Rabu, 15 Februari 2023

Kehidupan Manusia seperti Sebuah Buku

Cover depan adalah tangal lahir. cover belakang adalah tangal kematian. Tiap lembarnya, adalah tiap hari dalam hidup kita dan apa yang kita lakukan. Ada buku yang tebal, ada buku yang tipis. Ada buku yang menarik dibaca, ada yang tidak sama sekali (bahkan ingin merobeknya). Sekali menulis, tidak akan pernah berhenti sampai selesai. Yang hebatnya, seburuk apapun halaman sebelumnya, selalu tersedia halaman selanjutnya yang putih bersih, baru dan tiada cacat. Sama dengan hidup kita, seburuk apapun kemarin, Tuhan selalu menyediakan hari yang baru untuk kita. Kita selalu diberi kesempatan yang baru untuk melakukan sesuatu yang benar dalam hidup kita setiap harinya, memperbaiki kesalahan kita & melanjutkan alur cerita yang sudah ditetapkan-Nya untuk kita masing. Terima kasih Tuhan untuk hari baru ini, Engkau masih memberiku umur di dunia ini, sehinga akan aku pergunakan untuk menulis yang baik-baik saja. Kami tidak mau nanti apabila menghadap-Mu banyak tulisan-tulisan yang kotor. Kami akan berprinsip bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, esok harus lebih baik dari hari ini, supaya kami tidak sia-sia hidup di dunia ini. Nikmatilah dan isilah halaman buku kehidupanmu dengan hal yang baik dan benar, jangan kita pernah kita kotori lagi. Dan jangan lupa, untuk selalu bertanya kepada Tuhan, tentang apa yang harus ditulis tiap harinya. Tuhan tidak akan pernah marah, tidak bosan akan permintaan, permohonan, pertanyaan dari kita. Justru Tuhan akan sangat senang apabila kita sering meminta, memohon, bertanya kepada-Nya (beda dengan manusia). Supaya pada saat halaman terakhir buku kehidupanmu selesai, engkau didapati sebagai pribadi yang berkenan kepada-Nya. Dan buku kehidupanmu layak untuk dijadikan teladan bagi anak cucu kita generasi setelahnya. Selamat menulis di buku kehidupanmu yang baru, dengan tinta cinta & sayang, tanpa benci & dendam kepada siapapun dan pena kebijaksanaan

Selasa, 14 Februari 2023

Antara Citra diri, Jatidiri dan Peran anda

Manusia di ciptakan sama dan serupa dengan citra Allah. Sebagai manusia yang memiliki citra Allah, sudah pasti bahwa sebetulnya banyak sekali sifat-sifat positif yang ada di dalam diri kita. Namun apakah selama ini kita telah berusaha untuk mengekspresikan sifat-sifat baik ini ke permukaan ?. Memang sudah selayaknya kita mengadopsi sifat-sifat positif sebagaimana yang di miliki oleh sang Pencipta kita – Tuhan, dengan mengadopsi sifat-sifat yang positif itu, maka akan terjadi keserupaan antara kita dengan yang menciptakan kita. Jika keserupaan itu telah terbentuk, secara otomatis kita akan hidup di dalam Dia, dan Dia akan hidup di dalam diri kita. Dan pada akhirnya perilaku kita akan serupa dengan perilaku Dia. Kita tentunya akan berprilaku yang positif – maksudnya perbuatan-perbuatan kita akan baik, tidak merugikan orang lain , tidak menyakiti orang lain dan lain sebagainya – dan setiap tindakan atau perbuatan yang kita lakukan akan menjadi berkat buat orang lain. Apa yang kita kerjakan sehari-hari, misalkan sebagai perawat, sebagai sopir, sebagai manager, sebagai pejabat, sebagai pengusaha, itu semua adalah peran-peran kita di dunia ini, bukan jati diri kita yang sebenarnya. Sebab jati diri itu tidak tampak secara kasat mata, namun hidup di dalam diri kita, dan bisa kita rasakan, serta bisa di ekspresikan. Sekali lagi, Jati Diri bukanlah apa yang anda kerjakan saat ini, namun merupakan sifat-sifat baik yang universal, dan sifat-sifat baik yang universal inilah yang sebetulnya sifat-sifat dari Tuhan, sifat-sifat ini yang perlu kita adopsi dan di internalisasikan di dalam diri kita sehingga kita menjadi serupa dengan Dia. Sifat-sifat baik yang universal ini antara lain seperti : perasaan kasih sayang, sabar, suka memberi, setia, murah-hati, memaafkan, kebaikan, lemah-lembut, jujur, percaya diri , semangat dan masih banyak yang lainnya. Jadi, sebetulnya jati diri kita yang sesungguhnya adalah sifat-sifat seperti kasih sayang, suka memberi, setia, lemah lembut, percaya diri, semangat dll. Setiap orang sudah pasti memiliki suatu Citra Diri. Citra adalah gambaran yang dapat di lihat secara kasat mata, dan apa yang dapat di lihat adalah perilakunya. Perilaku seseorang adalah pantulan dari isi pikiran seseorang. Oleh sebab itu apa yang di pikirkan oleh seseorang, suatu saat dia akan bertindak atau berprilaku seperti apa yang di pikirkan nya itu. Citra Diri anda merupakan Persepsi yang tertanam dan terpelihara di dalam Benak orang lain, maksudnya orang akan mengenali diri anda lewat perilaku-perilaku yang anda tampilkan sehari-hari. Apakah orang akan menyukai anda atau menolak anda, tergantung dari perilaku-perilaku anda sendiri. Bila anda menampilkan perilaku yang baik, tentu orang-orang di sekeliling anda akan menyukai nya, sebaliknya bila perilaku anda buruk, pasti tidak ada yang mau mendekat dengan anda. Di atas telah saya sampaikan bahwa perilaku seseorang adalah pantulan dari isi pikirannya, jika anda ingin menjadi orang yang baik tentunya anda harus terlebih dahulu membangun citra-citra yang positif, dan ini harus kita bentuk dahulu di dalam pikiran kita, sebelum perilaku yang baik itu muncul ke permukaan. Bila citra yang positif ini sudah terbentuk di dalam pikiran, kita akan secara otomatis berprilaku seperti citra-citra yang sudah ada di dalam pikiran itu. Citra diri perlu untuk di bangun atas dasar kebenaran yang universal, sehingga menjadi sehat, kokoh dan kuat. Untuk membangun suatu citra diri yang sehat, kokoh dan kuat ini, tidak ada hal lain selain kita harus mengadopsi sifat-sifat baik yang universal sebagaimana telah di sebutkan diatas, seperti sifat kasih sayang, sabar, jujur dan lain sebagainya. Kalau kita menanam sifat kasih sayang pada diri kita – pikiran , maka perilaku kita akan serupa dengan pikiran itu. Ini memang sudah hukumnya, apa yang di tanam, dialah yang akan tumbuh. Sekarang ambil keputusan : anda ingin menjadi apa ? menjadi orang baik atau menjadi orang buruk, ini pilihan anda. Apa yang anda pilih itulah kehidupan yang akan anda jalani. Setiap pilihan tentu membawa konsekuensinya sendiri, bila anda telah menetapkan pilihan dan memutuskannya, maka anda harus bertanggung jawab atas pilihan itu. Baik, saya percaya tentu anda ingin menjadi orang yang baik, bukan ? kalau ini sudah menjadi keputusan anda, anda harus mengadopsi sifat-sifat baik yang universal seperti di sebutkan diatas dan menginternalisasikan agar menjadi diri anda, menetap di dalam diri anda, sehingga Dia hidup di dalam diri anda, dan anda hidup di dalamNya. Ambillah satu sifat, misalkan “ kesabaran “. Buatlah perenungan tentang kata ini, lihatlah di dalam mata pikiran anda, seperti apa sikap dan perilaku orang yang sabar itu. Temukan gambaran-gambaran yang pas dan sesuai dengan keinginan anda ketika anda membayangkan. Bila anda telah menemukan gambaran yang pas dan cocok dengan keinginan anda, tahan gambaran itu di dalam pikiran anda, agar meresap sampai ke bawah sadar anda. Ulangi terus-menerus penggambaran mental ini sampai anda bisa merasakan bahwa gambaran itu hidup di dalam diri anda, maksudnya anda sudah merasa bahwa anda sudah seperti gambaran itu dan anda sudah yakin bisa beprilaku seperti itu. Agar anda benar-benar bisa berprilaku sebagai orang yang sabar, anda tentu harus bertindak dengan mempraktekkan secara langsung dalam aktivitas anda sehari-hari. Ketika pikiran, perasaan dan tindakan anda sudah selaras atau menyatu, maka anda benar-benar sudah menjadi orang yang sabar. Selanjutnya programlah sifat-sifat baik yang lain, lakukan sama sepeti penjelasan ini. Bila sudah banyak sifat-sifat baik yang anda tanamkan pada citra diri anda, maka citra diri anda itu otomatis akan menjadi baik, dan semakin baik citra diri anda, akan semakin banyak orang mau berhubungan atau mendekatkan diri dengan anda, inilah yang nantinya akan menjadi keuntungan-keuntungan buat diri anda. Kalau anda mengikuti tulisan ini dengan seksama, anda akan tahu bahwa antara citra diri dengan jati diri, tidak ada perbedaannya. Keduanya adalah sama. Jati diri seseorang sebetulnya adalah sifat-sifat baik yang universal, demikian juga seharusnya Citra diri kita mencerminkan sifat-sifat baik yang universal itu. Saya kutip kembali kalimat diatas, Manusia di ciptakan sama dan serupa dengan citra Allah, kalau kita memahami benar kalimat ini, kita akan tergerak untuk mengubah citra-citra negatif yang selama ini masih ada di dalam diri kita. Dengan mengubah citra diri semakin positif, percayalah, manfaatnya pasti dapat anda rasakan sendiri. Apa peran-peran anda saat ini, apakah anda seorang sopir, seorang manager, seorang pebisnis, seorang direktur, seorang pejabat, landasilah peran-peran anda ini dengan sifat-sifat baik yang universal. Tampilkan citra diri yang positif, sehingga akan menarik di mata orang lain. Dengan menampilkan citra-citra yang positif dalam peran-peran anda, sebetulnya anda membangun pondasi bagi keberhasilan anda sendiri – entah dalam pekerjaan, berbisnis atau dalam kehidupan anda. inginkan bahwa setiap tindakan anda bisa menjadi berkat bagi setiap orang, jika anda menginginkan ini, anda bisa melakukannya dan apa yang anda inginkan bagi orang lain, maka sesungguhnya anda menginginkan bagi diri anda sendiri. Akhir kata, citra diri adalah jati diri kita, dan setiap perbuatan atau tindakan kita dalam pekerjaan, bisnis dan menjalani kehidudupan ini, seharusnya mencerminkan suatu citra yang positif, maka kita akan di kenali oleh ramai orang sebagai seseorang yang memiliki jati diri yang positif.

