Senin, 22 September 2014

PERWATAKAN WAYANG
Watak Bathara Wisnu Bathara Wisnu itu dewa keabadian dan kesejahteraan, Bathara Wisnu itu berwatak tanah, sifat dari tanah adalah tawaduk atau andhap asor, tanah juga salah satu unsur yg menghidupi dari kehidupan diatasnya bahkan tanah bisa lebih penting dari udara, contohnya : pernahkah kita membayangkan tidak berpijak ditanah selama 3 detik saja maka tubuh kita sudah hancur jatuh ketanah dengan asumsi kita tidak terbang, dalam hal ini kita jatuh selama tiga detik maka kita telah jatuh dari ketinggian sekitar 40 meter,sedangkan kalau kita tidak menahan nafas selama 3 detik masih sanggup sekali. Tanah juga berwatak menjadi sandaran bagi aktivitas makhluk yg diatasnya, tanah juga yg mendaur ulang segala sampah2 manusia dan tanah juga yg menerima cacian dan makian seperti "dasar sudah bau tanah" tapi tanah tidak pernah protes apapun cacian dan makian manusia. -Maka seyogyanya pemimpin itu berwatak kasih sayang kepada siapapun tanpa pandang bulu, -rendah hati terhadap rakyat yg dipimpinnya, -memberikan kesejahteraan dengan cara pengelolaan sistem pemerintahan yg beramanat kepada semua lapisan rakyat, -kuat dan sabar menerima kritik, cercaan dan hinaan, -menjadi sandaran bagi yg dipimpinnya serta kuat pendiriannya apabila sudah istiqomah dijalan kebenaran seperti kuatnya batu karang, -bisa menguraikan semua masalah bangsa sebijak mungkin mencarikan solusinya. Untuk mengetahui detilnya tentang watak tanah silahkan klik disini. watak Bathara Bayu Bathara bayu adalah dewa angin yg tentu saja berwatak udara atau angin. Udara itu berwatak bisa menelusup kemana saja, wataknya lembut selembut angin yg sepoi2 tapi bisa berwatak keras seperti angin topan yg menghancurkan apa saja yg dilewatinya. Salah satu peranan udara yg penting adalah menjadi tak terlihat, udara itu tidak terlihat tapi sangat penting bagi kehidupan, apabila udara terlihat maka pemandangan kita akan tertutup oleh udara itu sendiri. Salah satu zat penyusun udara atau atmosfer adalah ozon yg menjadi pengayom makhluk hidup dari radiasi sinar matahari, apabila tidak ada atmosfir maka panas dan dinginnya udara di sekeliling kita akan senjang sangat jauh, juga atmosfir itu melindungi kita dari meteor2 yg masuk ke bumi, apabila tidak ada atmosfir/udara maka tentu ini menjadikan bumi tidak layak untuk dihuni. -Pemimpin itu seharusnya berwatak luwes bisa menelusup dan bergaul kesemua lapisan masyarakat atau tidak jaim, -berwatak lembut terhadap wong cilik dan keras terhadap wong licik -berwatak tidak mengharap ketenaran atau tebar pesona ketika sedang menjalankan program2 pemerintahannya, seperti udara yg transparan tapi sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup, -berwatak mengayomi terhadap pengaruh2 buruk dari luar/asing yg masuk dengan cara menyaring dari segala pengaruh yg buruk serta mempersilahkan pengaruh2 yg baik untuk masuk. watak Bathara Baruna Bathara Baruna itu dewa laut atau samudera yg berwatak air. Sebagaimana kita tahu air itu berwatak sujud sempurna, apabila kualitas sujud kita sudah sempurna maka ibarat kita sujud dibawah tiang arsy Nya Allah, sebab tiang penyangga arsy atau dampar kencanaNya Allah itu ditopang oleh air, tentu ini sebuah kiasan yg memerlukan pemaknaan lebih dalam. Salah satu sifat air adalah bening tapi kelihatan dan airlah unsur terpenting dari kehidupan, konon kehidupan pertama kali ada didalam air. Air atau samudera menjadi tempat tujuan akhir dari semua sungai dengan segala kotoran yg dibawanya, dengan air lah maka pelangi bisa timbul karena butiran2 air hujan yg memendarkan cahaya matahari yg berwarna putih menjadi tujuh