Selasa, 07 April 2015

DENDAM YANG BERUBAH


Seorang lelaki yang baru menikah tinggal menumpang di rumah mertuanya. Beberapa saat tinggal bersamanya, akhirnya ia demikian kesal dengan ibu mertuanya yang menurutnya sangat brengsek, cerewet, bawel, bossy, dan angkuh sekali. Setelah dua tahun, baginya cukup sudah penderitaan itu. Ia memutuskan untuk mengakhiri dengan berencana membunuh ibu mertuanya. Setelah memutar otak, ia pergi mendatangi dukun yang paling sakti di daerahnya. Usai bercerita dengan penuh kegeraman, sang dukun tersenyum dan mengangguk-angguk. Diberinya sebotol cairan yang menurut petunjuk dukun adalah racun yang sangat mematikan. Syaratnya harus diberikan sedikit demi sedikit selama 2 bulan, dan dalam memberikan ia diharuskan bersikap manis, berkata lebih sopan, serta selalu tersenyum. Hal ini untuk membuat si mertua supaya tidak mencurigainya. Dengan penuh kesabaran, hari demi hari ia mulai meracuni si mertua, tentunya dengan sikap manis, tutur kata yang lebih santun serta senyum yang tidak lepas dari mulutnya. Perlahan namun pasti ia mulai melihat perubahan pada mertuanya. Ada satu hal yang membuatnya bingung, setelah satu bulan ia meracuni mertuanya, kelakuan mertua ini justru berubah menjadi demikian baik padanya. Sikapnya berubah 180 derajat dari sebelumnya, ia mulai menyapa lebih dahulu setiap kali ketemu. Pikirnya, ini pasti akibat awal dari racun itu, yakni adanya perubahan sikap sebelum akhirnya meninggal. Mendekati hari ke-40 sikap mertua semakin baik dan hubungan dengannya semakin manis, ia mulai membuatkan minum teh di pagi hari, menyediakan pisang goreng dan seterusnya. Sebuah perilaku mertua yang dulu tidak pernah ia bayangkan akan terjadi. Puncaknya pada hari ke-50 mertua memasakkan makanan yang paling ia sukai, bahkan di pagi harinya ia terkejut saat mendapati bajunya sudah dicuci bahkan diseterika oleh si mertua. Tak ayal lagi, hati kecilnya mulai memberontak. Muncullah rasa bersalah yang makin hari makin menguat. Pada hari ke-55, sudah tak terbendunglagi penyesalan itu, karena melihat perubahan si Ibu mertua yang menjadi sedemikian sayang padanya. Akhirnya pergilah ia ke dukun itu lagi, dengan terbata-bata penuh penyesalan dan rasa berdosa ia memohon-mohon untuk dibuatkan penangkal racun yang pernah diberikan sang dukun padanya. Dengan senyum bijaksana bak malaikat, dukun itu berkata “Cairan yang kuberikan padamu dulu itu bukanlah racun, namun air biasa yang kuberi warna saja. Sikap mertuamu yang berubah menjadi sayang padamu, disebabkan karena SIKAP DIRIMU YANG TERLEBIH DAHULU BERUBAH MENJADI LEBIH RAMAH, LEBIH SANTUN DAN SELALU SENYUM PADANYA. Sahabatku, Ada beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah di atas. 1. Sikap buruk/penolakan orang lain, hanyalah sebagai akibat/reaksi atas sikap buruk kita padanya. 2. Kalau mau mengubah orang lain, kitalah yang berubah dahulu. 3. Tidak semua ‘dukun’ salah. Kita juga harus jadi ‘dukun’ kalau sukses belajar yakni ‘DUduk dengan teKUN’. 4. Selamat mencoba!