22 kunci sukses

1. SIKAP MENTAL Sikap adalah kebiasaan pikiran atau pola pikir. Jika anda ingin mengubah sikap, anda harus mengubah pola pikir. Sebab kita adalah apa yang kita pikirkan. Sikap anda mempengaruhi pandangan anda : 1. Sikap anda mempengaruhi kepercayaan terhadap potensi yang anda miliki. Bila anda memandang negatif pada diri sendiri, anda tidak akan menemukan potensi terbesar yang anda miliki. Hanya melalui pandangan positiflah anda akan melihat kemampuan terbesar yang anda miliki. 2. Sikap anda menentukan cara anda memandang tantangan. Bila anda bersikap negatif, anda akan merasa takut menghadapi tantangan, dan mundur sebelum bertempur. 3. Sikap anda menentukan kepercayaan diri anda. Pandangan negatif pada diri sendiri membuat anda merasa kurang percaya diri. Bila anda senantiasa memandang sudut positif dari diri anda, pasti menemukan kemampuan dan potensi yang terbaik diri anda, dimana inilah yang membankitkan rasa percaya pada diri sendiri. 4. Sikap anda mempengaruhi cara anda melihat kesempatan. Bila anda bersikap negatif, kesempatan-kesempatan yang melintas dihadapan anda akan anda pandang secara ragu-ragu. Anda akan merasa pesimis melihat berbagai kesempatan itu. Anda tentu tidak akan berani menangkap kesempatan itu untuk di realisasikan. Untuk meraih keberhasilan dalam hidup kita harus memiliki sikap yang positif. 2. SIKAP BERSYUKUR Ketika anda memandang dunia dengan sikap bersyukur, anda sedang melatih diri untuk berfokus pada kebaikan dalam hidup. Untuk dapat bersyukur kita perlu mengingat hal-hal yang positif. Hitunglah berkat-berkat yang kita sudah terima, sebutkan satu per satu. Dengan menghitung berkat ini kita akan tahu manakah yang lebih banyak antara berkat dengan masalah. Selain itu dengan menghitung berkat ini kita menghindarkan diri dari rasa tidak puas, yang berdampak tidak baik terhadap diri sendiri. Perasaan tidak puas ini mencerminkan bahwa kita masih kekurangan. Perasaan kekurangan yang begitu kuat akan berubah menjadi realitas hidup kita. Dia tunduk kepada hukum pikiran yang mengatakan bahwa bawah sadar kita akan merealisasikan apa yang dominan di dalam pikiran sadar kita. Dengan kata lain realitas hidup kita adalah pantulan dari isi pikiran kita. Dengan bersyukur sesungguhnya kita juga sedang mendekatkan diri dengan sang Pencipta, bila kita dekat dengan Dia, maka kelimpahan akan mengelilingi kita. Inilah pentingnya bersyukur. Jadi bila kita ingin berhasil dalam hidup, perbanyak rasa syukur. 3. CITRA DIRI POSITIF Cara anda memandang diri anda sendiri adalah cara orang lain akan memandang anda. Satu unsur mutlak yang penting untuk mencapai keberhasilan adalah citra diri positif. Dunia beroperasi atas dasar hukum daya tarik : siapa dia anda dan apa yang anda pikirkan akan menarik kondisi-kondisi yang sama. Bila anda mempunyai citra diri yang negatif, anda menarik hasil-hasil yang negatif. Bila citra diri anda positif, anda menarik hasil-hasil yang positif. Keberhasilan dalam hidup, menuntut kita untuk membangun dan memiliki citra diri yang memadai, realistik dan positif. Kita harus mempunyai pondasi yang kuat sebelum membangun keberhasilan, dan pondasi itu adalah citra diri positif. 4. SASARAN HIDUP Banyak orang bermimpi, tetapi tidak banyak impian yang kemudian di genapi. Penetapan sasaran adalah aspek penting kesuksesan pribadi. Dengan membuat suatu sasaran yang sangat berarti dalam hidup kita, akan membuka semua potensi yang kita milik dan ini juga merupakah arah kehidupan yang kita inginkan. Apa pun sasaran kita , peganglah erat-erat. Bertanggung jawablah, jangan biarkan kekalahan menghadang kita, pandanglah rintangan sebagai anak tangga ke arah yang benar, dan tetap penuhi pikiran kita dengan hal-hal positif. Penetapan sasaran membawa impian kita dan mengubahnya menjadi kenyataan. Ingatlah : Anda pasti dapat melakukan apa pun yang anda inginkan. 5. PILIHAN Kekuatan Pilihan : Apa yang anda pilih akan menjadi kehidupan anda, mempengaruhi anda dan setiap orang di sekitar anda. Kekuatan pilihan dan konsekuensinya tidak di batasi oleh uang yang kita miliki atau tidak kita miliki. Prinsip alami dari menabur dan menuai selalu terjadi. Apapun yang anda tanam, baik secara fisik, spiritual, mental, finansial, hubungan dengan sesama, atau emosional, akan bertumbuh dan suatu hari anda menerimanya kembali dalam ukuran yang berlipat ganda. Konsekuensi itu bisa sangat baik atau sangat buruk, tergantung pada benih yang anda tabur. Pilihan kecil yang kita jumpai setiap hari mungkin tampaknya sepele, tetapi pilihan itu juga dapat mempunyai potensi yang paling besar bagi masa depan kita. Tentukan pilihan yang tepat. 6. DISIPLIN Disiplin itu suatu keharusan. Disiplin sangat penting untuk kesuksesan anda. Bila anda tidak memiliki disiplin, anda tidak akan memiliki apa-apa. Bila anda tidak memiliki disiplin, tidak ada rencana yang dapat terwujud. Dengan berdisiplin dalam menjalankannya, rencana yang besar dapat terwujud. Disiplin adalah latihan yang menghasilkan pola perilaku yang di inginkan, kebiasaan yang di harapkan, dan sikap yang membawa pada kesuksesan dalam kehidupan. Kebiasaan buruk tidak membutuhkan disiplin, tetapi kebiasaan baik yang anda inginkan membutuhkan disiplin. Disiplin harus di ciptakan hari demi hari, tidak ada yang instant. Sesudah disiplin masuk ke dalam sistem anda, itu akan menjadi bagian yang alami dari semua yang anda lakukan. Disiplin adalah sesuatu yang anda butuhkan untuk membawa anda sampai kepada tujuan. Dan setiap orang dapat menjadi atau melakukan apa saja yang mereka impikan sepanjang mereka memiliki disiplin. 7. PRIORITAS Apa yang penting buat anda, itulah prioritas anda, dan biasanya anda hidup menurut prioritas anda. Prioritas adalah Kebiasaan, maksudnya bisa anda bentuk dan di biasakan. Prioritas harus di tetapkan dan di laksanakan Mengetahui prioritas anda jelas merupakan pilihan terbaik. Ketika orang-orang tidak menetapkan prioritas mereka akan sulit mengatakan tidak, bahkan ketika mereka tidak ingin melakukan sesuatu. Orang-orang yang sulit mengatakan tidak biasanya tidak menetapkan prioritas mereka. Bila anda di minta untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan prioritas, anda akan menolaknya dengan tegas. Untuk sukses, kita harus mengatur prioritas-prioritas kita sendiri. 8. UCAPAN ADALAH JANJI Satu-satunya harga yang lebih mahal dari pada menepati perkataan anda adalah tidak menepati perkataan anda. Perkataan anda adalah surat penjanjian anda. Jadilah orang yang :  Dapat di percaya  Bertanggung jawab  Dapat di andalkan 9. INTEGRITAS Bila satu-satunya yang anda miliki adalah integritas, anda memiliki lebih dari cukup. Itulah diri anda yang sebenarnya. Integritas dapat meningkatkan kepercayaan, penghargaan dan kehormatan anda. Integritas itu nyata dan terjangkau dan mencakup sifat seperti :  Bertanggung jawab  Jujur  Menepati janji  Setia pada pekerjaan Integritas terasa mengekang bagi orang-orang yang tidak ingin melakukan apa yang benar, tetapi membawa kebebasan bagi orang-orang yang menyadari manfaat integritas. Integritas pada dasarnya adalah soal hati. Dalam perjalanan hidup anda bila anda pernah mendapati diri anda tidak mempunyai apa-apa kecuali integritas, sebenarnya anda mempunyai lebih dari cukup untuk memulai lagi. 10. FILSAFAT KEHIDUPAN Mempunyai alasan atas apa yang anda lakukan, baik bersifat keuangan atau tidak, barulah setengah dari peperangan untuk menyesaikan sesuatu. Membuat filsafat kehidupan anda sendiri akan menolong memastikan bahwa anda benar-benar melakukan apa yang ingin dan perlu di lakukan. Anda adalah penentu sasaran anda sendiri – anda adalah sang pencipta. Untuk mencapai sasaran kita perlu memiliki filsafat kehidupan yang artinya anda mempunyai kesadaran akan sasaran, kesadaran akan penetapan sasaran, sikap yang menetapkan sasaran, dan kebiasaan untuk menetapkan sasaran. Filsafat kehidupan ini merupakan aspek atau pendekatan terhadap kehidupan yang anda pegang erat. Bila beberapa aspek kehidupan ini di satukan, semuanya membentuk satu filsafat kehidupan yang memastikan anda menjalani kehidupan seperti yang anda inginkan dan anda butuhkan dan merumuskan filsafat kehidupan akan menjamin anda sampai kepada tujuan. Sangat menyenangkan mengetahui arah tujuan anda dan apalagi akhirnya anda sampai ke sana ? Mempunyai filsafat kehidupan bukan hanya akan membuat anda dapat mencapai apa yang di cita-citakan, melainkan akan mendatangkan hasil jangka pendek dan jangka panjang yang jauh lebih besar. Mulailah menjalankan filsafat kehidupan anda hari ini ! 