yang mereka hasilkan. Untuk mencapai tujuan di atas, pendekatan pembelajaran yang cukup menantang bagi guru adalah pendekatan pembelajaran berbasis proyek (Project-based learning atau PBL). Di dalam mengembangkan PBL, guru dituntut untuk menyiapkan unit plan, sebagai portfolio guru dalam proses pembelajarannya. Di dalam unit plan, guru harus mengarahkan rencana proyeknya dalam sebuah Kerangka Pertanyaan berdasarkan SK/KD yang ada dalam kurikulum. CFQ atau Curriculum frame Question adalah sebagai alat untuk mengarahkan siswa dalam mengerjakan proyeknya, sehingga sesuai dengan tujuan yang telah direncakan. Guru harus menyiapkan materi-materi pendukung untuk kelancaran proyek siswa, demikian pula siswa harus mampu membuat contoh-contoh hasil tugasnya untuk ditampilkan atau dipresentasikan di depan temannya. Pada saat presentasi hasil proyeknya siswa mendapat kesempatan untuk melakukan assessmen terhadap temannya - peer assessmen, memberikan feedback pada hasil kerjanya. Dalam rencana pelajaran guru pun harus memberikan kesempatan pada siswa untuk melaporkan hasil proyeknya dalam berbagai bentuk, bisa dalam bentuk blog, wiki, poster, newsletter atau laporan. Kegiatan yang memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau high order thinking harus dirancang dalam rencana pelajaran guru. Siswa diberi kesempatan untuk melakukan analisis, sintesis dan evaluasi melalui proyek yang mereka kerjakan. PBL merupakan salah satu model pembelajaran yang berpusat pada siswa yang diyakini para ahli mampu menyiapkan siswa kita untuk menghadapi dunia kerja di abad ke-21. Menurut hasil survey The Conference Board, Corporate Voices for Working Families, Partnership for 21st Century Skills, dan The Society of Human Resources Management yang dirilis pada tanggal 2 Oktober 2006 : Apakah Mereka Siap untuk Bekerja? A. Kecakapan paling penting untuk bisa sukses bekerja ketika lulus SMA
B. Kelemahan yang dimiliki siswa lulusan SMA ketika mereka diterima kerja
C. Kecakapan apa dan objek apa yang sedang tumbuh dalam lima tahun yang akan datang?
Dari hasil survey di atas menunjukkan bahwa kecakapan-kecakapan yang termasuk dalam Thinking and Learning Skills (problem solving, critical thinking, collaboration, communication) menjadi kecakapan-kecakapan yang sangat penting harus dimiliki oleh siswa agar mampu bersaing dengan siswa negara lain. Pendekatan pembelajaran yang bagaimana yang harus guru siapkan untuk mengembangkan semua kecakapan di atas? Menurut para ahli, project-based learning merupakan salah satu pendektan pembelajaran yang berpusat pada siswa yang mampu mengembangkan semua kecakapan di atas. Hal ini dikarenakan PBL memiliki karakteristik sebagai berikut:
|
Selasa, 17 Juli 2012
SISTIM PEMBELAJARAN ABAD 21
KISAH INSPIRASI UNTUK SUAMI/ISTRI
KISAH INSPIRASI UNTUK PARA SUAMI/ISTRI
Semoga peristiwa di bawah ini membuat kita belajar bersyukur untuk apa yang
kita miliki :Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.
Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.
Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.
Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku.
Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya.
Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.
Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua orangtuaku.
Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.
Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.
“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.
Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”
“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.
Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.
Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera. Lelaki asing itu ternyata seorang polisi, ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.
Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.
Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama. Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami. Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat. Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.
Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan. Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.
Saat pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.
Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.
Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa. Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana. Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus. Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.
Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas. Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.
Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja. Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa. Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.
Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.
Istriku Liliana tersayang,
Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.
Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.
Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.
Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!
Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.
Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.
Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.
Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?”
Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.”
Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?”
Aku menggeleng, “bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”
Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.
..............................................................................
Senin, 16 Juli 2012
SIAPKAH ANAK MENJALANI SEKOLAH USIA DINI..?
Ketika memutuskan anak untuk bersekolah, ada
banyak pertimbangan orangtua. Beberapa beralasan, usia mereka sudah cukup untuk
bersekolah dan ada yang lain beralasan anak mereka telah siap secara mental
walaupun umur belum mencukupi. Ada juga yang beralasan karena anak mereka lebih
baik berada di sekolah, dibandingkan berada di rumah sebab tak punya teman dan
kehidupan sekolah bisa mengajarkan banyak terutama bersosialisasi.
Sayang, banyak orangtua akhirnya melupakan
beberapa faktor penting. Antara lain, mereka lupa kalau sekolah adalah sebuah
langkah besar untuk seorang anak. Mungkin bagi orangtua, sekolah hanya dilihat
dari segi fungsional semata. Tapi buat seorang anak, sekolah bisa menjadi
tempat yang menyenangkan namun sebaliknya bisa menjadi tempat paling mengerikan
untuk mereka.
Fundamental mendasar untuk mengambil keputusan
menyekolahkan mereka tentu saja adalah anak itu sendiri.
Berapa sebenarnya umur yang tepat bagi
anak untuk memulai pendidikannya?
Ini yang agak sulit dijawab. Saya pernah melihat
brosur PG/PAUD yang menawarkan pendidikan untuk anak usia 3-4 tahun, lalu ada
Toddler yang melayani pendidikan untuk anak di usia yang lebih rendah dari 3
tahun. Hal inilah yang banyak menimbulkan kebingungan bagi orangtua terutama
yang belum memiliki pengalaman mendidik anak. Akhirnya timbul pemikiran bahwa
menyekolahkan anak makin cepat makin baik, apalagi dikelola oleh lembaga
pendidikan yang terkenal.
Padahal ada banyak sekali hal-hal yang harus
dipikirkan sebelum memasukkan anak ke sekolah, selain memilih sekolah dan jenis
pendidikan yang akan diperoleh anak.
Kesiapan fisik dan mental anak merupakan
hal utama dibandingkan menghitung usianya.
Setiap kali tahun ajaran baru tiba di beberapa TK
atau Playgroup atau PAUD, terlihat antrian orangtua yang mengantarkan putra
putri mereka pada hari pertama sekolah. Beberapa sekolah termasuk TK/PG/PAUD
menerapkan aturan pengenalan atau orientasi siswa selama satu minggu. Bedanya
kalau di pendidikan awal ini, orientasi siswa biasanya diisi dengan
dibolehkannya orangtua menemani anak selama jam pelajaran, atau ikut melihat
dan mengawasi anak-anak ketika berada di dalam kelas.