Berpikir semua Mudah


Tips Ceria dan Gembira Selalu Banyak hal yang bisa bikin kita sedih. Mulai dari ditinggal kabur pacar, ditipu teman sendiri, dll. Tapi percaya apa nggak kalau apapun yang membuat kita bersedih-pada saat yang sama-ternyata juga bisa bikin kita tersenyum. Menurut para pakar kejiwaan, kesedihan bukan karena ketiadaan kebahagiaan. Tapi karena ketidakmampuan kita untuk melihat sisi positif dari segala sesuatu. Dengan kata lain, kesedihan dan kebahagiaan hanyalah sudut pandang semata. Som kesedihan bisa diubah jadi kebahagiaan hanya dengan mengubah sudut pandang. Dan inilah sudut pandang orang-orang yang selalu bisa berbahagia, meski dalam kesulitan sekalipun. So, kenapa harus sedih kalu sebenarnya kita bisa selalu ceria? Selalu berbaik sangka Kamu nggak akan bisa ceria kalau hidupmu selalu dipenuhi dengan prasangka-prasangka buruk terhadap orang lain. Sebaliknya, prasangka buruk justru akan membuatmu selalu hidup dalam ketakutan. So, mulai sekarang berpikirlah positif. Kalau ada satu atau dua orang yang jahat nggak berarti semua orang di dunia ini ikutan jahat, kan? Berpikir semua Mudah Apapun yang menyulitkanmu, cobalah untuk berpikir"Ah , gampang itu..." Dengan begitu, masalah seberat apapun nggak akan menciutkan nyalimu. Lagipula dengan berpikir bahwa apapun yang kamu hadapi itu mudah akan merangsang otak untuk lebih cepat menemukan solusinya. Jika kamu berpikir kamu bisa, kamu pun akan benar2 bisa....gitu kata psikolog Optimis Kalau ada orang yang bisa tetap ceria dalam situasi terjepit, itu karena ia masih melihat adanya harapan untuk keluar dari situasi yang menghimpitnya. Harapan itulah yang membuatnya bertahan dan bisa tetap ceria. Sebaliknya mereka yang pesimis akan menampakkan wajah murung setiap kali ditimpa kesulitan. Sebab mereka tak pernah melihat harapan. Bagi mereka dunia ini suram. Padahal sedikit rasa optimis akan membuat siapapun bisa menjalani hidup dengan ceria, sepanjang masa. Bergaul Orang yang ceria lebih mudah bergaul, begitu kata psikolog. Hal itupun berlaku sebaliknya; pergaulan juga melahirkan keceriaan. So, keceriaan tidak akan datang kalau kamu mengurung diri di dalam kamar. Pergilah keluar dan carilah teman, disitulah letak keceriaan. Kebahagiaan hadir karena adanya kebersamaan...gitu lho! Santai aja, ah... Jadi orang serius emang nggak dosa. Tapi tak ada salahnya sedikit bersantai. Lagipula kelewat serius juga nggak bagus (makanya setelah tegang di Army gw lari ke IGO...nyantai Man! ). Sebab selain membuatmu jadi kaku, keseriusanmu itu juga bisa mematikan keceriaan orang lain. So, apapun situasinya, buatlah sesantai mungkin. (Slowly But Sure) Syukuri apa yang kamu miliki Kalau kamu punya motor dan nggak bersyukur, maka kalau nanti kamu punya mobilpun kamu tetap nggak akan bisa bersyukur. Karena setelah punya mobil kamu berharap punya pesawat....Sebaliknya, kalau kamu bisa mensyukuri apa yang kamu miliki saat ini, kamu pun akan mensyukuri apa yang akan kamu miliki esok atau lusa nanti. So, bersyukurlah sekarang atau tidak sama sekali!!! Sebab bersyukur adalah syarat mutlak hidup bahagia. Lha gimana bisa bahagia kalau situ nggak pernah merasa puas??Dunia ini terlalu kecil untuk menampung SEMUA keinginanmu bung!

Jangan Biarkan Terlambat.

Seorang gadis kecil baru saja pulang dari sekolah setelah mengikuti kursus menari. Gadis kecil itu menelpon ayahnya dan meminta ayahnya untuk segera menjemputnya. “Ayah, aku sudah pulang. Jemput aku ya, Yah.” “Iya sayang, ayah masih kerja. Tunggu 1 jam lagi.” Sebenarnya pukul 5 sore ayahnya sudah pulang namun lebih memilih untuk berkumpul bersama dengan teman-temannya. Handphone ayah berbunyi berkali-kali dan dirasa sangat menganggu, sampai pada akhirnya di matikan. Empat jam telah berlalu dan ayah bergegas untuk menjemput anaknya. Ketika sampai di depan sekolah, ayah tidak menemukan anaknya. Dia berpikir bahwa anaknya telah pulang. Ketika sampai di rumah, ayah melihat banyak orang keluar masuk rumahnya mengenakan pakaian hitam. Ternyata anaknya telah meninggal. Tiba-tiba istrinya membentak, “Kemana saja kamu? Anak kita menunggumu sampai malam dan tidak mau kamu jemput. Dia dirampok dan perampok itu membunuhnya!” Ayah sangat terkejut dan mencoba untuk menyalakan handphonenya. Dia membaca semua sms yang telah masuh dari anaknya tersebut. Ada banyak sms yang telah ia abaikan. Pukul 18.00 “Ayah masih lama?” Pukul 19.00 “Yah, aku masih menunggu di depan sekolah.” Pukul 20.00 “Di sini gelap sekali Yah. Cepat jemput aku.” Pukul 20.30 “Yah, ada seorang pria mendekatiku. Aku sangat takut.” Pukul 21.00 “Ayah, tolong aku!” Ayah hanya bisa menangis telah mengabaikan permintaan anaknya, terlebih lagi ketika dia mengetahui bahwa anaknya sengaja menunggu hanya untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya. Sahabatku, Terkadang kita sering mengabaikan orang-orang terdekat kita. Kita lebih memilih untuk kesenangan diri kita secara pribadi. Kita baru akan kecewa ketika kita telah kehilangan untuk selamanya. Jangan biarkan penyesalan itu datang terlambat. Mulailah untuk memperbaiki hubungan kita dengan orang-orang terdekat kita. Buatlah mereka bahagia sebelum pada akhirnya kita akan kehilangan mereka. Cintailah mereka dengan sepenuh hati .