11. MEMAAFKAN Bila anda adalah orang yang di ampuni, anda tahu betapa menyenangkan rasanya. Namun, mengapuni orang lain tidak selalu terasa menyenangkan. Jujur saja, tidak mudah mengampuni orang yang telah bersalah kepada anda, sebelum anda menyadari bahwa bila anda tidak mengampuninya, anda hanya akan terus menyakiti diri anda sendiri. Mengambil sikap mengampuni tidaklah mudah, tetapi hasilnya tak terhingga. Orang yang tidak mau mengampuni atau memaafkan karena memaafkan itu menuntut mereka melepaskan hak untuk marah. Memaafkan itu memang ada harganya, dan harga ini menimbulkan rasa sakit. Inilah yang membuat orang enggan memaafkan. Ketidak mauan kita untuk mengampuni ketika sedang sangat sakit hati akan membuahkan sikap mengasihani diri sendiri dan kepahitan. Dengan mengampuni, kita sedang melatih diri untuk menjadi kuat, percaya diri, bersukacita, mempunyai kedamaian, bahagia, dan mengasihi. Sifat positif ini akan mempengaruhi setiap segi kehidupan lainnya. Dan manfaat dari memaafkan adalah : memaksimalkan kreativitas, damai sejahtera, sukacita, dan kebebasan. Pengampunan seharusnya menjadi pilihan kita, tetapi itu selalu menjadi pilihan yang terbaik. 12. KEDAMAIAN Ketika pikiran kita sedang kusut, kacau dan stress. Tidak mungkin kita bisa berpikir jernih, apalagi menghasilkan ide-ide kreatif. Kita cenderung emosional, mudah tersinggung dan marah. Dan ini semua dapat menghambat kinerja kita. Kedamaian membawa kita pada kejenihan pikiran. Dimana kejernihan pikiran inilah yang kita butuhkan untuk menciptakan kreativitas, semangat dan antusiasme dalam bekerja. Untuk mendapatkan kedamaian, relakan sedikit waktu untuk rileks, melepaskan ketegangan otot. Dengan melakukan kegiatan relaksasi, kita memulihkan kesegaran tubuh dan kesegaran pikiran. Kedamaian ini harus kita ciptakan sendiri, dengan melakukan relaksasi sebetulnya kita menghadirkan kedamaian itu. 13. TERTAWA Kehidupan itu tidak dapat kita prediksi atau kita atur sesuai keinginan kita, tetapi ada satu hal yang bisa anda kendalikan yaitu kemampuan anda untuk tertawa. Bila anda kehilangan kemampuan untuk tertawa, anda kehilangan kemampuan untuk berpikir. Bila anda menjalani hidup terlalu serius, anda akan semakin banyak memikirkan siatuasi negatif di sekitar anda. Ini akan menimbulkan kekecewaan, kurang iman, putus asa, dan kepahitan dalam hidup anda. Tetapi tertawa memampukan anda mempertahankan perspektif yang sehat. Selalu ada alasan untuk tertawa dan untuk tidak tertawa, andalah yang harus menentukan mana yang akan anda lakukan. Manfaat tertawa : Tertawa itu baik bagi kesehatan anda. tertawa terbukti dapat menurunkan tekanan darah, menaikkan sistem kekebalan tubuh, dan memperpanjang usia anda. Punya uang atau tidak, seharusnya tidak kehilangan rasa humor. Stress terbukti menjadi penyebab terbesar berbagai penyakit. Ada kaitan yang erat antara pikiran dengan tubuh kita. Jadi tertawa itu baik bagi anda. Pepatah Jepang mengatakan keberuntungan selalu datang pada orang-orang yang tersenyum. 14. KASIH Kasih adalah awal dari kesuksesan. Mengapa ? untuk sukses kita harus melayani. Pekerjaan kita adalah pelayanan kita. Untuk bisa melayani dengan baik, maka kita harus memiliki kasih di dalam diri kita. Mempunyai kasih tidak membuat kehidupan menjadi sempurna, tetapi di tengah-tengah kenyataan hidup itu, kasih tampaknya selalu merekah. Karena kasih tak bisa di batasi oleh pikiran, emosi, ketakutan atau keterbatasan dari luar. Walaupun kita mengasihi orang lain, belum tentu kita akan memerima kasih yang sama dari orang lain – inilah kenyataan hidup !. tetapi janganlah ini membuat anda menahan untuk mengekspresikan kasih kepada orang lain. Kasih kepada diri kita sendiri Kita harus mengasihi diri sendiri sebelum kita mampu mengasihi orang lain. Untuk bisa mengasihi diri sendiri, kita perlu untuk melihat kedalam diri sendiri, yaitu dengan mencari dan menemukan siapa diri kita sebenarnya. Ketika kita mencari, kita akan mengetahui kemampuan dan kelemahan diri sendiri, dan ini harus bisa kita terima keberadaannya. Dengan menerima diri sendiri, maka kita akan merasa percaya diri dan bersemangat dalam hidup ini. Ingatlah banyak sekali potensi dan kemampuan yang baik di dalam diri kita, dan pandanglah semua ini, dengan demikian kita akan mampu mengasihi diri sendiri. Jadi, Kepercayaan kepada diri sendiri adalah perwujudan dari kasih kepada diri sendiri. Bila kita mengasihi diri sendiri, maka kita akan :  Sadar bahwa kita berperan dalam kesuksesan kita sendiri.  Bertanggung jawab pada diri sendiri.  Berkeinginan untuk mendisiplin diri. Kasih kepada orang lain Setelah kita mampu mengasihi diri sendiri, kasihilah orang lain, dengan cara :  Memberi perhatian  Mendengarkan  menghargai  Mengajukan pertanyaan  Menemukan minat mereka  Memperlakukan dengan baik  Berfokus pada kelebihan mereka  Mendorong Dengan mengasihi orang lain melalui pelayanan, kita dapat merasakan sukacita, damai sejahtera, kekuatan, pengharapan, tawa dan masih banyak yang lain. Sesungguhnya Kasih ini adalah suatu Kekuatan yang luar biasa yang mampu menarik siapa saja, sebab di dalam kasih terdapat campur tangan Tuhan. 15. MEMANDANG ORANG LAIN SETARA Kita harus melatih hati dan pikiran untuk melihat orang-orang sebagaimana mereka sebagaimana adanya, tanpa membeda-bedakan. Bila kita mendiskreditkan seseorang tanpa memberinya satu kesempatan yang adil, kita juga rugi. Sebab kita semua mempunyai derajat yang sama. Mungkin hari ini seseorang itu adalah bawahan anda di suatu perusahaan, tapi suatu saat mereka bisa melampaui anda, karena potensi dan kemampuan dirinya dapat muncul kapan saja. Bila kita memandang orang dengan derajar yang sama, kita akan lebih mudah bergaul dengan siapa saja, tidak ada lagi batasan-batasan di dalam hati kita. Umumnya yang membatasi diri kita untuk bergaul lebih bebas berawal dari pikiran yang cenderung untuk membeda-bedakan. Bila kita memiliki pandangan ini di dalam pikiran dan hati kita, maka kita tidak akan pernah di tolak. Di dalam bisnis kita tidak mungkin bergaul hanya dari satu kelompok tertentu, atau satu suku tertentu, karena masyarakat kita sangatlah majemuk. Di samping itu pekerjaan kita itu adalah pelayanan kita, jadi kita tidak mungkin hanya melayani kelompok tertentu saja, kita harus melayani siapa saja dari latar belakang apa saja. Pada akhirnya Kesuksesan itu adalah cara memandang orang lain dengan derajat yang sama. 16. DOA Doa berarti berkomunikasi dengan Tuhan, berbicara kepada-Nya, dan mendengarkan Dia berbicara kepada kita. Doa adalah hubungan jangka panjang antara Tuhan dan kita. Mengapa kita perlu berdoa ? Setiap orang memiliki kemampuan yang terbatas, kita membutuhkan pertolongan, kita membutuhkan bimbingan, kita membutuhkan berkat dan karunia-Nya. Oleh karena itu kita harus terus berkomunikasi dengan-Nya, agar kita menerima bimbingan, petunjuk dan dorongan, sehingga apa yang kita kerjakan di berkati. Dari sudut pandang Neuro Linguistic Programing, di sebutkan bahwa kemampuan pikiran kita hanyalah maksimum 10 %, sedang sisanya yang 90 % berada pada bawah sadar kita. Bawah sadar menurut hemat saya adalah perwakilan dari Tuhan, dimana dia selalu terhubung dengan-Nya. Bila kita berdoa, tentu akan mendapatkan jawabannya, dan jawaban itu di sampaikan melalui bawah sadar kita. Jawaban atas doa-doa kita bisa berupa rasa percaya diri, semangat atau dorongan. Menurut Wallace D Weattles, Jawaban atas doa adalah keyakinan ketika kita melakukan tindakan, bukan ketika kita mengucapkan. 17. KARUNIA DAN BAKAT Jangan batasi diri anda. Dengan berfokus pada apa yang tidak kita miliki, kita membatasi diri kita. Kita juga membatasi diri kita dengan berfokus pada apa yang sudah kita miliki. Kita harus bebas dan tanpa batas. Anda mampu mencapai apa yang anda cita-citakan bila anda tidak membatasi diri hanya pada apa yang anda kuasainya. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki bakat dan karunia yang telah di berikan oleh sang Pencipta, bakat dan karunia ini sangat besar. Apapun yang telah di berikan kepada kita, Dia ingin agar kita memakainya dengan bijaksana supaya bisa berlipat ganda. Masalahnya kita sendiri suka menilai negatif pada diri sendiri, dan suka takut melepaskan comfort zone. Cobalah untuk mulai mencari dan menemukan bakat terbesar yang kita miliki, kemudian belajar menguasai potensi diri kita itu. Kalau kita memanfaatkan potensi yang kita miliki secara maksimal, dan terus melipat-gandakan, bersiap-siaplah karena akan terjadi ledakan. 