Namun yang terjadi kemudian, ada beberapa anak
yang tidak bisa ditinggalkan walaupun masa orientasi telah usai. Suara
tangisan, rengekan, jeritan hingga akhirnya menghalalkan cara-cara tak sehat
seperti membohongi anak, hingga menyuapnya dengan hadiah-hadiah. Akhirnya
sekolah malah memperkenalkan anak pada sesuatu yang tidak baik atau bersifat
negatif, yang sayangnya dibantu oleh orangtuanya sendiri.
Itu belum selesai. Bagaimana ketika anak ternyata
belum lepas dari diapersnya atau dotnya? Atau malah masih sangat tergantung
pada Ayah Bundanya. Ini yang kadang-kadang luput dari perhatian orangtua.
Setiap anak memiliki kesiapan mental yang
berbeda. Si A sudah bisa melewati toilet training pada umur 9 bulan tapi si B
berumur 3 tahun bahkan masih belum bisa membedakan mana BAB (buang air besar)
dan BAK (buang air kecil) karena selalu dipakaikan diaper.
Yang menjadi pengamatan saya akhirnya adalah
masalah toilet training dan kebiasaan nge-dot itu justru menjadi alasan utama
para orangtua memasukkan anak-anak mereka ke PAUD/PG/TK, karena mereka mengira
sekolah akan membantu anak-anak mereka cara latihan ke toilet dan melepaskan
dari kebiasaan nge-dot. Padahal ini bisa-bisa mendatangkan masalah baru yaitu
trauma dan tentu saja akhirnya mengubah fungsi pembimbing atau guru anak,
menjadi para pengasuh dadakan karena harus bolak-balik mengurus si ‘bayi’ besar
yang tidak siap.
Beberapa anak menunjukkan ciri-ciri ketidaksiapan
itu dengan gangguan kesehatan seperti muntah-muntah, mengeluh sakit perut
hingga nafsu makan yang berkurang. Ada juga yang mengalami perubahan sikap
seperti semakin nakal dan suka sekali sekali ‘membully’ teman-teman barunya.
Atau munculnya kebiasaan yang tidak ada sebelumnya misalnya mengompol,
menangis, menjerit dan lain-lain.
Siapkanlah mental si kecil jika memang usianya
sudah cukup. Beberapa sekolah swasta baik PAUD/PG/TK banyak yang melakukan
pemeriksaan mental terlebih dahulu untuk mengetahui seberapa siap anak ke
sekolah. Jika tidak ada, jangan takut untuk melakukan pemeriksaan mental dengan
psikolog. Anda sendiri juga bisa melakukan pemeriksaan kesiapan mental itu
dengan bertanya jawab seputar dunia sekolah, misalnya dengan memberitahu apa
yang akan dia dapatkan di sekolah dan apa yang tidak dapat ia temukan di
sekolah. Lalu tanyakan bagaimana perasaannya kalau ditinggal oleh Mama dan Papa
di sekolah dan bimbing dia cara mengatasinya, misalkan berdoa atau meminta
bantuan pada guru. Hal yang paling sering muncul dalam anak-anak yang baru
masuk sekolah adalah rasa cemas dan takut.
Karena itulah, jangan pernah
menakut-nakuti anak dengan sesuatu hal yang kelak akan dominan dalam hidupnya
(seperti pada guru, pada makhluk tertentu atau benda tertentu) atau terlalu
banyak memberinya sederet larangan. Anak yang sering dilarang
atau ditakut-takuti apalagi dibohongi akan menjadi anak yang penakut, mudah
cemas dan tidak percaya diri termasuk sulit pergi ke sekolah.
Ajarilah si Kecil cara menghadapi
ketakutan dan kecemasannya. Jika terus berlanjut sampai masa orientasi
lewat, maka cari penyebabnya (misalkan suara guru yang terlalu galak, takut
pada salah satu temannya dll)
Akan lebih baik, jika beberapa minggu
sebelum bersekolah kita sudah mengenalkan apa saja yang nanti akan dihadapinya
saat bersekolah. Seperti tingkah laku yang baik dalam kelas,
bersalaman, mematuhi perintah guru dan mengurus dirinya (sebatas kemampuannya
tentu saja). Ini khusus untuk anak-anak yang masuk TK. Untuk PAUD dan PG,
biasanya tergantung kebijaksanaan masing-masing lembaga yang menyelenggarakan.
Namun ada baiknya memasukkan anak-anak itu tetap memperhitungkan dua aspek di
atas yaitu usia dan kesiapan mental anak.
Selain itu, sebagai orangtua kita juga harus
mempersiapkan diri menghadapi tingkah anak yang mungkin di luar
dugaan. Ingat Ayah Bunda! Jangan halalkan yang haram untuk
mengajarkan kebaikan ya… seperti berbohong dan membodohi anak.
Dan terakhir tentu saja, ajarilah anak
untuk mampu mengatasi ketakutannya dengan berdoa pada Tuhan sesuai
kepercayaannya, bahwa Allah akan menjaganya walaupun kita tak berada
di sisinya. Dengan mengajarkan beberapa doa pendek, anak akan memiliki bekal
yang cukup untuk memasuki sekolah barunya.
Seberapa pintarpun seorang anak, yang terpenting
adalah mengembangkan akhlak dan kepribadiannya. Jika dasar kepribadian itu
terbentuk karena trauma dan akhirnya menghasilkan anak-anak yang seperti robot.
Tak berakhlak baik meskipun pintar. Maka tak ada salahnya kita mempertimbangkan
lagi apakah sudah tepat menyekolahkannya atau tidak. Pendidikan usia dini juga
bisa dilakukan di rumah, jika orangtua memiliki waktu yang cukup dan informasi
yang dapat dengan mudah didapatkan baik dari bantuan buku pembimbing ataupun
informasi melalui berbagai media.....detik.
BUKU PANDUAN MOP SMAN 10 TANGSEL 2012/2013
BUKU PANDUAN
MASA ORIENTASI PESERTA DIDIK BARU
Jl. Raya Tegal Rotan Bintaro Sektor 9, Ciputat – Kota
Tangerang Selatan 15413, Telp. 021 – 74862423, email : sman.1okotatangsel@gmail.com
|
Tahun Pelajaran 2012 / 2013
BIODATA
|
|||
Nama
|
|
|
|
Tempat Lahir
|
|
|
|
Tanggal Lahir
|
|
|
|
Agama
|
|
|
|
Kelas
|
|
|
|
Alamat
|
|
|
|
Sekolah Asal
|
|
|
|
Hobby
|
|
|
|
Prestasi Yang Pernah Di Raih
|
|
|
|
Organisasi yang pernah di ikuti
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kota Tangsel, Juli 2012
Pemilik
|
1.