warna pokok pelangi, maka air bersifat mengejawantah, apabila air yg membeku menjadi salju maka tidak ada satupun butiran salju yang sama dari ber trilyun2 butiran salju didunia ini, maka air berwatak menjadi diri sendiri. -Pemimpin harus mempunyai kebeningan hati dan pikiran sejernih air embun, -pemimpin itu harus mempunyai watak kesempurnaan sujud yaitu siap untuk "dilenggahi" atau diduduki oleh kemaha kuasaan Allah, dalam hal ini menjadi kepanjangan tangan Allah tanpa mengaku aku sepihak, -pemimpin harus bisa menampung segala keluh kesah masyarakat dengan kesabaran hatinya yg seluas samudera, pemimpin itu harus bisa mengejawantah segala petunjuk Illahi untuk diwujudkan kedalam program2 pemerintahannya, lebih tepatnya lagi "mendengar suara Tuhan dibalik suara rakyat", -pemimpin harus gigih dan tidak mudah putus asa seperti aliran sungai yg berkelok kelok akhirnya menuju lautan juga, -pemimpin itu harus menjadi diri sendiri tanpa meniru niru orang lain hanya kulitnya saja apalagi sampai mencontek konsep negara lain utk diadopsi ke negaranya sendiri tanpa kajian yg mendalam. Untuk mengetahui watak air selengkapnya silahkan baca disini. watak Bathari Ratih Bathari Ratih itu dewi bulan yg berwatak menyinari bumi dikala malam atau kegelapan, bulan juga yg menjadikan malam penuh kesejukan, walaupun sinar bulan itu pantulan dari matahari tapi keindahan bulan lebih indah ketimbang matahari maka dari itu bulan menjadi inspirasi bagi para sastrawan diseluruh dunia. Apabila bulan sedang purnama maka air laut akan pasang dalam arti air kehidupan manusia sedang naik, maka dari itu kita dianjurkan berpuasa di tengah bulan supaya kita bisa mengendalikan rasa jatuh cinta kita kepada seseorang agar tidak menjadi hal2 yg buruk seperti perzinahan, perselingkuhan dsb -Pemimpin itu harus berwatak menjadi cerminan dari sifat2 dan asma2 Allah yg baik indah tanpa batas, -perkataan pemimpin itu harus penuh dengan kesejukan tidak malah memprovokasi rakyat utk berbuat anarkis, -memberikan cinta dan kasih dengan sepenuh hati kepada rakyatnya, -menjadi inspirasi atau menjadi teladan bagi rakyat yg dipimpinnya, -mampu memotivasi rakyat yg dipimpinnya agar selalu giat bekerja dan berkehidupan lebih baik, -mampu memberikan petunjuk atau penerang dikala rakyat sedang kacau atau kegelapan. watak Bathara Surya Bathara Surya adalah dewa matahari, matahari itu berwatak menyinari dikala siang hari, ketika di malam hari matahari sebenarnya tetap terang tapi menyinari di sisi lain. Matahari merupakan sumber energi bagi aktivitas kehidupan makhluk hidup, bahkan sampai saat ini tidak diketahui secara pasti mengapa matahari bisa terus terang tanpa pernah padam sedikit pun, maka matahari juga menjadi simbol dari sebuah kemandirian tanpa bergantung dari pihak lain atau dengan kata lain sudah jumeneng. -Seorang pemimpin harus bisa memberi pencerahan kepada rakyat yg dipimpinnya, -mampu menyediakan lapangan kerja seluas luasnya atau memberi kesempatan seluas luasnya untuk berusaha, -pemimpin harus bisa mewujudkan kemandirian disegala bidang tanpa tergantung kepada utang baik dalam negeri maupun luar negeri. watak Bathara Indra Bathara Indra adalah dewa langit yg berwatak penuh wibawa, dilangit terdapat awan yg mencurahkan hujan yg memberikan kesegaran dikala kemarau dan petir yg menakutkan tapi sebenarnya petir itu juga bermanfaat bagi kesuburan tanah. Petir itu juga mengingatkan kepada benda2 yg tinggi supaya tetap untuk merendah atau akan tersambar olehnya, sasaran favorit petir adalah pohon yg tinggi, maka dari itu setiap bangunan/ menara yg tinggi pasti ada penangkal petirnya, sedangkan penangkal petir itu