Kamis, 13 November 2014

Minggu, 12 Oktober 2014

Nasehat Guru Kepada Murid SMANIO TANGSEL

Nasehat Guru Kepada Murid SMANIO TANGSEL Anakku…. Jalan kau tempuh ini hanya bisa dilewati oleh para pemberani. Para sahabat Nabi utama; Abu Bakar, Umar, Ustman dan Ali adalah orang-orang pemberani yang mempertaruhkan nyawanya demi tegaknya Agama Islam Mulia Raya ini. Kalau engkau penakut, lebih baik engkau berhenti disini saja, jangan lanjutkan perjalanan ini karena engkau pasti akan gagal. Jalan ini telah di isi oleh lautan air mata kepedihan para Nabi dan Rasul, telah di genangi oleh darah para suhada dan itu akan tetap berlangsung sampai akhir zaman. Kalau engkau siapkan mentalmu maka berjalanlah bersamaku niscaya engkau akan ku tutun dengan selamat kepada-Nya. Anakku… Jangan engkau sibukkan dirimu dengan mengurus setan diluar, kalahkan dulu setan dalam perutmu maka engkau akan sanggup mengalahkan setan di luar perutmu. Akan tetapi suatu saat nanti engkau akan berterima kasih pada setan karena hakekatnya dia diciptakan untuk membuat para penempuh jalan kebenaran menjadi hati-hati dan kuat. Setan itu lawan tandingmu namun suatu saat dia tidak akan bisa lagi mempengaruhimu, ketika engkau telah menyatu dengan Tuhan, maka tidak ada lagi sesuatu selain Dia. Anakku… Suatu saat nanti Tuhan langsung akan mengujimu. Ingatlah kisah ahli ibadah zaman dahulu yang dinaikkan maqamnya kepada maqam sangat mulia sehingga Tuhan berkata, “Wahai hambaku yang baik dan mulia, mintalah kepadaku, segala permintaanmu akan Aku penuhi, apakah engkau menginginkan maqam abdul qadir? Atau maqam Abu Yazid?”. Jika suatu saat engkau di uji seperti itu maka serahkanlah segala sesuatu kepada-Nya, jangan engkau meminta apapun karena setiap permintaanmu justru akan membuat engkau terjatuh. Para Guru kita mengajarkan bahwa do’a tertinggi adalah “Engkau yang ku maksud, ridha-Mu yang aku tuntut” dan maqam tertinggi itu tidak lain menjadi Hamba yang baik. Anakku… Jalan menuju surga itu penuh duri dan air mata. Apakah kita harus mengalami sakit? Ya. Apakah harus menjalani derita? Ya. Apakah harus tertumpah air mata? Ya .
Dan hanya air mata orang Zikirullah yang bisa memadamkan neraka. Kalau engkau masih merasakan sakit, susah, kecewa dan tersinggung maka sebenarnya engkau masih lemah, jalani semua cobaan Tuhan dengan sabar dan tawakal. Disaat semua penderitaan dan kesusahan yang menimpamu tidak mempengaruhimu sedikitpun, maka disaat itulah engkau telah mengalami pencerahan dan engkau telah menjadi manusia kuat dalam arti yang sebenarnya. Bukankah nabi kita telah mengingatkan melalui sabdanya, “Orang kuat bukanlah orang yang mengalahkan musuh di medan pertempuran akan tetapi orang yang bisa menahan marah disaat dia bisa marah”. Anakku… “Surga di bawah telapak kaki ibu”, begitulah sabda Nabi. Akan tetapi bisakah seorang Ibu yang belum masuk surga bisa memasukkan anaknya ke dalam surga? Atau surga di bawah telapak kaki ibu yang dimaksud oleh nabi itu hanyalah surganya anak-anak? Pertanyaan ini biar engkau saja yang menjawabnya. Surga itu akan bisa engkau capai setelah melewati 70.000 rasa dan akhirnya engkau akan diberi sebuah kunci surga yaitu “LA ILAHAILLALLAH, MUHAMMAD RASULULLAH”. Itulah bentengmu dunia dan akhirat. Anakku…. Apa beda ucapan “LA ILAHAILALLAH” yahudi, atheis dengan Wali Allah? Yahudi sangat fasih mengucapkan kalimah itu, lebih fasih dari dirimu, lebih fasih dari ulama di negeri kita karena yahudi itu juga orang Arab, akan tetapi sayang nya ucapan yahudi hanya dimulut saja dan tidak ada kontak dengan Allah. Bukan ukuran fasih nya, akan tetapi bagaimana engkau bisa beserta dengan yang punya Nama. Nama Allah diturunkan dari sisi-Nya sendiri barulah berlaku berlaku di alam ini. Nama Presiden harus dikeluarkan lawat jalur resmi, turun kepada para menteri kemudian kepada Gubernur sampai ke aparat desa barulah nama itu bisa keramat dan ditakuti serta dipatuhi oleh segenap warna negara termasuk aparat negara. Kalau engkau ambil nama itu bukan lewat jalur yang Haq maka nama itu hanya menjadi sebuah nama saja tidak ada power nya. Kun Fayakun akan terjadi apabila yang mengucapkannya adalah Allah sendiri dan orang yang beserta Allah yang disalurkan lewat jalur yang Haq dengan menggunakan Metode (thariqat) yang benar pula. Anakku… Lima Puluh Tahun aku me-riset ilmu zikir dan aku mengambil kesimpulan bahwa tidak ada jalan yang lebih mudah menghampiri diri dengan Allah kecuali melalui Tharikatullah.