KETUHANAN YANG
MAHA ESA
2.
KEMANUSIAAN
YANG ADIL DAN BERADAB
3.
PERSATUAN
INDONESIA
4.
KERAKYATAN YANG
DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN
5. KEADILAN
SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT, karena atas taufik dan hidayahnya kami dapat menyusun dan
menyelesaikan program kerja kegiatan MASA ORIENTASI PESERTA DIDIK BARU
(MOP) tahun PELAJARAN 2012/2013
Meskipun program kerja ini masih
jauh dari sempurna , tetapi hendaknya dapat menjadi pedoman dalam kegiatan MASA
ORIENTASI PESERTA DIDIK BARU (MOP) di
SMAN 10 Tangerang Selatan, sehingga lebih terarah dan tertuju pada sasaran
pelaksanaan MASA ORIENTASI PESERTA DIDIK BARU (MOP) tersebut. Untuk itu kami mengharapkan saran
dan kritik yang bersifat membangun.
Selanjutnya kami mengucapkan terimakasih kepada :
- Bapak Suhermin,S.Pd Kepala SMAN 10 Tangerang Selatan
- Para wakil kepala SMAN 10 Tangerang Selatan
- Dewan Guru SMAN 10 Tangerang Selatan
- Staf tata usaha SMAN 10 Tangerang Selatan
- Pengurus OSIS periode 2011/2012
- Semua pihak yang telah memberikan dorongan, dukungan dan bantuan salam pelaksanaan MASA ORENTASI PESERTA DIDIK (MOP), sehingga MASA ORIENTASI PESERTA DIDIK BARU (MOP) di SMAN 10 Tangerang Selatan dapat terlaksana dengan baik.
Akhirnya semoga program kerja MASA ORIENTASI PESERTA
DIDIK BARU (MOP) ini dapat bermanfaat
khusunya bagi panitia, dan umumnya bagi semua pihak.
Tangsel, 16 Juli 2012
Panitia
MASA ORIENTASI
PESERTA DIDIK
BARU (MOP)
DAFTAR
ISI
I.
|
Biodata
|
2
|
II.
|
Pancasila
|
3
|
III.
|
Kata Pengantar
|
4
|
IV.
|
Daftar Isi
|
5
|
V.
|
Sambutan Kepala
Sekolah
|
6
|
VI.
|
Visi dan Misi SMAN 10
Kota Tangsel
|
8
|
VII.
|
Bab I Pendahuluan
|
9
|
VIII.
|
Bab II Kepanitiaan
|
19
|
IX.
|
Bab III Penutup
|
24
|
X.
|
Lampiran
|
25
|
XI.
|
Pesan dan Kesan
|
28
|
Kata
Sambutan
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dengan Rahmat ALLAH SWT,
sebelumnya kami mengucapkan selamat
kepada para peserta didik yang diterima di SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan
untuk angkatan ke-6 semoga angkatan ini membawa calon-calon generasi bangsa
yang berkualitas pada masa akan datang. Masa Orientasi Peserta Didik Baru SMA
Negeri 10 Kota Tangerang Selatan (MOPDB) Tahun PELAJARAN 2012/2013 kami
menekankan dalam pelaksanaannya tidak ada lagi yang dinamakan sistem
perploncoan dan kepada pendamping peserta didik baru agar menggunakan cara lain
yang lebih interaktif, kreatif dan inovatif dalam mengenalkan lingkungan
belajar serta mengenalkan program pendidikan yang ada di lingkungan SMA Negeri
10 Kota Tangerang Selatan yang mempunyai visi “Sekolah yang berwawasan
teknologi Informasi (Digital) dan religius”
Melalui Pelaksanaan Masa Orientasi
Peserta Didik Baru (MOPDB) ini diharapkan dapat menjembatani peserta didik baru
untuk mengenal, beradaptasi dan menyatu dengan warga sekolah dan lingkungan
sekolah, mengetahui tata tertib sekolah, mengetahui hak, kewajiban dan tanggung
jawab sebagai bagian dari warga belajar sekolah serta membantu peserta didik
dalam mengenal berbagai kekhususan dari jenjang pendidikan baru yang diikuti
dan memberikan kesan positif serta menyenangkan kepada peserta didik baru
tentang lingkungan sekolahnya yang sistem pembelajarannya banyak menekan pada
pola Information and Communication Technologies (ICT) based.
SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan
sendiri berkomitmen akan berusaha semaksimal mungkin menjaga kepercayaan para
orang tua/wali siswa dengan memberikan pola pembelajaran terbaik melalui
Teknologi Informasi dan Komunikasi yang baru dikembangkan di sekolah ini. Bagi
para pendidik tentu hal ini akan menjadi sebuah lecutan untuk terus
meningkatkan mutu pengajaran dan pembelajaran yang menjadi tanggungjawabnya.
Akhir kata kami ucapkan selamat
menjalankan Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) kepada semua calon siswa
baru SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan, semoga masa-masa ini menjadi
masa-masa yang menyenangkan bagi peserta didik baru tahun PELAJARAN 2012/2013.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas,
maka kepada semua pihak terkait agar menjadikan Peraturan Kepala Dinas
Pendidikan Kota Tangerang Selatan tentang Pedoman Pelaksanaan Masa Orientasi
Peserta Didik Baru (MOPDB) sebagai landasan untuk dipahami dan dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya.
Wabilahittaufik
wal hidayah
Wassalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Tangsel , Juli 2012
Kepala Sekolah,
Suhermin, S.Pd
Nip. 196608221990011001
Visi
Sekolah yang berwawasan teknologi informasi
(digital) dan religius
Misi
1. Menumbuhkan proses internalisasi ajaran
agama dan budaya bangsa serta implementasinya dalam kehidupan nyata.
2. Menumbuhkan semangat prestasi kepada semua
warga sekolah.
3. Menumbuhkan sikap belajar sepanjang hayat
bagi warga sekolah.
4. Melaksanakan rasa aman dan menyenangkan
dalam lingkungan sekolah
5. Melaksanakan
proses pembelajaran secara efektif dan efisien yang berbasis global (berbasis
ICT) yang berpijak pada budaya bangsa.