bersifat menetralkan karena tersambung dengan tanah. dilangit pula terdapat pelangi yg sangat indah, seperti yg dijelaskan diatas, pelangi itu simbol dari pengejawantahan wahyu illahi, sedangkan pelangi itu asalnya dari butiran hujan yg turun terkena sinar matahari tapi pelanginya tidak ikut turun, maka bisa dikatakan pelangi itu bergantung di angkasa. -Pemimpin itu harus punya wibawa terhadap semua rakyat dan bawahannya, -pemimpin harus bisa mencurahkan segala ide dan pikirannya demi kesejahteraan rakyatnya seperti curahan hujan, -harus bisa mengingatkan kepada para pejabat atau konglomerat agar tidak sombong dan mau mendermakan sebagian hartanya kepada rakyat kecil juga mengingatkan untuk membayar pajak, apabila tidak mau maka hukuman telah menanti kepada siapapun yg sombong seperti petir menyambar menara yg tinggi tanpa penangkal dan penangkal petir itu simbol masih membumi, -memberikan ruang seluas luasnya bagi rakyat utk berkreasi dibidang seni asal masih dalam norma kesopanan -memberi kesempatan seluas luasnya kepada rakyat utk memeluk agama apapun dan memberi kesempatan yg seluasnya pula utk beribadah, -berprinsip perbedaan itu rahmat dan indah seindah pelangi yg menggantung dilangit dan tidak memaksakan suatu paham ke pihak lain. watak Bathara Brahma Bathara Brahma itu dewa api dan berwatak panas dalam arti akan membakar apapun yg dilaluinya tanpa pandang bulu, api juga berwatak menjadi penerang sementara di kegelapan, karena penerangan abadi adalah sinar matahari yg tidak pernah padam. Karena api itu akan membakar apapun yg dilewatinya maka api itu berwatak keadilan dibidang hukum tanpa tebang pilih. Dengan api pula makanan yg mentah bisa masak. -Pemimpin harus bisa menjadi penegak hukum bagi siapapun yg salah dan memberi jasa kepada siapapun yg berjasa, maka inilah keadilan, -pemimpin itu tidak boleh plin plan seperti api yg membakar maka abunya tidak bisa kembali ke benda sebelum terbakar "sabdo pandhito ratu tan kena wola wali" -pemimpin harus bisa memberi pertolongan2 darurat seperti darurat bencana alam -pemimpin harus bisa mendewasakan/mematangkan pola pikir rakyatnya agar berpikiran maju ibarat api yg memasak makanan supaya matang. Untuk watak api selengkapnya bisa dibaca disini. watak Bathara Kartika Bathara kartika itu dewa bintang, bintang itu menjadi petunjuk arah sejak jaman dahulu terutama bagi para pelaut selain menggunakan kompas, tapi salah satu kelebihan petunjuk arah menggunakan bintang adalah tidak bisa dibohongi atau dimanipulasi seperti kompas, bintang itu jujur apa adanya, kalau arahnya utara ya utara, kalau selatan ya selatan, bintang juga memberi penerangan dikala malam bersama bulan, tapi kelebihan bintang adalah sinarnya yg menyebar titik titik membentuk suatu pola atau rasi bintang, maka watak bintang adalah memberi penerangan dimalam hari tanpa tergantung dari satu kedudukan dan apabila satu bintang ditutupi oleh awan masih ada jutaan bintang lainnya yg menyinari bumi. -Pemimpin harus bisa memberikan petunjuk atau arahan kepada rakyatnya lebih2 kepada anak buahnya, -pemimpin harus berkata apa adanya atau jujur, kalau salah ya dibilang salah kalau benar ya di bilang benar atau mempunyai ketegasan, -didalam memberikan pencerahan pemimpin haruslah kreatif tanpa bergantung pada satu cara atau media tapi bisa memakai banyak media mak dalam arti pemimpin itu harus kreatif. Perwatakan Tambahan Disamping watak hastabrata diatas maka perlu saya tambahin watak dari tokoh wayang berwujud manusia disamping watak wayang dewa yg menyimbolkan watak alam. watak Darmokusumo Prabu Darmokusumo itu ya Puntaweda, Puntadewa itu berdara putih atau ludiro