Janganlah Menjadi Gelas

Janganlah Menjadi Gelas Seorang guru menghampiri muridnya ketika jam pelajaran selesai. Ada salah seorang murid yang belakangan ini wajah nya selalu murung. “Kenapa kau selalu murung nak,,? bukankah banyak hal yang indah didunia ini..? Kemana perginya wajah bersyukur mu..” sang guru bertanya. “Pak dan.. belakangan ini hidupku penuh dengan masalah.. sulit bagi saya untuk tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habisnya… ” Jawabnya. Sang guru terkekeh. “Nak, ambil segelas air dan 2 genggam garam. Bawalah kemari biar ku perbaiki suasana hatimu..” Simurid pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan 2 genggam garam di tangannya. “Coba ambil segenggam garam dan masukan ke segelas air itu..” Kata sang guru. “Setelah itu coba kau minum airnya sedikit.” Simurid pun melakukannya. Wajahnya pun kini meringis karena meminum air asin. “Bagai mana rasanya.?” Tanya sang guru. “Asin, dan perutku jadi mual,” Jawab simurid dengan wajah yang masih meringis. Sang guru terkekeh – kekeh melihat wajah muridnya yang meringis keasinan. “Sekarang kau ikut aku..” Sang guru membawa muridnya ke danau didekat tempat mereka. “Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau.” Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa asin dimulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah dihadapan guru, begitu pikirnya. “Sekarang kamu coba minum air danau itu..” Kata sang guru sambil menyari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat dipinggir danau. Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau dan membawanya kemulutnya lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir ditenggorokannya, sang guru bertanya kepadanya. “Bagai mana rasanya..?” “Segar, segar sekali..” Kata si murid sambil mengelap mulutnya dengan punggung tangannya. Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber air diatas sana. Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil dibawah. Dan sudah pasti air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang tersisa dimulutnya. “Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi..?” “tidak sama sekali” Kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Sang guru hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas. “Nak,,” Kata sang guru setelah muridnya selesai minum. “Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih. Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang kamu alami sepanjang kehidupanmu itu, sudah dikadar oleh Allah, sesuai untuk dirimu. Jumlah tetap, segitu – segitu saja, tidak berkurang dan tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir kedunia pun demikian. Tidak ada satupun manusia, walaupun dia seorang nabi, yang bebas dari penderitaan dan masalah.” Si murid terdiam, mendengarkan. “Tapi nak, ‘rasa asin’ dari penderitaan yang dialami itu sangat tergantung dari besarnya ‘qalbu'(hati) yang menampungnya. Jadi nak, supaya tidak merasa menderita, berhentilah menjadi gelas. Jadikan qalbu dalam dadamu itu jadi sebesar danau.” Kesimpulannya.. janganlah berpikiran sempit, karena kita punya 2 mata juga otak untuk berpandangan luas. Pandanglah kedepan seluas – luasnya. Maka, masalah yang anda hadapi akan terasa lebih mudah. (walaupun butuh pengorbanan). Sekali lagi,, janganlah menjadi Gelas….