6. Menumbuhkan
pribadi yang berkualitas, mandiri dan bertanggung jawab terhadap tugas.
7. Menumbuhkan
semangat kepedulian terhadap lingkungan sosial, fisik, dan kultural budaya
nasional.
8. Mengembangkan
potensi dan kreativitas warga sekolah yang unggul dan mampu bersaing baik di
tingkat regional maupun nasional.
9. Mengembangkan
kurikulum berbasis informatika dan lingkungan
10. Menumbuhkan
kebiasaan membaca, menulis dan menghasilkan karya melalui media ICT
11. Menerapkan
Information and Communication Technology (ICT) dalam proses pembelajaran dan
pengelolaan sekolah.
12. Menerapkan
manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan lembaga
terkait.
BAB I
PENDAHULUAN
Dasar
Pemikiran
Arah kebijakan penidikan nasional
adalah meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Hal akan tercapai bila jalur
pendidikan formal ikut menciptakan iklim belajar mengajar yang dapat
menumbuhkan budaya belajar dan percaya diri dikalangan peserta didik sehingga
berkembang sikap dan perilaku inovatif, kreatif dan keinginan untuk maju.
Penyelenggaraan pendidikan formal di
sekolah merupakan sebuah realisasi dari tujuan pendidikan nasional bukan
merupakan retorika belaka, tetapi harus dapat dimanifestasikan dalam bentuk
belajar yang sungguh-sungguh, sikap moral yang terdidik serta keterampilan yang
dapat diandalkan dalam kehidupan masyarakat.
Oleh karena itu, peserta didik
sebelum menempuh pendidikan di sekolah perlu pembekalan dan pengenalan awal
sebagai salah satu cara memotivasi belajar, sehingga peserta didik merasa betah
di sekolah sebagai tempat almamater peserta didik menurut ilmu. Disamping itu
diharapkan dengan adanya pembekalan dan pengenalan awal tersebut peserta didik
pada dirinya terbentuk sense of belonging yang tidak diragukan lag, hingga
mereka merasa dirinya merupakan bagain dari alamamater sekolah sebagai wujud
dari lingkungan wawasan wiyata mandala.
Dengan dasar pengertian atas inilah,
maka untuk menyambut siswa kelas I sebagai peserta didik baru di SMA Negeri 10
Tangerang, pada tahun PELAJARAN 2012/2013 diadakan kegiatan dalam bentuk MASA
ORIENTASI PESERTA DIDIK BARU (MOPDB) 2012
Dasar Hukum
1. UU RI No.20 Tahun 2003 tentang Sisdeknas (Lebaran Negara th.2003 No.78,
tambahan lembaran Negara No.1010 th.1996)
2. PP.19 th.2005 tentang Standar Pendidikan Nasional
3. PP.107 th.2005 tentang Standar Pendidikan nasional
4. PP.108 th.2008 tentang wajar
5. Permen Penddkan Nas RI No.310 th.2006, tentang pembinaan prestasi peserta
didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istemewa
6. Permen Pendidikan RI No.22 th.2006 tentan standar isi
7. Permen Pendikan RI No.19 th.2007 tentang standar pengelolaan pendidikan
8. Permen Pendidikan Nas RI no.39 th.2008 tentang pembinaan Kesiswaan
9. Surat edaran Dirjen Manajemen Pendiidikan Dasmen Depdiknas RI No.220/C/MM/2008
Tgl.18 Jan 2008 perihal kegiatan Masa Orientasi Siswa
10. Surat edaran Kep.Dinas Kota Tangsel No.421.3/1715-Dikmen/2012 tentang petunjuk pelaksanaan MOS SMP/SMA/SMK se-Tangsel
11. Rapat Dinas Kepsek, Guru dan TU tgl.26 Juni 2012 tentang panpel MOP di SMAN 10 TANGSEL
TUJUAN
MASA ORENTASI PESERTA DIDIK
BARU (MOP)
- Memberikan bekal dan pengenalan awal terhadap peserta didik sehingga tata kehidupan sekolah dan lingkungannya dapat dipahami sebagai wujud dari pelaksana wawasan wiyata mandala.
- Memberikan kesan positif dan menyenangkan terhadap lingkungan baru siswa.
- Membantu siswa memahami hak dan kewajibannya sebagai siswa.
- Membantu siswa dalam mengembangkan keterampilannya
- membantu siswa dalam pemahaman wawasan wiyata mandala.
- Peserta didik dapat termotivasi dan betah untuk belajar di almamater SMA Negeri 10 Tangerang sehingga mereka dapat meningkatkan kulitas prestasi belajarnya.
- Peserta diharapkan dapat mencintai almamater SMA Negeri 10 Tangerang sehingga “sense of belonging” pada peserta didik dapat diwujudkan.
SASARAN
Sasaran pelaksanaan MASA ORIENTASI PESERTA DIDIK BARU
(MOP) adalah siswa baru SMAN 10
Tangerang Selatanyang terdaftar pada tahun pelajar 2011/2012.
RUANG LINGKUP
MASA ORENTASI PESERTA DIDIK BARU
(MOPDB)
1. Pengenalan SMA Negeri 10 Tangerang (Visi dan Misi Sekolah)
2. Olah raga gembira dan Tes Kesehatan Jasmani
3. Penghijauan kembali di Lingkungan Sekolah (Bakti Sosial)
4. Tata Krama dan Tata Tertib Siswa
5. Program dan Cara Belajar di tingkat SMA
6. Pengenalan Lingkungan Sekolah
7. Wawasan Wiyatamandala
8. Pengenalan Kegiatan Ekstrakulikuler
9. Menyanyi (Mars dan Hymne SMA Negeri 10 Tangerang)
10. Kesiswaan dan Osis SMA Negeri 10 Tangerang
11.
Siraman Rohani
12.
Penerapan Kedisiplinan melalui PBB
13.
Leadership (Kepemimpinan)
14.
Penyuluhan tentang Bahaya Narkoba dan Pergaulan Bebas
TATA TERTIB MASA ORIENTASI PESERTA
DIDIK BARU (MOPDB)
1. Peserta diharuskan memakai tanda peserta MASA ORIENTASI
PESERTA DIDIK BARU (MOPDB)
2. Peserta harus berpakaian bersih, rapi dan sesuai
ketentuan.
3. Peserta diwajibkan hadir 30 menit sebelum acara dimulai.
4. Peserta diharuskan menerapkan 5 S (senyum, sapa, salam
sopan santun) selama kegiatan berlangsung.