18. HAK MILIK SANG PENCIPTA Segala sesuatu yang ada di dunia ini bukanlah milik kita, itu semua adalah milik-Nya. Sebagai ciptaan-Nya, kita hanyalah sebagai pengelola ( manager ). Dia hanya mempercayakannya kepada kita untuk sementara waktu. Bila kita sadar bahwa kita hanyalah sebagai pengurus, seharusnya pemahaman ini mempengaruhi setiap segi kehidupan kita, termasuk keuangan, waktu, kemampuan. Kita harus ingat, siapa yang memberi bakat dan kemampuan kita. Bakat dan kemampuan ini juga datang dari Dia. Di berikan kepada kita agar kita bisa menjalani hidup yang sukses, sejahtera dan bahagia Bila kesadaran ini sudah meresap di dalam pikiran dan hati kita, maka kita akan bersungguh-sungguh dalam mengurus semua kekayaan yang telah kita miliki, mengurusnya dengan baik, bijaksana, bertanggung jawab dan untuk tujuan memuliakan kebesaran sang Pencipta kita. 19. BEKERJA ADALAH PELAYANAN Kebanyakan orang tidak puas dengan pekerjaan mereka, namun mereka tidak dapat melepaskan pekerjaan atau jabatan mereka itu karena kebutuhan, takut terhadap perubahan, tidak mempunyai visi, atau alasan lain yang melemahkan. Kita harus sadar bahwa Pekerjaan kita adalah pelayanan kita. Pekerjaan dan pelayanan itu sesungguhnya sama. Bila kita merasa tidak puas terhadap pekerjaan kita, sebetulnya kita belum memahami apa makna dari sebuah pekerjaan itu. Nattan Eldon Tanner pernah mengatakan bahwa Pelayanan adalah sewa yang kita bayar untuk hak istimewa hidup diatas bumi ini. Jadi kita harus bersedia melayani orang lain bila kita mengharapkan sukses dalam hidup ini. Oleh karena itu bila anda sedang bekerja :  Gunakanlah bakat dan kemampuan yang anda miliki secara maksimal.  Dalam mengerjakan segala sesuatu hadirlah secara penuh – konsentrasi. Apa yang anda kerjakan mencerminkan siapa diri anda yang sebenarnya. Dan suka-cita anda dalam bekerja mencerminkan kepuasan anda dalam pekerjaan itu. 20. MENJADI PEMIMPIN YANG BENAR Peran pemimpin adalah sebagai pelayan. Melayani adalah bisnis yang baik. Sebagai pemimpin yang melayani artinya : 1. Menyediakan melebihi sekedar uang Bila anda dapat menolong para pengikut atau karyawan anda mencapai cita-cita mereka, maka mereka akan menolong anda untuk mencapai cita-cita anda. Sebagai karyawan, mereka tentu mengharapkan gaji sebagai pendapatan yang bisa menghidupi keluarganya. Tetapi sebagai pribadi mereka juga mempunyai sasaran-sasaran dalam hidupnya. 2. Memberi Perhatian Perhatian merupakan ungkapan kasih, bila anda memberikan perhatian yang tulus kepada karyawan, tentu mereka akan senang dan menjadi loyal kepada anda. Dengan memperlakukan para pengikut / karyawan seperti anda sendiri ingin di perlakukan, maka semuanya menang. 3. Memberi Penghargaan Kita tidak mungkin bisa mengerjakan semua pekerjaan sendirian, kita tetap membutuhkan orang lain untuk membatu pekerjaan kita. Ketika kita merekrut orang yang cakap, berbakat dan kreatif, kita mempunyai potensi yang tidak terbatas, dan produktifitas perusahaan akan berkembang cepat. Kita harus membiarkan mereka tahu bahwa kita menghargai, membutuhkan, dan menghormati mereka. Bila kita memberikan penghargaan yang pantas untuk mereka terima, mereka akan menjadi lebih pecaya diri, kreatif, penuh pengertian, memberi dan menguntungkan perusahaan. Secara emosional setiap orang juga ingin mendapatkan pengakuan dan penghargaan. Kita harus mampu mengisi kebutuhan ini dengan melakukan hal-hal yang kecil terlebih dahulu seperti pujian saat prestasi mereka sangat baik, kemudian di tingkatkan seperti pemberian promosi jabatan. Seorang pengusaha yang bijak selalu berkata kepada karyawannya “ anda bukan bekerja untuk saya, melainkan bersama saya “. 4. Layak di percaya Bila kita dapat di percaya, karyawan kita akan memperayai kita, tetapi bila kita mementingkan diri sendiri – egois, pelit dan tidak menepati janji, mereka akan mengetahuinya. Dan dalam jangka waktu tertentu, itu akan mengikis kepercayaannya. Menghancurkan harapan karyawan sama saja dengan merusak kepercayaan dan sukses jangka panjang kita sendiri. Layak di percaya berarti juga mendengarkan karyawan kita. Layak di percaya juga berarti membantu memenuhi kebutuhan pribadi karyawan. 5. Memberi Pengarahan Sebagai seorang pemimpin kita tidak boleh memecah belah orang-orang yang ada di dalam organisasi itu, apalagi bertujuan untuk mencari keuntungan diri sendiri. Ini adalah sikap mental yang perlu di hindari, karena secara jangka panjang organisasi atau perusahan akan mengalami kemunduran. Sudah menjadi tugas seorang pemimpin untuk memberikan pengarahan kepada para pengikut dan karyawanya, namun pengarahan yang di berikan seharunya adalah hal-hal yang benar, bukan untuk kepentingan pribadi yang sempit. 6. Memberi Pelatihan Nasihat, pengarahan dan pelatihan adalah hal yang serius yang perlu di lakukan oleh seorang pemimpin. Dengan memberikan pelatihan, karyawan itu akan memiliki keterampilan yang lebih baik sehingga mampu bekerja lebih baik. Bila karyawan telah mampu bekerja lebih baik, tentu kinerjanya akan lebih baik, dan perusahaan akan memperoleh keuntungan juga dari sini. Janganlah kita memandang pelatihan ini dari segi biaya saja, tetapi anggaplah itu sebagai suatu investasi, dan suatu saat pasti akan kembali. Ingatlah : mempunyai karyawan yang tidak terlatih adalah kesalahan pemimpinnya. Para karyawan yang terlatih dengan baik selalu menjadi satu aset terbesar pemimpin mereka. 7. Harga Diri Kebanyakan pemimpin lebih berpusat pada apa yang dapat karyawan lakukan dan bukan pada orang-orang yang bekerja pada nya. Kita harus membangkitkan harga dirinya, dengan cara yang pertama berfokuslah pada karyawan, dan selanjutnya berfokus pada hasil kerja mereka. Ingatlah bahwa bila anda meninggikan orang lain, maka anda akan di tinggikan juga. Sebapai pemimpin, kita harus mampu membangkitkan harga diri seseorang, sebab bila seseorang merasa harga dirinya di tinggikan, dia akan menghormati kita, dan di dalam pekerjaannya dia akan bekerja lebih bersemangat dan produktif. Kita harus sadar bahwa “ Pengikut atau karyawan harus di layani, karena ini adalah hal yang benar yang harus di lakukan “. Hukum cinta kasih mengatakan bila kita memberi, maka kita akan menerima. 21. MENGENALI DIRI SENDIRI Melepaskan kesombongan dan keangkuhan Kadang kehidupan ini membawa orang-orang ke bagian dasar kehidupan supaya akhirnya mereka dapat berada di puncak kehidupan. Mengapa ? karena dengan pengalaman ini membuat kita tidak sombong atau angkuh. Yang pada akhirnya membimbing kita untuk mengenal sang Pencipta yang telah memberikan bakat dan karunia-Nya kepada kita. Berada pada dasar kehidupan merupakan pengalaman yang berharga, disini Iman kita di uji, agar tidak sombong dan membanggakan kehebatan diri sendiri. Kesombongan dan keangkuhan dapat menghancurkan hidup kita. Sebagai saluran berkat Kita harus sadar bahwa sesungguhnya kita hanyalah saluran, bila kita ingin sukses dan menjadi orang yang luar biasa, jadilah saluran berkat Tuhan, maksudnya melaksanakan Kehendak-Nya. Kita tidak bisa hanya mengandalkan pikiran kita sendiri, sebab pikiran kita terbatas. Kita harus mendapatkan dukungan dan bimbingan dari-Nya agar kita mampu menjadi orang yang sukses dan hebat sesuai kehendak-Nya. Kita harus bersedia melepaskan keinginan kita sendiri, dan menyatukan keinginan-Nya dengan keinginan kita, dengan demikian Dia akan bekerja melalui diri kita. Untuk itu kita harus melepaskan atau menyingkirkan :  Melepaskan ego diri sendiri – keegoisan.  Melepaskan kemelekatan - ketamakan  Melepaskan keinginan Yang mana semuanya ini bertujuan untuk menjernihkan pikiran, sehingga Kehendak –Nya dapat bekerja di dalam diri kita, membantu dan membimbing kita untuk mencapai sasaran. Menangani konflik di dalam diri sendiri : Konflik di dalam diri sendiri, lebih banyak penyebabnya adalah Ego Diri, Kemelekatan, Keinginan  Konflik intelektual ( Mental )  Konflik kekuasaan ( Emosional )  Konflik otoritas ( Emosional )  Konflik kegelisahan ( Emosional )  Konflik Spiritual Konflik-konflik ini harus kita tangani terlebih dahulu, barulah pikiran kita menjadi damai, tenang dan jernih. Sebelum semua konflik ini terselesaikan, akan banyak hambatan yang menghadang jalan kita. Tugas kita 1. Menentukan Pilihan hidup. 2. Percaya pada pilihan itu dengan segenap hati. 3. Merasakan bahwa hidup kita sudah seperti yang kita inginkan. 