seta, darah putih disini melambangkan keikhlasan dan kesabaran tanpa batas, kalau di sejarah islam mirip2 Abu Bakar Ash-shidiq, kalau dibanding-bandingkan dengan Umar bin Khatab yg pemberani dan tegas maka ibarat semua kebaikan Umar maka hanya bernilai satu bagi kebaikan Abu Bakar. Nah kembali ke Puntadewa, saking ikhlasnya dia maka walaupun istrinya yaitu Drupadi diminta pun dikasihkan ke yg meminta, Puntadewa itu juga tidak pernah marah karena sangat sabar, tapi apabila dia kesabarannya sudah habis dan marah maka akan bertiwikrama menjadi raksasa putih yg sangat besar bernama dewa Amral yg membuat seisi kahyangan menjadi ketakutan, bahkan kebesaran wayang Dewa Amral itu lebih besar dari tiwikramanya dewa Wisnu. Darmokusumo atau Puntadewa itu satu2nya prabu /raja tanpa mahkota, dia memakai udheng yg melambangkan sudah paham akan arti kehidupan yg didalamnya terdapat layang atau jimat Kalimasada, kalimasada itu berarti kalima husada atau kalimat penyembuh yg menyimbolkan wejangan2nya tentang kehidupan akan menyembuhkan segala penyakit hati. Kalimasada juga berarti kalimat syahadat, syahadat disini bukan syahadat ikut2an supaya dikira sudah masuk islam tapi merupakan syahadat total yaitu sudah menjadi saksi sepenuhnya atas keesaan Allah dan kesaksian itu dimulai dari "laa ilaaha illa huwa". -Pemimpin harus mempunyai watak ihlas dan sabar tanpa batas, -pemimpin harus bisa menyadarkan kesesatan dari rakyat dengan memakai kalimat2 penyembuh, -pemimpin harus bisa paham apa tujuannya dia memimpin dan tujuannya dia hidup yaitu, dari dan menuju Allah, -syahadat pemimpin itu harus total bukan ikut2an maka pemimpin itu sudah menjadi saksi atas keesaan Tuhan sehingga keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa itu benar2 yakin, bukan keyakinan yg diyakin yakinkan tapi sebenarnya tidak yakin. watak Semar Semar itu adalah sebenarnya dewa yg mengejawantah atau menjelma menjadi seorang lurah di Klampis Ireng, semar dianugerahi dengan mustika manik Astagina yg diletakkan dikuncungnya, kelebihan dari mustika itu adalah tidak pernah lapar, tidak pernah mengantuk, tidak pernah jatuh cinta, tidak pernah bersedih, tidak pernah merasa capek, tidak pernah menderita sakit, tidak pernah kepanasan, dan tidak tidak pernah kedinginan, maka bisa dikatakan Semar itu sudah tidak bergantung di dunia ini tapi dia berkuasa di alam Sunyaruri atau alam kekosongan/suwung. Simbol dari Semar adalah menjadi sang pamomong bagi semua raja2 jawa, maka apabila pemimpin berwatak Semar maka dia menjadi pamomong atas diri sendiri seperti wejangan Sosrokartanan "guru, muride pribadi...murid, gurune pribadi". Semar juga dikatakan bisa menelan jagat dalam arti sudah berwatak ihlas tanpa batas, ibarat memiliki jagat ini, apabila ada orang yg mau menyogok Semar maka ibarat "menggarami lautan" hanya sia2 yg didapat. -seorang pemimpin harus sudah meninggalkan dunia sebelum meninggal dunia maka hanya orang2 yg tidak tergantung dunialah yg berhak memimpin, -seorang pemimpin harus bisa menjadi guru dan murid atas diri sendiri, -pemimpin itu harus memiliki watak demuwe atau merasa memiliki alam ini dalam arti memelihara semua yg dimilikinya di alam ini tanpa mengaku aku itu miliknya. Demikianlah semua watak yg harus dimiliki oleh seorang ratu Adil yg akan menjadikan nusantara itu adil adilnya adil, memang sangat berat untuk dilakoni tapi memang itulah resiko seorang pemimpin, tapi dibalik resiko atau laku yg berat itu terdapat suatu pahala yg besar disisiNya apabila bisa benar2 berlaku adil. Semoga kita semua bisa menjadi ratu adil atas diri kita sendiri sebelum menjadikan diri kita pemimpin atas orang lain.