5. peserta diharuskan mengisi dan menandatangi daftar hadir.
6. Peserta diharuskan berada ditempat yang sudah ditetapkan.
7. Peserta harus melaksanakan tugas atau petunjuk yang
diberikan oleh panitia.
8. Peserta harus menjaga kebersihan, ketertiban dan
keamanan.
9. Peserta harus mengikuti acara penyajian materi secara
tekun dan sungguh-sungguh.
10. Peeserta dilarang meninggal acara MASA ORIENTASI PESERTA
DIDIK BARU (MOPDB) kecuali seizing
Pembina OSIS atau Kepala Sekolah.
11. Peserta yang tidak mengikuti MASA ORIENTASI PESERTA DIDIK
BARU (MOPDB) harus memberi tahukan
kepada Pembina OSIS atau Kepala Sekolah secara tersurat.
12. Peserta diharuskan menyediakan sendiri akomodasi yang
diperlukan.
13. Peserta diwajibkan mematuhi tata tertib MASA ORENTASI
PESERTA DIDIK (MOP).
14. Hal-hal yang belum diatur pada tata tertib ini akan
ditentukan dan diatur lebih lanjut oleh penanggung jawab MASA ORENTASI PESERTA
DIDIK (MOP).
HISTORI SMA NEGERI 10
KOTA TANGERANG SELATAN
SMA Negeri 5 Ciputat
merupakan sekolah yang baru berdiri. Pendirian sekolah ini merupakan
manifestasi dari keinginan masyarakat Ciputat yang makin tinggi tingkat
kesadarannya untuk menyekolahkan anak pada
jenjang pendidikan menengah, bermutu dan terjangkau untuk kalangan
menengah kebawah diwilayah Ciputat khususnya dan Tangerang pada umumnya.
Untuk itu Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Pendidikan Dan
Kebudayaan memperbanyak pendirian sekolah negeri diantaranya SMA Negeri 5
Ciputat.Pada tanggal 27 Juni 2006 Bupati Kepala Daerah Kabupaten Tangerang
mengeluarkan Keputusan Nomor:421/Kep.208-Huk/2006 yang berisi tentang pendirian
sekolah negeri baru dikecamatan Ciputat yang kemudian diberi nama SMA negeri 5
Ciputat. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa tanggal 27 Juni 2006,dapat
dikatakan sebagai hari lahirnya SMA Negeri 5 Ciputat . Sebagai sekolah baru ,
tentu saja SMA Negeri 5 Ciputat belum memiliki gedung sendiri. Untuk sementara
waktu SMA Negeri 5 Ciputat melaksanakan kegiatan Pembelajaran di SMP PGRI 5
Ciputat yang terletak di Jalan Cendrawasih KM.4 Desa Sawah Lama Telepon (021)
68743775 Ciputat Tangerang 15413. Pada tahun itu juga Dinas Pendidikan
Kabupaten Tangerang menugaskan Kepada Drs.Agus Hendrawan,M.Pd sebagai Kepala
Sekolah pertama di SMA Negeri 5 Ciputat dengan dasar : Keputusan Nomor :
821.2/Kep.209-Huk/2006, tanggal 30 Juni 2006 Tentang Pengangkatan Kepala
Sekolah dilingkungan Dinas Pendidikan Kab.Tangerang.
Pada tahun pertama
berdiri (2006/2007) SMA Negeri 5 Ciputat menerima siswa baru sejumlah 75 siswa
yang dibagi dalam 2 rombongan belajar, sedangkan pada tahun kedua (2007/2008)
diterima sejumlah 110 siswa yang dibagi dalam
3 rombongan belajar. Staf pengajar pada tahun pertama banyak didatangkan dari
SMA Negeri 1 Ciputat sebagai sekolah pembinanya. Akan tetapi pada tahun itu
juga Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kab.Tangerang menempatkan 9 CPNS di SMAN 5
Ciputat.
Dengan adanya
pemekaran wilayah pada tahun 2008/2009, maka keberadaan SMAN 5 Ciputat berada
di wilayah Kota Tangerang Selatan. Pada tanggal 25 Mei 2009, Pejabat Walikota
Tangerang Selatan mengeluarkan Perwal No 10 Tahun 2009 yang berisi tentang
perubahan nama-nama sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Tangsel. Sejak
saat itu SMAN 5 Ciputat berganti nama menjadi SMAN 10 Kota Tangerang Selatan.
Demikian kiranya sejarah singkat berdirinya SMA Negeri 10 Kota Tangerang
Selatan , mudah-mudahan walapun menjadi sekolah baru kiprahnya ke depan akan
dapat mewarnai kemajuan pendidikan di Tangerang.
PERSONIL SMAN 10 KOTA TANGERANG SELATAN
No.