4. Bekerja dengan semangat dan antusias 5. Pasrah, maksudnya tidak memikirkan hasilnya. Sisanya biarkan Tuhan bekerja dan melaksanakan kehendak-Nya melalui diri kita. Jangan memaksakan diri untuk menggunakan kekuatan diri sendiri, serahkan apa yang menjadi pilihan anda, dan biarkan Tuhan mengaturnya. Kalau kita tidak menjauhkan diri dari Tuhan, dan tetap bekerja dengan rasa percaya diri, semangat serta antusias, maka keberhasilan itu akan datang kepada kita. 22. ANDA INGIN DI KENANG SEBAGAI APA Bagaimana anda ingin di kenang oleh orang lain ? Kalau anda ingin di kenang sebagai orang yang jujur. Dari sekarang anda harus selalu jujur, dengan perbuatan itu akan mencerminkan siapa diri anda dan bagaimana orang lain akan menilai anda. Realitas tindakan kita akan mencerminkan citra diri kita, karena apa yang kita lakukan mempunyai pengaruh yang besar daripada semua yang kita katakan. Kita akan di ingat untuk apa yang benar-benar kita lakukan, bukan apa yang kita harap telah kita lakukan. Perbuatan kita akan di kenang oleh orang lain. Maka jalanilah hidup anda dengan penuh makna. Formula Sukses Kalau kita amati dengan sungguh-sungguh, kita akan mengetahui bahwa sebenarnya tidak ada sukses yang datang secara tiba-tiba atau secara kebetulan. Setiap sukses yang di alami oleh seseorang, selalu di awali dengan suata proses tertentu. Dan setelah semua proses di lalui, maka sukses itu akan terjadi. Ada sebuah formula – lihat gambar di bawah ini – untuk mencapai keberhasilan itu, dan jika kita mengikuti formula ini dengan seksama, serta melakukannya secara konsisten, tentu suatu saat sukses itu pasti dapat di capai. 1. Keyakinan Keyakinan adalah kunci utama untuk meraih keberhasilan. Keberhasilan maupun kegagalan; kekayaan maupun kemiskinan; kebahagiaan maupun penderitaan; semuanya merupakan produk dari keyakinan. Dengan keyakinan yang positif, seseorang akan di gerakan untuk mengejar sasaran, demikian juga keyakinan ini membuat orang berani mengambil resiko untuk bertindak. Apa yang kita yakini akan membuat diri kita bersemangat dan antusias ketika mengerjakannya. Hal ini pernah di ungkapkan oleh Joseph Murphy bahwa apapun yang kita yakini cenderung untuk terjadi. Sebab realitas hidup kita merupakan cerminan dari keyakinan kita sendiri. Terdapat tiga keyakinan yang harus kita miliki untuk meraih tujuan atau sasaran – apapun sasaran itu. Keyakinan pada diri sendiri Sang Buddha pernah bersabda : “ Percayalah pada diri mu “. Kita harus memiliki kepercayaan kepada diri sendiri barulah kita dapat mencapai sasaran-sasaran hidup kita. Untuk memiliki rasa percaya pada diri sendiri, terlebih dahulu kita harus mengenali keberadaan diri sendiri, dan tentunya kita harus menerima keberadaan diri kita itu. Dengan mengenali diri sendiri kita tahu apa yang menjadi kemampuan dan kelemahan diri sendiri, dengan mengetahui dan menerima keadaan ini, kita akan merasa percaya pada diri sendiri. Bila kita tidak mengenal keberadaan diri kita sendiri, kita akan sulit untuk membangkitkan rasa percaya diri, sebab ketidak-tahuan itu membuat kita merasa kawatir, cemas dan was-was. Dan ini yang melemahkan kekuatan kita. Oleh karena itu sebelum kita mulai untuk mengejar sasaran hidup kita, terlebih dahulu harus mengenal dan menerima keberadaan diri sendiri, sehingga kita memiliki rasa percaya pada diri sendiri yang mantap. Keyakinan kepada Tujuan atau sasaran ( goal ) Tidak kalah pentingnya, untuk mencapai sasaran ini, kita juga harus menaruh kepercayaan pada tujuan itu sendiri, dimana kita merasa yakin bahwa tujuan itu adalah sasaran yang sesuai dengan kemampuan dan bakat kita. Bila kita menetapkan sasaran itu terlalu tinggi melampaui kemampuan yang kita miliki, maka akan membuat diri kita merasa tidak yakin pada diri sendiri, dan akhirnya malas untuk mengupayakan tindakannya. Demikian juga bila sasaran itu terlalu rendah, kitapun akan kurang serius untuk memperjuangkannya. Dalam menyusun tujuan atau sasaran ini sebaiknya kita mempertimbangkan bakat, minat dan kemampuan yang kita miliki, dengan demikian sasaran ini akan sangat berarti bagi hidup kita. Bila suatu sasaran itu mempunyai arti yang besar, tentu kita akan memperjuangkan dengan segenap hati. Keyakinan kepada Tuhan Semua bakat, kemampuan dan potensi yang kita miliki bersumber dari Tuhan, oleh karena itu kita harus yakin bahwa Tuhan tentu akan membantu kita dalam setiap tindakan kita. Sesungguhnya Tuhan ingin agar kita dapat meraih keberhasilan, untuk itu kita harus sesering mungkin berdialog dengan-Nya, agar bimbingan-Nya di berikan kepada kita. Bila kita yakin bahwa Tuhan akan membantu dalam mengerjakan setiap pekerjaan, tentu kita akan sangat percaya diri. 2. Nilai Diri Albert Einsten pernah mengatakan Jangan hanya mencoba untuk menjadi orang yang sukses, cobalah untuk menjadi orang yang berharga. Untuk menjadi orang yang berharga, kita perlu mengetahui apa yang penting buat diri sendiri yang juga berharga di mata orang lain. untuk menemukan nilai diri ini, kita perlu untuk bertanya pada diri sendiri dengan pertanyaan seperti : “ apa yang penting bagi ku ? “ atau “ apa yang membuat orang lain tertarik pada diriku ? “ atau “ apa yang bernilai di dalam diriku yang di hargai paling tinggi oleh orang lain ? ”. pertanyaan-pertanyaan inilah yang seharusnya kita tanyakan pada diri sendiri, agar kita termotivasi untuk menggali nilai-nilai positif . Nilai diri ini seharusnya memberikan dorongan positif dan memotivasi kita. Menggerakkan diri kita untuk berbuat yang terbaik bagi diri sendiri dan orang lain. Bila di dalam batin kita terjadi pertentangan, tentu ini adalah cerminan dari pertentangan nilai-nilai yang kita anut. Sebelum kita menemukan nilai yang sesuai dan selaras satu sama lainnya, pertentangan ini pasti sering kita rasakan. Pertentangan-pertentangan nilai-nilai ini tentunya akan melemahkan motivasi, semangat dan keberanian kita, sehingga kita akan sering mengalami perasaan ragu-ragu. Dan inilah yang menghambat tercapainya sasaran atau goal kita. Keyakinan dan nilai diri ini pada akhirnya akan tercermin pada Citra Diri kita. Dan citra diri ini akan menjdi sikap kita. Bila kita memiliki keyakinan yang positif dan nilai diri yang positif, tentu sikap kita akan positif. Dengan sikap positif inilah kita baru bisa mencapai goal-goal kita. Dengan sikap positif ini kita akan memandang segala hal dengan positif, dan cara pandang yang positif ini merupakah prasyarat untuk tercapainya goal-goal itu. Sebab bila kita menetapkan sasaran atau goal tetapi kita memandangnya dari sudut pandang negatif, kita tentu akan selamanya ragu-ragu dan tidak berani mengambil tindakan yang di perlukan. Dengan sikap positif, kita akan memandang rintangan dan hambatan sebagai tantangan yang perlu di tundukkan. Tetapi dengan sikap negatif, kita cenderung untuk menganggap nya sebagai masalah yang besar yang menyulitkan hidup kita, biasanya cenderug pesimis. Jadi landasan untuk tecapainya sasaran hidup kita adalah keyakinan dan nilai diri yang positif. Tanpa landasan ini, sama seperti bangunan yang dibangun di atas pondasi yang rapuh, dimana begitu mendapatkan tekanan yang berat akan mudah ambruk. Dengan keyakinan dan nilai diri yang positif ini, kita akan menjalani hidup ini dengan suka-cita, semangat dan penuh antusias. 3. Goal / Sasaran Kita tidak akan pernah mencapai sesuatu atau bergerak ke suatu tempat tertentu, jika kita tidak memiliki suatu tujuan atau sasaran yang pasti dan jelas. Oleh karena itu untuk mencapai keberhasilan terlebih dahulu kita harus menyusun dan menetapkan suatu sasaran. Sesungguhnya manusia itu adalah makhluk pencapai sasaran, tanpa adanya sasaran, dia tidak akan pernah benar-benar hidup. Jadi, sasaran itu sebetulnya merupakan cara untuk membuka potensi – sumber daya – yang di miliki oleh seseorang, untuk benar-benar hidup. Selain itu, Sasaran yang di tetapkan merupakan suatu petunjuk arah, kemana seseorang harus mengarahkan langkah tindakan nya. Dalam menyusun dan menetapkan suatu sasaran, adalah lebih baik bila kita memperhatikan minat, bakat dan kemampuan yang kita miliki. Di samping itu sasaran yang kita susun, seharusnya mencakup seluruh bidang kehidupan kita. Bidang-bidang itu adalah : a. Pekerjaan dan Karier Apa yang ingin anda capai pada pekerjaan dan karier anda. b. Keuangan Apa yang ingin anda capai pada posisi keuangan anda. c. Kesehatan Anda ingin sehat seperti apa d. Pengembangan Diri Anda ingin belajar apa saja untuk meningkatkan kompetensi yang mendukung tercapainya sasaran pekerjaan atau karier anda. e. Hubungan Hubungan-hubungan seperti apa yang ingin anda jalani atau anda perbaiki. f. Kontribusi Apa kontribusi yang ingin anda berikan kepada masyarakat di sekitar anda. Sasaran ini harus di tuliskan dalam kata-kata yang positif, di tulis secara jelas dan spesifik serta harus menggunakan