Kamis, 18 September 2014

CITRA DIRI DAN BERPIKIR POSITIF

Berpikir positif di saat-saat kondisi sedang baik lebih mudah dilakukan ketimbang pada saat kondisi lagi sulit. Namun sesungguhnya berpikir positif dalam kondisi yang sangat sulit itu lebih penting, dari pada saat kondisi sedang baik. Karena saat-saat yang sulit inilah kita sangat membutuhkan untuk berpikir positif, sehingga kita bisa keluar dari kondisi yang sulit ini. Jika kita tidak bisa berpikir yang positif dalam kondisi yang sulit, maka akan menambah banyak kesulitan lagi bagi diri kita sendiri. Berpikir adalah suatu kebiasaan, karena cara kita berpikir sudah terbentuk dari sejak kita kecil. Untuk merubah kebiasaan berpikir negatif, menjadi positif haruslah di mulai dari merubah kebiasaan-kebiasaan berpikir kita. Bila anda berpikiran negatif tentang diri anda, anda pasti menilai kekurangan-kekurangan yang anda miliki. Dan semakin sering anda memfokuskan pikiran pada kekurangan yang anda miliki, maka jadilah siapa diri anda. Anda akan menjadi orang yang memiliki citra diri yang negatif. Untuk bisa berpikir positif apa lagi dalam kondisi sulit, tidaklah mudah di lakukan kalau saja kita masih sering menilai diri kita sendiri secara negatif. Karena negativitas yang kita berlakukan pada diri kita akan mempengaruhi sudut pandangan kita dalam melihat pengalaman yang terlintas di hadapan kita. Kita akan lebih mudah untuk menilai negatif terhadap pengalaman-pengalaman yang kita temui. Ini tidak lah mudah untuk di rubah. Jadi berpikir positif itu di pengaruhi oleh citra diri kita sendiri. Untuk merubah kebiasaan agar bisa berpikir positif, tentunya kita harus merubah dahulu citra-citra negatif yang telah terbentuk dalam diri kita. Merubah dahulu citra-citra yang negatif itu menjadi citra-citra yang positif. Dengan merubah citra diri, maka secara otomatif kita akan merubah sudut pandangan kita, khususnya bagaimana kita menilai diri kita sendiri, dan barulah kita akan bisa menilai pengalaman yang kita temui secara positif. Dengan perubahan citra diri ini, kita akan lebih mudah untuk memandang hal-hal yang kita temui secara positif. Kuncinya, anda tidak akan pernah bisa berpikiran positif, selagi anda masih menilai negatif terhadap diri anda sendiri. Kalau anda rubah penilaian diri sendiri lebih positif, maka berpikir positif itu akan muncul otomatis. Untuk memiliki citra diri yang positif, dan sukses memiliki banyak keuntungan bagi diri kita, dimana citra diri yang positif, yang realistik dan sesuai dengan diri kita sendiri, adalah kunci untuk hidup yang lebih bebas, lebih sukses, dan lebih bahagia. Transforming your life into a better life, success, freedom and happiness; through changing your self-image. Anda memiliki kemampuan untuk merubah kehidupan anda menjadi lebih baik. Gunakan kesempatan itu.

REJEKIMU DI PENGARUHI SENYUMANMU

REJEKIMU DI PENGARUHI SENYUMANMU
Kalau anda tidak tahu untuk apa anda tersenyum, mungkin anda berpikir bahwa tersenyum itu tidak penting. Namun begitu, tahukah anda bahwa senyuman itu dapat berdampak positif bagi diri anda – bagi pekerjaan, karier dan bisnis maupun kesehatan emosional dan spiritual anda. Di dalam diri anda terdapat banyak sekali karunia Tuhan, dan salah satunya adalah kemampuan anda untuk tersenyum. Maksud dan tujuan pemberian karunia ini adalah baik, dimana dengan tersenyum anda dapat memberikan kesejukan dan keindahan pada dunia ini. Selain itu anda bisa membuat diri anda sendiri untuk merasa senang dan bahagia, ketika anda melepaskan senyuman. Oleh karena itu janganlah menghambat sifat alami ini untuk muncul ke permukaan. Senyuman merupakan ekspresi diri yang menyatakan bahwa anda sendang merasa senang dan bahagia. Coba anda ingat ketika anda mengalami stess, apakah anda bisa tersenyum ? jadi cara anda mengekspresikan kebahagiaan itu hanyalah lewat senyuman itu. Senyuman merupakan ekspresi diri bahwa anda menyukai orang yang