|
Nama
|
NIP
|
Jabatan
|
1
|
SUHERMIN, S.Pd
|
196608221990011001
|
Kepala Sekolah
|
2
|
Drs. DEDI K. MULYADI
|
195802281985031010
|
Wkasek. Humas
|
3
|
NURSALIM, S.Pd
|
197208211999031003
|
Wakasek. Kurikulum
|
4
|
MUKLAS, S.Pd
|
197111062006041010
|
Wakasek. Kesiswaan
|
5
|
ANITA EKAWATI, S.Pd
|
196009061982032006
|
Guru Matematika
|
6
|
Dra. DWI ANTININGSIH
|
196101212006042001
|
Guru Bhs. Indonesia
|
7
|
AL BADRI AMAT MUSA, S.Ag
|
197104082006041011
|
BP / BK
|
8
|
Hj. SRI PUJIATI, S.Pd
|
197110012006042004
|
Guru Matematika
|
9
|
SITI TOYIBAH, S.Pd
|
197301122006042006
|
Guru Sosiologi
|
10
|
TRI ISWATI, S.Pd
|
197405222006042004
|
Guru Ekonomi
|
11
|
ENY RETNO DEWI S, S.Sn
|
197505102006042008
|
Guru Seni Budaya
|
12
|
INDRIJANTI, S.Pd
|
197102152006042014
|
Guru Ekonomi
|
13
|
DEWI ARIANI, S.Pd
|
197703282007012006
|
Guru Matematika
|
14
|
BUDI SANTOSO, S.P
|
196712182007011009
|
Guru Biologi
|
15
|
Dra. MAYZAR EKA NINGTYAS
|
196305032006042002
|
Guru Bhs. Indonesia
|
16
|
Dra. HERNI JUWITA
|
196808182007012019
|
Guru Sejarah
|
17
|
KOESOEMASTOETI, S.Pd
|
196912042007012010
|
BP / BK
|
18
|
Drs. SANTOSO
|
196604112007011007
|
Guru Geografi
|
19
|
Drs. UNDANG
|
196606252007011012
|
Guru PENJASORKES
|
20
|
Dra. ZUHAIRIAH
|
196205292007012005
|
Guru Bhs. Inggris
|
21
|
Dra. SUSILOWATI ARIADI
|
196505082007012005
|
Guru Ak. Syariah
|
22
|
LINI SRI HARYANI, S.Pd
|
196901242008012003
|
Guru PKn
|
23
|
SRI LESTARI, S.Si
|
197012292008012008
|
Guru Kimia
|
24
|
HANNA SUSANTI, S.Pd
|
197003302008012006
|
Guru TIK
|
25
|
MAHWIYAH, S.Ag
|
197008062008012011
|
Guru Bhs. Inggris
|
26
|
JUNIADI, S.Sos I
|
-
|
Guru Bhs. Arab
|
27
|
Ir. SITI MARFUAH
|
-
|
Guru Design Grafis
|
28
|
LILY VEBRINA, S.Si
|
-
|
Guru Fisika
|
29
|
RIFA KUSMIATI, S.Si
|
-
|
Guru Kimia
|
30
|
SITI MARIAM, S.Pd
|
-
|
Guru Biologi
|
31
|
SITI WARDAH, S.PD I
|
-
|
Guru PAI
|
32
|
RULI HARDI, S.Pd
|
-
|
Guru Bhs. Jepang
|
33
|
ARIS STIADI
|
-
|
Staff
|
34
|
SRIYANI
|
-
|
Staff
|
35
|
ULFA RIZA SUMARLIN
|
-
|
Staff
|
36
|
BAIHATUR RIDWAN
|
-
|
Staff
|
37
|
ROHMAT
|
-
|
Staff
|
STRUKTUR KURIKULUM
Kelas X
Komponen |
Alokasi Waktu
|
||
Semester 1
|
Semester 2
|
||
A. Mata Pelajaran
|
|
|
|
1
|
Pendidikan Agama
|
2
|
2
|
2
|
Pendidikan Kewarganegaraan
|
2
|
2
|
3
|
Bahasa Indonesia
|
4
|
4
|
4
|
Bahasa Inggris
|
4
|
4
|
5
|
Matematika
|
4
|
4
|
6
|
Fisika
|
2
|
2
|
7
|
Biologi
|
2
|
2
|
8
|
Kimia
|
2
|
2
|
9
|
Sejarah
|
2
|
2
|
10
|
Geografi
|
2
|
2
|
11
|
Ekonomi
|
3
|
3
|
12
|
Sosiologi
|
2
|
2
|
13
|
Seni Budaya
|
2
|
2
|
14
|
Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan
|
2
|
2
|
15
|
Teknologi Informasi dan Komunikasi
|
2
|
2
|
16
|
Bahasa Jepang/Bahasa Arab
|
2
|
2
|
17
|
Bimbingan Penyuluhan
|
1
|
1
|
B.
Muatan Lokal
Kewirausahaan
Baca Tulis Qur’an
|
2
1
|
2
1
|
|
C.
Pengembangan Diri /BK Ekstra Pilihan
|
2*)
|
2*)
|
|
Jumlah |
41
|
41
|
Kelas XI dan XII program IPA
Komponen |
Alokasi Waktu
|
|||||
Kelas XI
|
Kelas XII
|
|||||
Smt 1
|
Smt 2
|
Smt 1
|
Smt 2
|
|||
A. Mata Pelajaran
|
|
|
|
|
||
1
|
Pendidikan Agama
|
2
|
2
|
2
|
2
|
|
2
|
Pendidikan
Kewarganegaraan
|
2
|
2
|
2
|
2
|
|
3
|
Bahasa Indonesia
|
4
|
4
|
4
|
4
|
|
4
|
Bahasa Inggris (4)
|
4
|
4
|
4
|
4
|
|
5
|
Matematika (4)
|
4
|
4
|
4
|
4
|
|
6
|
Fisika (4)
|
4
|
4
|
4
|
4
|
|
7
|
Kimia (4)
|
4
|
4
|
4
|
4
|
|
8
|
Biologi
|
4
|
4
|
4
|
4
|
|
9
|
Sejarah
|
1
|
1
|
1
|
1
|
|
10
|
Seni Budaya
|
2
|
2
|
2
|
2
|
|
11
|
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
|
2
|
2
|
2
|
2
|
|
12
|
Teknologi Informasi dan Komunikasi
|
2
|
2
|
2
|
2
|
|
13
|
Bimbingan Penyuluhan
|
1
|
1
|
1
|
1
|
|
14
|
Keterampilan/Bahasa
Asing lain
- Bahasa Arab/Jepang
|
2
|
2
|
2
|
2
|
|
B. Muatan
Lokal
|
|
|
|
|
||
1
|
Design Grafis
|
2
|
2
|
2
|
2
|
|
2
|
Baca Tulis Qur’an
|
1
|
1
|
1
|
1
|
|
C.
Pengembangan Diri /BK
|
2*)
|
2*)
|
2*)
|
2*)
|
||
Jumlah |
41
|
41
|
41
|
41
|
Kelas
XI dan XII program IPS
Komponen |
Alokasi Waktu
|
||||
Kelas XI
|
Kelas XII
|
||||
Smt 1
|
Smt 2
|
Smt 1
|
Smt 2
|
||
A. Mata Pelajaran
|
|
|
|
|
|
1
|
Pendidikan Agama
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
Pendidikan Kewarganegaraan
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3
|
Bahasa Indonesia
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
Bahasa Inggris (4)
|
4
|
4
|
4
|
4
|
5
|
Matematika (4)
|
4
|
4
|
4
|
4
|
6
|
Sejarah
|
3
|
3
|
3
|
3
|
7
|
Geografi
|
3
|
3
|
3
|
3
|
8
|
Ekonomi (4)
|
4
|
4
|
4
|
4
|
9
|
Sosiologi
|
3
|
3
|
3
|
3
|
10
|
Seni Budaya
|
2
|
2
|
2
|
2
|
11
|
Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan
|
2
|
2
|
2
|
2
|
12
|
Teknologi Informasi dan Komunikasi
|
2
|
2
|
2
|
2
|
13
|
Bahasa Arab
|
2
|
2
|
2
|
2
|
14
|
Bimbingan Penyuluhan
|
1
|
1
|
1
|
1
|
B. Muatan Lokal
|
|
|
|
|
|
1
|
Akuntansi Syariah*
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
Baca Tulis Qur”an
|
1
|
1
|
1
|
1
|
C. Pengembangan Diri
|
2*)
|
2*)
|
2*)
|
2*)
|
|
Jumlah |
41
|
41
|
41
|
41
|
EKSTRA KURIKULER PILIHAN
|
|||
1
|
ROHIS
|
8
|
MADING/ JURNALISTIK.