kalimat sekarang ( present tense ). Bila kita menyusun sasaran ini, kita harus yakin benar tentang apa yang kita tuliskan ini, kita harus yakin bahwa kita sanggup untuk mencapai sasaran itu, kita juga harus yakin bahwa kita memiliki kemampuan untuk meraihnya. Jika tidak, penetapan sasaran ini akan sia-sia. 4. Strategi Strategi adalah suatu perencanaan untuk melakukan tindakan agar goal itu tercapai. Sebagian orang sering menyebutnya dengan action plan. Sasaran atau goal yang telah kita susun dan tetapkan, sebaiknya kita jabarkan lagi dalam bentuk rencana tindakan ( action plan ), yang tujuannya adalah untuk memperjelas apa saja yang harus kita lakukan tindaknnya. Tujuan dari perencanaan ini agar kita mempunyai peta yang jelas apa yang harus di kerjakan. Dengan melakukan tiap-tiap tindakan yang telah di rencanakan pada akhirnya kita akan mencapai goal tersebut. Bila serangkaian tindakan telah di lakukan dan ternyata gagal, janganlah menyebut hal itu dengan gagal, tetapi katakanlah bahwa hasilnya belum sesuai dengan yang kita harapkan. Kita masih mempunyai banyak kesempatan untuk memperbaiki strategi itu dan melakukan tindakan yang berbeda dari sebelumnya. Setiap kegagalan merupakan umpan balik negatif, sebagai pelajaran yang sangat berharga, dengan mengalami hal ini kita bisa belajar agar di kemudian hari tindakan yang kita lakukan lebih sesuai dengan sasaran. 5. Tindakan Untuk mencapai goal yang kita tetapkan, kita tidak bisa berpangku tangan menunggu hasilnya. Kita harus melakukan serangkaian tindakan yang mengarah pada goal itu sendiri. Oleh karena itu tindakan ini juga sangat penting. Tanpa tindakan kita tidak mungkin mendapatkan apa-apa. 6. Memberi Untuk berhasil dalam hidup ini, kita terlebih dahulu harus memberi sebelum kita menerima. Apa yang harus kita berikan adalah Diri kita yang terbaik – kualitas diri, dan setelah itu, di susul dengan karya dan layanan yang terbaik yang kita hasilkan. Diri yang terbaik adalah karakter kita yang di landasi dengan nilai-nilai seperti integritas, kejujuran, kesediaan untuk melayani dan memiliki rasa kasih sayang. Suatu produk yang baik yang di hasilkan seseorang, tetapi tidak di sertai dengan kualitas diri – karakter – yang baik dari produsen atau penjual, maka produk itu tidak akan di minati oleh orang lain. Ramah, tulus dan peduli merupakan cerminan dari rasa kasih sayang dan kesediaan untuk melayani. Peningkatkan kualitas hidup dan pemberian nilai tambah merupakan cerminan dari rasa kasih sayang dan kesediaan untuk melayani. Menjaga kualitas produk yang terbaik secara konsisten merupakan cerminan dari integritas dan kejujuran. Ini semua yang harus kita berikan kepada orang lain, agar kita bisa berhasil. 7. Bersyukur Dalam aktivitas kita sehari-hari, tentu banyak masalah yang kita temui, mungkin harapan-harapan kita tidak sesuai dengan kenyataan, mungkin masalah dengan pelanggan, dengan pegawai, masalah keuangan, masalah keluarga dan masih banyak yang lainnya, dimana masalah-masalah ini tentunya bisa membuat diri kita jengkel dan marah – tidak puas. Untuk mengatasi perasaan tidak puas ini, sebaiknya kita mulai bersyukur. Terimalah semua masalah ini dengan penuh syukur. Sebab dengan bersyukur akan menghilangkan rasa tidak puas ini. Bila kita terus jengkel atau marah maka permasalahan ini tidak mungkin bisa di selesaikan dengan sebaik-baiknya. Dengan bersyukur, itu sendiri sudah mengarahkan pandangan kita pada solusi, bukan pada masalah. Ketika kita bersyukur, kita menerima apa adanya, perasaan menjadi tenang dan pikiran kita kembali jernih. Inilah kunci untuk menyelesaikan masalah. Sedangkan keberhasilan kita mencapai goal, sesungguhnya tergantung pada kemampuan kita untuk menyelesaikan berbagai masalah yang menghadang di depan kita. Dan hanya lewat bersyukur inilah, kita menghadirkan pandangan jernih yang dapat membantu menyelesaian berbagai masalah itu. Oleh karena itu apa pun yang anda alami, terimalah dengan penuh rasa syukur. 8. Perenungan Untuk mengatasi berbagai masalah yang muncul, kita di tuntut untuk bisa menyelesaikan secara kreatif. Kreatifitas tidak mungkin bisa di hasilkan ketika pikiran kita sedang kacau. Hanya melalui ketenanganlah kreatifitas itu muncul. Kreatifitas itu bersumber dari data tersimpan yang ada di bawah sadar. Data ini bisa di akses hanya ketika kita dalam keadaan tenang dan hening. Dengan melakukan perenungan, terlebih dahulu kita menenangkan tubuh, kemudian menenangkan pikiran, dan selanjutnya keheningan itu datang. Dalam keadaan hening inil, lakukan dialog pribadi dengan diri anda sendiri. Mintalah bimbingan dan petunjuknya untuk mengatasi berbagai masalah yang sedang anda hadapi. Apapun yang anda minta dengan sungguh-sungguh akan di berikan jawabannya. Jika anda percaya, maka ini akan menjadi kenyataan. Mengapa demikian ? dalam keheningan tidak hanya anda berkomunikasi dengan diri sendiri, tetapi anda juga dapat berkomunikasi dengan pikiran universal – Sang Pencipta kita. Bila secara rutin dan konsisten, anda melakukan perenugan ini, maka masalah-masalah yang anda hadapi tentu dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Dan rasa percaya diri anda akan meningkat. Pembaca yang budiman, formula sukses ini sebetulnya sangat sederhana, dan bila anda mengikuti petunjuk dalam langkah-langkah ini, anda pasti bisa meraih keberhasilan sesuai dengan tujuan atau sasaran yang telah anda tetapkan. Saya pernah mendapatkan pertanyaan dari seseorang di facebook yang menanyakan “ apakah sukses itu ada hubungannya dengan Tuhan ? “. Menurut saya pertanyaan ini adalah pertanyaan yang baik dan mendasar yang perlu di ketahuan oleh setiap orang. Sebagaimana pernah di katakan oleh Ralph Waldo Emerson, bahwa kunci sukses yang utama adalah Percaya pada diri sendiri. Memang tanpa adanya percaya diri, mustahil kita mampu untuk mencapai sasaran atau tujuan kita. Dengan adanya rasa percaya diri inilah, kita berani mengambil resiko untuk bertindak dan sekaligus melaksanakannya dengan semangat. Pertanyaannya : dari mana rasa percaya diri itu timbul ? rasa percaya diri ini muncul ketika kita mengenali bakat, kemampuan dan potensi yang kita miliki. Dengan berupaya menggali potensi-potensi yang kita miliki, melalui eksplorasi diri, kita akan menemukan potensi terbesar yang kita miliki. Pada saat kita menemukan kemampuan dan potensi diri yang kita miliki, kita akan merasa seperti menemukan harta karun yang tak ternilai harganya. Kita pun akan bersyukur atas pemberian itu. Bila kita telah mengetahui bakat, kepmampuan dan potensi yang kita miliki dan sesuai yang di butuhkan masyarakat, kita akan merasa mampu untuk melayaninya dan dari sinilah rasa percaya diri itu mulai tumbuh. Selanjutnya kita akan mempersiapkan konsep dan rencana kerja untuk menyalurkan kemampuan dalam pelayanan kepada masyarakat. Pertanyaan selanjutnya dari siapa bakat, kemampuan dan potensi itu berasal ? sebagai manusia ciptaan Tuhan, tentunya semuanya itu telah di berikan kepada kita. Semuanya telah ada di dalam diri kita, dan siap untuk di manfaatkan. Tuhan akan senantiasa memberi apa yang kita butuhkan untuk melayani masyarakat. Bila pelayanan yang kita berikan sesuai dengan kehendak-Nya, maka apa pun yang kita butuhkan akan mengalir. Oleh karena itu kita sudah sepantasnya menjaga relasi dengan Tuhan. Dengan melakukan tindakan-tindakan yang baik dan positif dalam pelayanan yang kita berikan kepada masyarakat dan terus bersyukur, ini lah cara menjaga hubungan dengan Tuhan. Kita tidak boleh sedikitpun mengalihkan perhatian dari Tuhan, karena kita sesunggunnya adalah saluran bagi terlaksananya kehendak-Nya. Semua berkat dan rahmat Tuhan hanya bisa tersalurkan kepada masyarakat melalui diri kita. Bila kita memandang rendah kemampuan diri sendiri, tidak percaya pada bakat yang kita miliki, egois, sombong dan suka mengandalkan kemampuan diri sendiri, tanpa kita sadari bahwa kita sedang melepaskan hubungan dengan Tuhan, dan sebagai sinyalnya, kita akan merasa takut, cemas, ragu-ragu dan kurang percaya diri. Bila kita sering mengalami perasaan negatif seperti diatas, cepatlah sadar dan mulailah untuk menelusuri isi pikiran kita. Sebalinya untuk meraih sukses, kita harus senantiasa dalam keadaan emosi yang positif, seperti merasa damai, tenang, rasa percaya diri yang menguat, bersemangat dan antusias. Semua emosi positif ini akan muncul bila kita menghargai dan percaya akan bakat, kemampuan dan potensi yang telah di berikan oleh Tuhan. Jadi untuk sukses itu sangat erah hubungannya dengan Tuhan, sebab kita hanyalah saluran bagi kehendak-Nya.