berada tepat di hadapan anda. Ketika anda menyukai seseorang, anda pasti akan memberikan senyuman manis kepadanya, ini merupakan tanda bahwa anda suka padanya dan bersedia menerima kehadirannya. Kalau anda tidak menyukai orang yang di depan anda, tentu anda akan cuek atau memasang wajah kaku. Senyuman merupakan pintu dalam menjalin hubungan-hubungan lebih lanjut. Dengan memberikan senyuman berarti anda telah membuka pintu untuk menerima kehadiran orang lain, dimana anda siap untuk melanjutkan hubungan lebih lanjut. Dalam dunia bisnis, hubungan yang telah terjalin dengan erat, tentu akan terjadi suatu transaksi bisnis. Senyuman dapat menyejukan hati orang. Senyuman yang manis dapat menyejukan hati orang yang sedang marah. Kemarahan itu akan berhenti saat anda membalasnya dengan senyuman yang manis dan tulus. Senyuman memiliki kekuatan untuk menarik. Senyuman akan mempengaruhi suasana hati seseorang, senyuman yang manis mampu untuk menarik orang-orang agar mendekat kepada anda. Mungkin anda pernah berjumpa dengan seseorang yang memasang tampang seram dan kaku, apakah anda bersedia untuk mendekatkan diri kepada orang seperti itu ?. ketika banyak orang mendekatkan diri kepada anda, sudah pasti akan banyak kesempatan akan datang kepada anda. Dengan memberikan senyuman kepada orang lain, berarti anda telah menjadi saluran bagi berkat Tuhan. Berkat Tuhan itu bisa dalam bentuk apa saja, dan anda sebetulnya adalah saluran bagi kehendak Tuhan. Dengan tersenyum kepada orang lain, sebetulnya anda telah memberikan jalan bagi Tuhan untuk mengekspresikan cinta-kasihNya kepada umatNya. Jadi jangan menghambat ekspresi Tuhan yang ingin lewat melalui diri anda. Tersenyum dapat membuat diri anda senang dan bahagia. Dengan memberikan senyuman, berarti anda telah membuat orang lain senang, dengan begitu anda pun akan ikut merasa senang dan bahagia. Senyuman juga merupakan cerminan dari isi pikiran-pikiran anda, ketika anda mengalami keruwetan pikiran, anda sulit tersenyum. Dan hanya orang yang bahagialah yang mampu untuk tersenyum. Buatlah diri anda bahagia, agar anda bisa tersenyum. Dengan senyuman mencerminkan keramahan dan lemah lembut diri anda. Orang yang stress akan sulit bersikap dan berpilaku lemah lembut dan ramah, dia perlu melembutkan pikirannya dahulu barulah dia bisa berprilaku lemah lembuh dan ramah. Memberikan senyuman adalah salah satu bentuk pelayanan yang bisa anda berikan kepada orang lain. Dewasa ini banyak perusahaan seperti bank, hotel, supermarket, travel biro, airlines dan lain sebagainya meminta karyawannya untuk tersenyum ketika melayani pelanggan-pelanggan. Untuk apa ? mereka sadar bahwa dengan senyuman manis yang di berikan para karyawannya tentu dapat menarik minat pelanggan-pelanggan untuk membeli produk dan jasa yang mereka tawarkan. Sebetulnya produk yang di jual oleh perusahan-perusahaan itu tidaklah hanya berupa barang semata, namun lebih dari itu termasuk pelayanan terhadap pelanggan dan di dalam pelayanan itu terdapat senyuman para karyawan. Walaupun anda memiliki produk yang baik, namun anda sombong dan tidak ramah kepada pelanggan, tentu pelanggan anda akan berpaling kepada perusahaan lain. Bila anda seorang pemimpin perusahaan, orang-orang seperti apa yang ingin anda pekerjakan pada perusahaan anda ? tentu salah satunya adalah orang yang memiliki kemampuan untuk tersenyum, bukan ?. Nah, kalau sekarang posisi anda sebagai karyawan, penjual dan pemilik usaha alangkah bijaksananya kalau anda mulai berlatih dan membiasakan diri untuk tersenyum, karena keberhasilan anda dalam pekerjaan, karier dan bisnis tidak hanya tergangung pada kemapuan intelektual anda atau produk yang baik saja, tetapi juga tergantung pada kemampuan anda melepaskan senyuman yang indah dan tulus. Berikanlah senyum manismu dengan perasaan tulus kepada setiap orang, dan balasan akan datang kepada anda secara berlimpah. Salam Bahagia dan Sejahtera.