|
2
|
PASKIBRA
|
9
|
FUTSAL
|
3
|
PRAMUKA
|
10
|
INGLISH CLUB
|
4
|
PMR
|
11
|
KIR
|
5
|
MODREN/TRADISIONAL DANCE
|
12
|
MARAWIS
|
6
|
FOLI
|
13
|
BASKET
|
7
|
ICT CLUB
|
14
|
TAEKWUONDO
|
BAB II
KEPANITIAN
SUSUNAN PANITA
PANITIA PELAKSANA
MASA ORIENTASI PESERTA
DIDIK BARU (MOPDB) 2012/2013
SMA NEGERI 10 TANGERANG
SELATAN
PELINDUNG :
KEPALA DINAS PENDIDIKAN
KOTA TANGERANG SELATAN
PENANGGUNG JAWAB : KEPALA SMAN 10 TANGERANG SELATAN
SUHERMIN,S.Pd
PENGARAH KEGIATAN :
MUKLAS, S.Pd
NURSALIM, S.Pd
Drs. Dedi K Mulyadi
KETUA :
Drs. SANTOSO
SEKERTARIS :
SRI
LESTARI, S. Si
BENDAHARA :
ENY
RETNO DEWI S.S.Sn
ANGGOTA :
1. IDA RACHMAWATI
2. TRI ISWATI
3. ULFA RIZA SUMARLIN
4. SRIYANI
5. ARIS STIADI. SE
PEMBANTU ANGGOT
6. TRI ISWATI, S.Pd
7. SRIYANI
8. ULFARIZA SUMARLIN
9. ARIS STIADI
KEBERSIHAN
10. BAIHATUR RIDWAN
11. ROHMAT
PANITIA SISWA
MASA ORIENTASI PESERTA
DIDIK BARU (MOPDB)
TAHUN 2012
/ 2013
SMA NEGERI 10 KOTA
TANGERANG SELATAN
KETUA : FRIAN FRAHIRA
SEKRETAEIS : PUTRI PRAMESTI
BENDAHARA : FERRISKA AYU
SEKSI ACARA : OLGA KARMELA
SEKSI PERLENGKAPAN : FATHRA A.R & ADITYA PRATAMA
SEKSI KEAMANAN : ASTA N & PRIATNA .H
SEKSI KONSUMSI : NURMEILIANTI FADILAH
SEKSI DOKUMENTASI : ASTAGFIRILLAH AULIA
SEKSI KESEHATAN JASMANI :
ARIEF
SEPTIAWAN
SEKSI PPPK : KHOROTUNNISA
SEKSI PEMBANTU UMUM :
TAUFIKUL AZIS
& NDARU PRAYOGI
GUGUS MOP
1. GUGUS 1
(LINUX) 3. GUGUS 2 (UNIX)
SUCI RESTU
PUTI HALIMAH
FIRMAN DIMAS
PATRICIA IQLIMATUL
SUWANDI AKHYAR
ENDAH VEBY
PRIATNA ARIEF
RUMONDANG FANISAH
ICA FERRISKA
2. GUGUS 3(UBUNTU) 4. GUGUS 4 (MACINTOS)
FANZA DINDA
AZIZAH RAMOS
ANDI ASTRID
MARISYA NAUFAL
BIMO ANISA
IKA AULIA
DESI ADHI
ASTA FADILAH
NOVRIANUR
5.
GUGUS 5 (VISTA) 6. GUGUS 6 (SOLARIS)
DANANG FIRDA
AGUSTA AJAT
DWI PUJI FIKA
BELA EKO
TAUFIK NURUL
INDRIANI NDARU
ELLY JESICA
HUSNUL
RINCIAN TUGAS PANITIA
1. Ketua
Bertangggung jawab baik
keluar maupun kedalam
Mengawasi seluruh
pelaksanaan masalah bimbingan siswa (MASA ORENTASI PESERTA DIDIK (MOP)
Menghadiri rapat-rapat
mengenai MASA ORENTASI PESERTA DIDIK (MOP)
Memeriksa hasil kerja
anggota
Melaporkan hasil
kegiatan MASA ORENTASI PESERTA DIDIK (MOP)
2. Sekretaris
Menjadi notulen dalam
rapat MASA ORENTASI PESERTA DIDIK (MOP)
Mempersiapkan tanda
peserta MASA ORENTASI PESERTA DIDIK (MOP)
Mempersiapkan surat
tugas pembimbing
Menyusun program kerja
MASA ORENTASI PESERTA DIDIK (MOP)
Menyusun jadwal kegitan
MASA ORENTASI PESERTA DIDIK (MOP)
Mengarsipkan surat masuk
dan surat keluar
Membuat laporan
pelaksanaan MASA ORENTASI PESERTA DIDIK (MOP)
3. Bendahara
Membuat anggaran biaya
penyelenggaraan MASA ORENTASI PESERTA DIDIK (MOP)
Mempersiapkan SPJ bagi
panitia, pembimbing kelas
Mempersipakan sarana dan
prasarana pelaksanaan MASA ORENTASI PESERTA DIDIK (MOP)
Mempersiapkan laporan
pertanggungjawaban keuangan yang masuk dan
keluar.