20 Filsafat Kehidupan

Kehidupan…? sesuatu yang misteri bagi setiap makhluk yang hidup didunia ini,kita berjalan diatas kenyakinan yang kadang membawa kita kedalam keadaan yang sulit untuk dimengerti. 1. Musuh terbesar manusia adalah dirinya sendiri Ketika kita ingin pergi beribadah,bukankah rasa malas yg berasal dari diri kita yg menjadi penghalang? ketika kita dicaci maki orang lain,bukankah kemarahan yg berasal dari diri kita yg mengubah kita menjadi sosok yg membalas perbuatan tersebut? ketika kita takut kepada seseorang,padahal kita telah melakukan suatu hal yg benar ( setidaknya menurut pikiran kita sendiri ),hanya karena orang tersebut atasan kita. Bukankah rasa takut yg muncul dari dalam diri kita yg menjadi pembungkam kita untuk mengatakan hal yg benar tersebut?. Itulah mengapa diri kita yg menjadi musuh kita sendiri,karena pada kenyataanya,sering kali diri kita sendiri yg mencari masalah ataupun sumber kegagalan yg nantinya kita hadapi. 2. Kesombongan adalah kegagalan Orang yang sombong adalah orang2 yg tidak mengenal falsafah ” Diatas langit masih ada langit “. Dengan begitu mereka takabur dan melemah,hingga saat ketika ia bertemu dengan seseorang yg lebih daripada dirinya. Itulah mengapa kesombongan disebut sebagai sebuah kegagalan,karena kegagalan berawal dari sebuah kesombongan. 3. Sifat menipu adalah kebodohan yang dimiliki manusia Berbohong atau menipu bersifat menitupi kebenaran,dan kita sendiri yg berbohong ( untuk kebaikan sekalupun ) terkadang berpikir,lebih baik memberitahukan apa yg sebenarnya terjadi didalam kenyataan. Karena dengan berbohong,kita sendiri merasa terbebani oleh kebohongan tersebut. 4. Rasa iri hati adalah kesedihan terbesar manusia Ketika kita merasa iri,karena seseorang bisa mendapatkan sesuatu yg lebih daripada kita,kita berusaha untuk mendapatkan hal tersebut atau bahkan mungkin membenci orang tersebut hanya karena sesuatu yg menjadi miliknya bukanlah milik kita. 5. Kesalahan terbesar manusia adalah mencampakan dirinya Ketika kita menganggap diri kita rendah daripada orang2 di sekeliling kita,itu berarti kita menginginkan diri kita lebih rendah daripada mereka semua. Padahal,kita semua memiliki potensi yg berbeda-beda. Bukan berarti kita harus menjadi sombong,tetapi kita harus mampu berpikir ” Notthing is impossible !! “ 6. Dosa manusia yang paling besar adalah menipu dirinya sendiri dan orang lain Menipu diri sendiri dan orang lain disini konteksnya adalah berpura-pura menjadi seseorang yg bukan diri kita,berpura-pura menjadi seseorang yg bukan diri kita,bukan hanya merupakan bentuk kebodohan,tapi juga bisa menjadi lambang dari keputusasan dari diri kita sendiri. Putus asa menjadi orang yg tidak diinginkan oleh dirinya. 7. Sifat manusia yang paling disenangi dan dikasihi oleh sesama adalah rendah diri Dengan menjadi sosok yg rendah hati dan tidak sombong,kita tahu sampai dimana batas potensi kita dan berusaha untuk menjadi lebih baik. Selain itu orang yg rendah hati tidak mungkin pula dicap sebagai orang yg sombong,apalagi pamer dikyalayak ramai. 8. Sifat manusia yang paling dipuji adalah semangat keuletanya Dengan semangat didalam keyakinan yg kuat,kita dapat meraih apapun yg kita mau. Orang yg tidak memiliki semangat untuk hidup,setelah mendengarkan vonis mati dari dokter,akan memilih untuk mati daripada berjuang untuk hidupnya,dan orang-orang yg dikasihi dan menyayanginya. 9. Kehancuran umat manusia adalah rasa keputusasaan Putus asa dan hilang harapan hanyalah sebuah awal untuk kita berhenti berjuang. Putus asa adalah tanda daripada hati yg tidak pernah bersyukur,karena telah dilahirkan didunia ini,apapun kondisinya. Ketika orang mulai putus asa dan berhenti berjuang,ia akan gagal untuk mendapatkan apa yg ia inginkan. Itulah mengapa keputusasaan dikatakan sebagai sebuah kehancuran terbesar. 10. Harta manusia yang paling berharga adalah kesehatan Tanpa kesehatan yang memadai,kita akan mengeluh,dan selalu merasa ada yang kurang ( kurang sehat tentunya ) kerena bisa saja dengan kesehatan yang kurang memadai saat itu,kita tidak melakukan apa yang kita inginkan. Karena itu,jagalah kesehatan. Selain biaya kedokter semakin mahal,kesehatan adalah harta yang tak ternilai harganya. 11. Harta terbesar manusia adalah hutang budi Ketika seseorang menolong kita tanpa pamrih,terutama disaat kita benar-benar tengah terpuruk,budi baik itu tidak akan bisa terbayarkan oleh apa pun. Itulah kenapa hutang terbesar manusia adalah hutang budi. 12. Hadiah terbesar manusia adalah lapang dada dan mau mema’afkan Mema’afkan seseorang berarti mau melepaskan kebencian yang melekat,dan merusak kita layaknya parasit. Apapun yang telah dilakukan oleh seseorang kepada kita,seharusnya kita mema’afkanya. Memang hal ini sulit untuk dilakukan. Tapi ketika kita menyimpan ras benci kepada orang lain,apa dengan sengaja membalas perbuatan orang tersebut?. Lapang dada dan mema’afkan,maka hal itu akan memberikan kita sebuah “ hadiah ” berupa “kunci “,untuk lepas dari ikatan kebencian dan dendam yang merugikan diri kita sendiri. 13. Sifat suka mengeluh dan tidak memiliki kebijaksanaan adalah kekurangan terbesar manusia Tidak memiliki kebijaksanaan akan membuat kita melakukan kesalahan-kesalahan besar,sedangkan dengan berkeluh kesah hanya akan menambahkan energi kepada keluhan kita. Hal yang dikeluhkan hanyalah satu,tapi akan menjadi seribu. Yang membebani kita apabila kita terus mengeluh,dan tidak pernah bersyukur sama sekali. Itulah mengapa mengeluh dan tidak adanya kebijaksanaan,akan menjadi kekurangan terbesar kita. 14. Beramal dan sedekah adalah rasa ketentraman dan kedamaian yang dimiliki manusia Jauh lebih baik memberi daripada menerima. Tak peduli seberapa banyak yang kita berikan,selama niat kita untuk memberi dengan ikhlas,maka hal tersebut akan memberikan sensasi indah tersendiri,daripada kita harus menerima sesuatu dari orang lain. Lagi pula dengan perbuatan baik tersebut,kita akan menuai hasil yang baik pula. Itulah mengapa ketentraman dan kedamaian ter’utama manusia,adalah suka berdana dan beramal. 15. Hujan deras adalah tantangan,jangan berharap agar hujan cepat reda tapi mintalah payung yang lebih besar Hadapi setiap persoalan hidup dengan tegar,kuatkan iman agar kita mampu menghadapi dan melewati semuanya. 16. Waktu banjir,ikan makan semut dan waktu banjir surut,semut yang makan ikan Kehidupan ini bagaikan roda yang berputar,semua manusia akan mengalami keadaan yang berubah-ubah dan ada giliranya atau waktunya,jangan angkuh dan sombong. 17. Hidup bukanlah peduli dipermukaan saja,tapi seberapa besar kepedulian kita sampai akhir Hidup kita harus bermanfa’at untuk sesama sampai akhir hidup kita. 18. Orang sering ” lempar batu ” dijalan kita,tergantung kita mau membuat batu itu jadi ” tembok atau jembatan “ Mengambil hikmah dan pelajaran hidup yang berharga,jangan jadikan sebagai halangan atau rintangan,tetapi jadikanlah sebagai batu pijakan yang kuat untuk melanjutkan perjalanan hidup anda. 19. Setiap masalah punya sejumblah solusi Yakinlah bahwa masalah yang datang silih berganti pasti ada jalan keluarnya dan akan memperkuat hidup anda. 20. Milikilah iman yang teguh dan kuat,jadilah peribadi yang giat untuk mendapatkan apa yang anda cita-citakan dan jadilah seperti anak-anak untuk menikmati yang telah anda dapatkan Dengan iman yang teguh dan kuat akan membuat hidup anda lebih kuat dan selalu berpengharapan dalam menghadapi segala situasi apa pun.

10 SIKAP BAHAGIA

1. Lepaskanlah Rasa Kuatir & Ketakutan. Ketakutan & kekuatiran hanyalah imajinasi pikiran akan suatu kejadian di masa depan yg blum tentu terjadi, kebanyakan hal-hal yg Anda kuatirkan & takutkan tak pernah terjadi ! It's all only in your mind. 2. Buanglah Dendam. Dendam & Amarah yg disimpan hanya akan menyedot energi diri Anda & hanya mendatangkan KELELAHAN BATIN, BUANGLAH !! 3. Berhentilah Mengeluh. Mengeluh berarti selalu tak menerima apa yg Ada saat ini, secara tak sadar Anda membawa-bawa beban negatif. 4. Bila Ada Masalah, Selesaikan Satu Persatu. Hanya inilah cara menangani setiap persoalan satu demi satu. 5. Tidurlah Dgn Nyenyak. Smua masalah tak perlu dibawa tidur. Hal tersebut buruk & tak sehat, biasakanlah tidur dgn nyaman. 6. Jauhi Urusan Orang Lain. Biarkan masalah orang lain menjadi urusan mereka sendiri. Mereka memiliki cara sendiri u/ menangani setiap masalahnya. 7. Hiduplah Pada Saat ini, Bukan Masa Lalu. Nikmati masa lalu sebagai kenangan, Jangan tergantung padanya. Konsentrasilah hidupmu pada kejadian saat ini, karna apa yg Anda miliki adalah saat ini, bukan kemarin, bukan besok. "Be totally present" 8. Jadilah Pendengar Yg Baik. Saat menjadi pendengar, Anda belajar & mendapatkan ide-ide baru berbeda dari org lain. 9.Berpikirlah Positif. Rasa frustasi datang dari pikiran negatif. Kembalilah berpikir positif. Bertemanlah dgn orang2x yg berpikiran positif & terlibatlah dgn kegiatan2x positif. 10. Bersyukurlah. Bersyukurlah (Berpuas diri) atas hal-hal kecil yg akan membawa Anda pada hal-hal besar. Sekecil apapun yg Anda terima, akan menghasilkan hal-hal besar & slalu membawa An