NASEHAT GURU KEPADA MURIDNYA

Anakku...... Hidup yang kamu jalani tidaklah selalu mulus, ibarat botol kosong yang dilempar kedalam lautan, kadang kala dia tenggelam seperti tak kembali, tiba-tiba dia muncul lagi di atas. Jika kamu berpegang kepada Tali Allah, kadangkala kamu di beri ujian berat, tenggelam seperti botol itu, tapi kamu akan tetap di atas walau dalam pandangan manusia tidak kelihatan, waktu akan membawa kamu kembali ke puncak. Anakku...... Pernah kamu lihat tanaman anggur? Supaya dia berbuah harus dipangkas terlebih dulu seluruh daun-daunnya. Dalam menggapai kebenaran, Tuhan menguji hamba-Nya dengan derita dan kesusahan, harta kita habis seperti yang dialami oleh Nabi Ayub alaihisalam. Apa yang diambil Tuhan dari sisimu akan dikembalikan lagi dengan yang lebih baik menurut-Nya. Tuhan berjanji kepada hamba-Nya, hilang akan diganti kalaupun kurang akan ditambahi. Anakku...... Janganlah engkau meminta kepada manusia karena akan mengurangi kepasrahanmu kepada Tuhan. Mintalah segala sesuatu kepada Tuhan. Sesunguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. Barangsiapa yang pasrah kepada-Nya maka Dia akan mencukupi segala kebutuhannya dan Dia akan mendatangkan rizki dari jalan yang tidak pernah kita duga. Anakku...... Utang mesti dibayar memintapun ada batasnya. Hindarilah berutang kerena sesungguhnya utang itu dapat menciptakan permusuhan. Apabila kamu berutang segera lunasi agar hidup kamu menjadi tenang. Jangan pernah kamu mengambil harta orang lain yang bukan hak kamu walaupun Seribu Perak. Bagi orang kaya apalah arti uang Seribu, tapi bagi orang miskin uang sebesar itu akan dibandingkan dengan harga garam. Anakku...... Kita tidak bisa melawan syetan, jangankan abangnya syetan, anak syetanpun tidak bisa kita lawan. Bagaimana mau melawan sesuatu yang tidak bisa kita lihat sedangkan dia terus mengawasi kita. Tidak ada jalan keluar kecuali selalu ber zikir kepada Tuhan. Karena sesungguhnya yang ditakuti syetan itu cuma Allah semata. Anakku...... Hati-hati lah terhadap 3 hal yaitu : Harta, Wanita dan Tahta, karena hampir semua penempuh jalan kebenaran jatuh dalam tiga hal tersebut. Syetan masuk kepada hal yang menyenangkan. Hindarilah sifat ingin senang, ingin dipandang dan ingin menang agar kamu selamat dunia dan akhirat. Anakku...... Tidak ada derita atas nama cinta. Para Nabi dan orang-orang pilihan Tuhan yang tercatat dalam al-Qur’an itu terkenal karena apa? Terkenal dengan deritanya yang menjadi pelajaran berguna untuk seluruh ummat manusia. Nabi ayyub sakit-sakitan tidak pernah mengeluh dengan penyakitnya. Siti Masyitah harum namanya karena dia rela menderita demi menjaga imannya. Nabi kita yang mulia, Muhammad SAW di hina dan caci maki oleh sukunya tapi tetap teguh menegakkan agama ini. Apa yang menyebabkan mereka bertahan di dalam kebenaran? Karena mereka sangat mencintai Tuhannya. Ingatlah, semakin tinggi derita yang kau alami akan semakin tinggi derajatmu disisi Tuhan asal imanmu tidak pernah berubah.

W A K TU D U N I A