Kamis, 28 Agustus 2014

TUJUH CACAT KARAKTER

TUJUH CACAT KARAKTER: ORANG YANG TIDAK PERNAH MENGERJAKAN APA YANG MEREKA JANJIKAN ORANG YANG MELEMPARKAN PEKERJAAN MEREKA KEPADA ANDA ORANG YANG TERLAMBAT TETAPI TIDAK MAU MINTA MAAF ORANG YANG BERKATA KEPADA ANDA “SAYA SANGAT SIBUK” ORANG YANG MENCURI IDE ANDA ORANG YANG MENOLAK IDE ANDA HANYA KARENA DIA TIDAK LEBIH DULU MEMIKIRKAN ORANG YANG TIDAK MELEPASKAN ANDA DARI KESUKARAN

Selasa, 26 Agustus 2014

cerita untuk anak

CERITA UNTUK ANAK CERDAS 2 -------------------------------------------------------------------------------- Faruk dan Rayap Hari Minggu yang cerah. Faruk bepergian ke hutan untuk berpiknik dengan guru dan teman-teman sekelasnya. Setibanya di sana, mereka mulai bermain petak umpet. Tiba-tiba, Faruk mendengar sebuah suara menjerit, “Hati-hati!” Faruk mulai melihat ke kanan dan ke kiri, tak pasti darimana suara itu berasal. Namun, tak seorangpun di sana. Kemudian, didengarnya suara yang sama. Kali ini, suara itu berkata, “Aku ada di bawah sini!” Tepat di sebelah kakinya, Faruk melihat seekor serangga yang tampak mirip sekali dengan semut. “Kamu siapa?” tanya Faruk. “Aku adalah seekor rayap,” makhluk mungil itu menjawab. “Aku tidak pernah mendengar makhluk yang bernama rayap,” ledek Faruk. “Kamu tinggal sendiri?” “Tidak,” jawab serangga itu, “Kami tinggal di sarang-sarang dalam kelompok-kelompok besar. Kalau kamu mau, aku akan memperlihatkan salah satu padamu.” Faruk setuju, dan mereka berjalan. Ketika mereka tiba, apa yang diperlihatkan rayap pada Faruk tampak seperti sebuah bangunan tinggi tanpa jendela. “Apa ini?” Faruk ingin tahu. “Inilah rumah kami,” rayap itu menjelaskan.”Kami membangunnya sendiri.” “Tapi, kamu begitu kecil,” bantah Faruk. “Kalau teman-temanmu ukurannya juga sama denganmu, bagaimana mungkin kalian bisa membuat sesuatu yang begitu besar seperti ini?” Rayap tersenyum. “Kamu memang pantas terkejut, Faruk. Makhluk kecil seperti kami mampu membuat tempat-tempat seperti ini benar-benar mengejutkan. Tapi jangan lupa, semua ini gampang saja untuk Allah, Pencipta kita semua.” “Lebih dari itu, selain sangat tinggi, rumah-rumah kami memiliki keistimewaan-keistimewaan lain. Misalnya, kami membuat ruang-ruang khusus untuk anak-anak, tempat-tempat untuk menumbuhkan jamur, dan kamar tempat ratu bertahta di rumah-rumah kami. Kami tidak lupa membuat sebuah sistem pertukaran hawa untuk rumah kami. Dengan cara itu, kami dapat menyeimbangkan kelembapan dan suhu di dalam ruangan. Dan, sebelum aku lupa, biarkan aku memberitahu hal-hal lain, Faruq. Kami ini tidak bisa melihat!” Faruq sangat takjub. “Meskipun kamu begitu kecil sampai-sampai sulit terlihat, kamu bisa membuat rumah-rumah persis seperti gedung-gedung tinggi yang dibuat manusia. Bagaimana kalian melakukan ini semua?” Rayap itu lagi-lagi tersenyum. “Seperti kukatakan sebelumnya, Allah-lah yang memberi kami semua bakat-bakat luarbiasa ini. Ia menciptakan kami sedemikian rupa hingga kami mampu melakukan hal-hal semacam ini. Tapi Faruq, sekarang aku harus pulang ke rumah dan membantu teman-temanku.” Faruq memahami. “Oke, aku sendiri ingin pergi dan memberitahu orangtua serta teman-temanku tentang apa yang telah kupelajari darimu barusan.” “Gagasan yang bagus, Faruk,” Rayap melambaikan tangan. “Jaga dirimu. Semoga kita bisa bertemu lagi.” Asad dan Kupu-Kupu Warna-Warni Di akhir pekan, Asad berkunjung ke kakeknya. Dua hari berlalu begitu cepat, dan sebelum Asad mengetahuinya, Ayahnya telah tiba untuk membawanya pulang. Asad mengucapkan selamat tinggal pada kakeknya