10 Prinsip Dalam Kehidupan Yang Wajib Kamu Terapkan

Guys, apa sih prinsip hidup kamu? Tunggu — jangan-jangan kamu nggak punya prinsip hidup, nih? Atau sampai sekarang, kamu masih mencari-cari prinsip yang paling pas buat kamu? Filsuf, jurnalis dan pengarang asal Amerika, Ralph Waldo Emerson dalam tulisannya yang berjudul Self-Reliance dan di Amerika sana dijadikan bacaan wajib bagi remaja SMA dan anak kuliah, kita bisa belajar banyak soal prinsip hidup, utamanya yang percaya pada kekuatan diri sendiri. Yuk, simak! 1. Bahagia Itu Dimulai Dari Mencintai Diri Sendiri Banyak orang sedang mencari kebahagiaan mereka. Tak hanya itu, masih banyak yang juga sibuk menemukan apa definisi bahagia buat diri mereka sendiri. Apa bahagia itu berarti punya banyak uang? Ketemu sama pasangan hidup yang dianggap tepat? Atau, bisa traveling keliling dunia? Well, definisi bahagia setiap orang itu beda-beda. Yang pasti, kebahagiaan bisa diraih ketika kita sudah bisa mencintai diri kita sendiri, apa adanya. 2. Dengarkan Apa Kata Hatimu Kadang, apa yang kita lakukan atau keputusan yang kita masih banyak terpengaruh omongan orang lain. Padahal, setiap manusia yang lahir ke dunia ini dibekali dengan intuisi yang bisa jadi pegangan dan tuntunan hidupnya. Percayalah bahwa hal yang baik menurut hati kecil kita akan membawa kebaikan bagi banyak orang. 3. Berani Bicara, Sekalipun Orang Lain Menganggap Kita Gila Orang-orang hebat seperti Plato, Nabi Musa, dan John Milton bisa sukses karena mereka tak membiarkan diri terintimidasi oleh cara pikir tradisional. Mereka berani menyampaikan apa yang mereka pikirkan, sekalipun itu nggak sesuai dengan pemikiran masyarakat pada umumnya. 4. Percaya Diri Kepercayaan diri rendah itu bukan masalah mereka yang pemalu atau introvert aja, lho! Orang-orang genius bahkan punya masalah sama yang satu ini. Malah, orang yang genius biasanya bisa lebih dulu menyadari kalau apa yang akan mereka ungkapkan itu akan sulit diterima orang lain pada umumnya. Nah, hal ini yang kadang bikin seseorang akhirnya berhenti dan mengurungkan niat buat speak up! Padahal seperti yang dijabarkan, kuncinya adalah percaya pada diri kita sendiri. 5. Rasa Iri Itu Tidak Alami Siapa bilang sifat iri itu manusiawi? Anggapan ini yang kadang bikin kita maklum, kalau punya rasa iri ke orang lain itu nggak apa-apa. Apalagi, ditambah embel-embel ‘nggak apa-apa iri, asal positif’. Menurut Emerson, prinsip ini justru salah. Jalani hidupmu sendiri, nggak usah peduli sama ‘rumput tetangga yang selalu lebih hijau’. 6. Meniru Orang Lain Sama Dengan Bunuh Diri Yup, serem nggak tuh? Setiap manusia itu terlahir unik dan beda. Jadi, ketika kita masih punya niat meniru orang lain itu sama aja kayak bunuh diri. Apapun karyamu, usahakan kalau itu otentik dan nggak meniru siapa-siapa. Pilih mana, punya karya bagus tapi nyontek atau jelek tapi dari hasil kerja keras kita sendiri? 7. Kamu Sama Sekali Nggak Pintar Ketika Merasa Lebih Pintar Dari Orang Lain Ya ampun, hari gini masih ada yang MERASA pintar atau bahkan merasa lebih pintar dari orang lain? Kita mungkin benar-benar pintar ketika orang lain yang menilai dan bukan diri kita sendiri. Ingat, di atas langit masih ada langit, dan akan seperti itu seterusnya. 8. Hati-Hati! Traveling Bisa Bikin Hidupmu Lebih Baik Atau Malah Sebaliknya Percaya kalau pergi traveling itu bisa bikin kita bahagia? Jawabannya, mungkin! Kebahagiaan bukan soal tempat, intinya ada di dalam diri kita sendiri. Kita bisa memilih, pergi ke Bali dan bersenang-senang di sana atau pergi ke Bali dan menghabiskan waktu di sana buat mengingat kesedihan di masa lalu. Yang paling menarik adalah ketika kita diam di rumah tapi pikiran kita bisa traveling ke tempat-tempat yang kita inginkan dengan bahagia. 9. Bisa Karena Udah Mencoba Kita mungkin termasuk orang yang suka berteori tapi prakteknya nol besar. Nggak jarang, kita justru menghabiskan waktu buat berpikir, tapi nggak sedikitpun melangkah. Ketika punya keinginan membuat sesuatu, jangan banyak mikir tapi segera lakukan. Kalau kemudian bisa berhasil, itu bagus. Tapi, kalau ternyata gagal, setidaknya kita pernah mencoba. 10. Berhenti Mengeluh: “Kenapa Sih Nggak Ada Yang Ngertiin Aku?” Stop bilang “Kenapa sih nggak ada yang ngertiin aku?” mulai sekarang ya, guys! Kenapa? Karena Socrates, Pythagoras, Copernicus, Galileo, sampai Isaac Newton itu orang-orang yang dulunya nggak pernah bisa dimengerti lingkungan dan masyarakat sekitar mereka. Setiap orang itu punya pola pikir unik. Ketika nggak ada orang yang bisa ngertiin kamu, berarti kamu keren! Well, percaya pada diri sendiri itu adalah prinsip hidup. Nasib baik itu memang benar-benar ada, tapi bukan sengaja disiapkan untukmu, lalu kamu tinggal ambil. Kebaikan dan keberuntungan akan datang ketika kamu sudah berjuang keras mendapatkannya. Dengan kata lain, kamu akan bisa melewati betapa sulitnya hidup jika kamu mempertahankan prinsip-prinsip yang datang dari hati dan pemikiranmu sendiri

9 Langkah Menuju Mental Positif

Saya baru saja selesai membaca buku berjudul Keys to Positive Thinking karangan Napoleon Hill dan Michael J. Ritt, Jr. (versi Bahasa Indonesia). Menurut saya, buku ini termasuk salah satu buku positif yang luar biasa. Dalam postingan blog kali ini, saya akan mengisinya dengan rangkuman apa yang saya baca dalam buku hebat tersebut. Jika anda ingin membaca lebih lengkap, anda bisa mendapatkannya di toko buku Gramedia. Oke, inilah 9 Langkah Menuju Sikap Mental Positif : Langkah 1 : Kuasai Pikiran Anda Dengan Penuh Keyakinan Hanya ada satu jalan menuju sikap mental positif: Anda harus mengendalikan pikiran anda dengan penuh keyakinan. Pikiran kita adalah keajaiban terbesar di alam semesta. Setiap orang memiliki harta karun yang menakjubkan yaitu otak dan saraf. Semua orang normal pada prinsipnya mewarisi kekuatan untuk meraih segala hal yang telah diraih oleh orang lain atau sedang berusaha diraih orang lain. Kita memiliki kekuasaan untuk mengarahkan semangat, emosi, naluri, kecendrungan, perasaan, suasana hati, sikap dan perilaku anda menuju sebuah hasil akhir. Terserah anda bagaimana menggunakan semua ini. Untuk menangkis segala hal negatif, afirmasikan selalu seperti ini : ”Pikiran saya adalah milik saya, saya akan mengendalikannya!” Langkah 2 : Tetapkan Pikiran Anda pada Apa yang Anda Inginkan dan Singkirkan dari Apa yang Tidak Anda Inginkan Kebanyakan cara kita berpikir akan digantikan oleh kata-kata, tetapi pikiran motivasional yang terdalam biasanya berupa gambar, bukan kata-kata. Jika sebuah gagasan muncul, biasanya berupa gambar, bukan sebagai rangkaian kalimat yang berjalan di kepala kita. Gambar adalah cara berpikir paling awal dan paling kuat. Oleh karenanya, kita harus belajar mendisiplinkan pikiran kita dan memvisualisasikan hal-hal yang anda inginkan. Jangan biarkan lingkungan atau orang lain mendiktekan bayangan negatif pada kita. Langkah 3 : Terapkan Hukum Utama Perlakukan orang lain seperti anda ingin diperlakukan. Sebaliknya jangan memperlakukan orang lain dengan buruk jika kita tidak ingin diperlakukan demikian. Carilah hal-hal baik pada setiap orang dan setiap situasi secara konsisten. Langkah 4 : Singkirkan Semua Pikiran Negatif Melalui Pemeriksaan Diri Sebagian besar orang tidak menyadari bahwa mereka sedang berpikir negatif kecuali jika mereka secara sadar berusaha untuk memeriksa pikiran, tindakan dan reaksi mereka sendiri. Cukup tanyakan pada diri kita,”apakah ini positif atau negatif?”. Ketika kita gagal menguasai pikiran kita, maka reaksi kita cenderung akan negatif. Semakin sering kita berlatih menggunakan sikap mental positif, semakin cepat kita menyadari munculnya pikiran negatif. Langkah 5 : Berbahagialah! Buatlah orang lain bahagia! Supaya kita merasa bahagia, bertingkahlah seperti orang bahagia! Agar bersemangat, kita harus bertindak dengan penuh semangat. Anda pada akhirnya akan mengalami rasa bahagia dan semangat yang akan terlihat dengan sendirinya tanpa anda harus memusatkan perhatian padanya. Langkah 6 : Bentuklah Kebiasaan Bertolerensi Berpikirlah terbuka terhadap orang lain. Cobalah untuk menyukai dan menerima orang lain apa adanya dan bukan menuntut atau berharap mereka bisa seperti yang kita harapkan. Carilah kebaikan dalam diri orang lain dan belajarlah menyukai orang lain. Berikut adalah sedikit kutipan dari tulisan Napoleon Hill : ”Berapa lama, oh Tuhan, kami mahluk yang lemah ini akan menyadari kebodohan kami dengan mencoba merusak satu sama lain karena perbedaan agama dan ras?” Cinta dan kasih menciptakan lingkungan mental dan fisik dimana sikap mental positif bisa berkembang. Setiap hari, lakukanlah sesuatu yang baik. Langkah 7 : Berikan Sugesti Positif Pada Diri Sendiri Sugesti adalah stimulus tertentu yang dikirimkan menuju otak anda lewat kelima indera: penglihatan, pendengaran, perasa, peraba atau pembau. Semuanya adalah jalan yang digunakan oleh untur-unsur eksternal untuk memengaruhi hidup kita setiap hari. Selama proses ini dapat kita kontrol, upayakan agar apa yang masuk dalam kelima indera anda adalah sesuatu yang bermanfaat dan memberikan kebahagiaan. Ambillah hal-hal yang indah saja. Langkah 8 : Gunakan Kekuatan Doa Ketika anda berdoa, percayalah pada apa yang anda minta. Dalam setiap badai, jiwa anda akan mendapat perlindungan dari sebuah doa. Langkah 9 : Tetapkan Tujuan Menetapkan tujuan adalah satu cara untuk menjaga pikiran kita tetap berada pada hal yang kita inginkan, dan menjauhi hal-hal yang tidak kita inginkan. Tuliskan tujuan anda dalam selembar kertas. Visualisasikan diri anda sendiri sedang meraih tujuan ini. Buatlah perencanaan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, kemudian ubahlah rencana tersebut menjadi sebuah tindakan. Oke seperti biasa para pembaca yang budiman, cobalah untuk melakukan apa yang bisa anda lakukan terlebih dahulu, setahap demi setahap. Berpikir dan bertindak positif dibentuk melalui suatu aktivitas yang berulang-ulang dan akhirnya menjadi suatu kebiasaan.

W A K TU D U N I A