4. Anggota
Mempersiapkan ruangan
untuk kegiatn MASA ORENTASI PESERTA DIDIK (MOP)
Membagikan tanda peserta
MASA ORENTASI PESERTA DIDIK (MOP)
Mengedarkan daftar hadir
panitia panitia dan pembimbing kelas
Membuat catatan harian
pelaksanaan masa pembimbingan siswa
Membantu seluruh
kegiatan pelaksanaan MASA ORENTASI PESERTA DIDIK (MOP)
PERKEMBANGAN SISWA DALAM
MASA ORENTASI PESERTA DIDIK (MOP)
Nama Siswa
|
Keterangan
|
|
HARI PERTAMA
|
PARAF PEMBIMBING:
|
NILAI:
|
HARI KEDUA
|
PARAF PEMBIMBING:
|
NILAI:
|
HARI KETIGA
|
PARAF PEMBIMBING:
|
NILAI:
|
DAFTAR PEMBIMBING
GUGUS
PESERTA MASA
BIMBINGAN STUDI
NO
|
NAMA PEMBIMBING
|
NAMA GUGUS
|
1
|
TRI
ISWATI,S.Pd
|
GUGUS 1
|
2
|
ENY
RETNO DEWI S.S.Sn
|
GUGUS. 2
|
3
|
SRI LESTARI,S.Si
|
GUGUS. 3
|
4
|
ARIS STIADI,SE
|
GUGUS.4
|
5
|
Drs. SANTOSO
|
GUGUS.5
|
6
|
MUKLAS, S.Pd
|
GUGUS 6
|
|
|
|
BAB III
PENUTUP
Demikianlah buku panduan MASA ORIENTASI PESERTA DIDIK
BARU (MOPDB) kami susun, mudah-mudahan
dapat bermanfaat bagi siswa-siswa baru dalam melakukan orientasi di Sekolah
yang baru SMA Negeri 10 Tangerang. Buku ini hanyalah salah satu media untuk
mengenai Institusi SMA Negeri 10 Tangsel, para siswa baru masih dapat bertanya
segala hal pada dan tentu kaka kelas yang selalu bersedia menolong.
Selain dari pada itu, buku panduan ini
masih memiliki kekurangan, dan untuk itu kami mohon maaf
sebesar-besarnya.
LAMPIRAN
. MARS SMA NEGERI 10 KOTA
TANGERANG SELATAN
Kami Putra-Putri Indonesia
Yang Bertaqwa Serta Beraqlak Mulia
Kami Siswa – Siswi Negeri Sepuluh
Yang Mampu Mandiri dan Tangguh
Satukan
Lah Hati
Bulatkanlah
Tekad
Untuk
Masa Depan
Busungkanlah Dada
Terbang ke Angkasa
Tembuslah Cakrawala
REFF
Mari
Kita Berkarya
Menjadi
Insan Mulia
Mari
Kita Berlaga
Negeri
Sepuluh Nan Jaya
Mari Kita Berkarya
Menjadi Insan Mulia
Mari Kita Berlaga
Negeri Sepuluh
Yang Jaya
By
Ahmad Undang.
MAJU TAK
GENTAR
Maju Tak Gentar
Membela yang benar
Maju Tak Gentar
Hak Kita di Serang
Maju
Serentak
Mengusir
Penyerang
Maju
Serentak
Tentu
Kita Menang
Bergerak, Bergerak, serentak , Serentak
Menerkam menerjang terjang
Tak Gentar, Tak Gentar, Menyerang, menyerang
Majulah, Majulah Menang
KENALI
PERSONIL
SMAN 10 KOTA TANGERANG SELATAN
No.
|
Nama
|
Jabatan
|
Tanda
Tangan
|
1
|
SUHERMIN, S.Pd
|
Kepala Sekolah
|
|
2
|
Drs. DEDI K. MULYADI
|
Wkasek. Humas
|
|
3
|
NURSALIM, S.Pd
|
Wakasek. Kurikulum
|
|
4
|
MUKLAS, S.Pd
|
Wakasek. Kesiswaan
|
|
5
|
ANITA EKAWATI, S.Pd
|
Guru Matematika
|
|
6
|
Dra. DWI ANTININGSIH
|
Guru Bhs. Indonesia
|
|
7
|
AL BADRI AMAT MUSA, S.Ag
|
BP / BK
|
|
8
|
Hj. SRI PUJIATI, S.Pd
|
Guru Matematika
|
|
9
|
SITI TOYIBAH, S.Pd
|
Guru Sosiologi
|
|
10
|
TRI ISWATI, S.Pd
|
Guru Ekonomi
|
|
11
|
ENY RETNO DEWI S, S.Sn
|
Guru Seni Budaya
|
|
12
|
INDRIJANTI, S.Pd
|
Guru Ekonomi
|
|
13
|
DEWI ARIANI, S.Pd
|
Guru Matematika
|
|
14
|
BUDI SANTOSO, S.P
|
Guru Biologi
|
|
15
|
Dra. MAYZAR EKA NINGTYAS
|
Guru Bhs. Indonesia
|
|
16
|
Dra. HERNI JUWITA
|
Guru Sejarah
|
|
17
|
KOESOEMASTOETI, S.Pd
|
BP / BK
|
|
18
|
Drs. SANTOSO
|
Guru Geografi
|
|
19
|
Drs. UNDANG
|
Guru PENJASORKES
|
|
20
|
Dra. ZUHAIRIAH
|
Guru Bhs. Inggris
|
|
21
|
Dra. SUSILOWATI ARIADI
|
Guru Ak. Syariah
|
|
22
|
LINI SRI HARYANI, S.Pd
|
Guru PKn
|
|
23
|
SRI LESTARI, S.Si
|
Guru Kimia
|
|
24
|
HANNA SUSANTI, S.Pd
|
Guru TIK
|
|
25
|
MAHWIYAH, S.Ag
|
Guru Bhs. Inggris
|
|
26
|
JUNIADI, S.Sos I
|
Guru Bhs. Arab
|
|
27
|
Ir. SITI MARFUAH
|
Guru Design Grafis
|
|
28
|
LILY VEBRINA, S.Si
|
Guru Fisika
|
|
29
|
RIFA KUSMIATI, S.Si
|
Guru Kimia
|
|
30
|
SITI MARIAM, S.Pd
|
Guru Biologi
|
|
31
|
SITI WARDAH, S.PD I
|
Guru PAI
|
|
32
|
RULI HARDI, S.Pd
|
Guru Bhs. Jepang
|
|
33
|
ARIS STIADI
|
Staff
|
|
34
|
SRIYANI
|
Staff
|
|
35
|
ULFA RIZA SUMARLIN
|
Staff
|
|
36
|
BAIHATUR RIDWAN
|
Staff
|
|
37
|
ROHMAT
|
Staff
|
|
JALINAN
PERSAHABATAN
No.
|
Nama
Sahabat
|
Kelas
|
Tanda
Tangan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
JALINAN
PERSAHABATAN
No.
|
Nama
Sahabat
|
Kelas
|
Tanda
Tangan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pesan
dan Kesan mu
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Langganan:
Postingan (Atom)