dan duduk di dalam mobil. Ia melihat keluar jendela, menanti Ayahnya mengumpulkan barang-barangnya. Seekor kupu-kupu hinggap di sebuah bunga tak jauh darinya, mengibaskan-ngibaskan sayap, dan terbang ke jendela mobil. “Kamu mau pulang ke rumah, Asad?” tanya kupu-kupu itu dengan suara kecil. Asad sangat terkejut. “Kamu tahu siapa diriku?” tanyanya. “Tentu saja aku tahu,” senyum kupu-kupu mengembang. “Aku mendengar kakekmu menceritakan dirimu pada tetangga-tetangga.” “Mengapa tidak dari dulu kamu datang dan bicara denganku?” Asad ingin tahu. “Aku tak bisa, karena aku berada dalam sebuah kepompong di atas pohon dalam taman,” kupu-kupu itu menjelaskan. “Sebuah kepompong? Apa itu?” tanya Asad, yang senantiasa ingin tahu. “Mari kujelaskan semua dari awalnya,” kata kupu-kupu itu sambil menghirup udara dang-dalam. “Kami, kupu-kupu, menetaskan telur menjadi ulat-ulat kecil. Kami memberi makan diri kami dengan mengerumuti dedaunan. Kemudian, kami gunakan cairan yang keluar dari tubuh kami seperti benang, dan membungkus diri kami di dalamnya. Bungkusan kecil hasil tenunan kami disebut sebagai sebuah kepompong. Kami menghabiskan waktu beberapa lama di dalam bungkusan itu sambil tumbuh berkembang. Ketika kami bangun dan keluar dari kepompong, kami mempunyai sayap-sayap cerah berwarna-warni. Kami menghabiskan sisa hidup kami dengan terbang dan memberi makan diri kami dengan bunga-bungaan.” Asad mengangguk-angguk penuh pemikiran. “Maksudmu, semua kupu-kupu berwarna-warni itu dulunya adalah ulat-ulat, sebelum mereka menumbuhkan sayap?” “Bisakah kau lihat ulat hijau di cabang itu?” tanya kupu-kupu. “Ya, aku melihatnya. Ia sedang menggerogoti daun dengan kelaparan..” “Itu adik lelakiku,” kata ulat bulu itu tersenyum. “Beberapa waktu lagi ia akan menenun sebuah kepompong, dan suatu hari akan menjadi kupu-kupu seperti aku.” Asad punya banyak sekali pertanyaan yang ingin diajukannya pada teman barunya. “Bagaimana caramu merencanakan perubahan ini? Maksudku, kapan kamu keluar dari sebuah telur, berapa lama kamu menjadi seekor ulat bulu, dan bagaimana kamu membuat benang untuk menenun kepompongmu?” “Aku tidak merencanakan apapun,” kupu-kupu itu dengan sabar menjelaskan. “Allah telah mengajari kami apa yang perlu kami lakukan, dan kapan kami harus melakukannya. Kami hanya bertindak sesuai dengan kehendak Allah.” Asad benar-benar terkesan. “Pola-pola di sayapmu sangat indah. Semua kupu-kupu memiliki corak yang berbeda-beda, bukankah begitu? Mereka betul-betul berwarna-warni dan menarik perhatian!” “Itulah bukti kesenimanan Allah yang tak tertandingi. Ia menciptakan kita satu demi satu, dengan kemungkinan cara yang paling indah,” temannya menjelaskan. Asad menyetujuinya dengan antusias: “Tidak mungkin kita mengabaikan hal-hal indah yang telah Allah ciptakan. Ada ratusan contoh di sekeliling kita!” Kupu-kupu setuju: “Kamu benar, Asad. Kita mesti berterimakasih pada Allah atas segala berkah ini.” Asad melihat ke arah punggungnya. “Ayahku datang. Tampaknya kami akan segera berangkat. Luarbiasa sekali bisa bertemu denganmu. Bisakah kita berbicara lagi ketika aku datang minggu depan?” “Tentu saja,” kupu-kupu mengangguk. “Semoga selamat di perjalanan sampai ke rumah.” Segala sesuatu di langit dan bumi memuja Allah ... (Surat Al-Hadid, 1) Tidakkah kalian melihat bahwa Allah mencurahkan air dari langit, dan dengannya Ia menumbuhkan buah-buahan beraneka jenis? Di pegunungan, terdapat lapisan-lapisan merah dan putih, bayang-bayang yang beranekaragam, dan batu-batu hitam legam. Manusia dan hewan, serta ternak, juga beraneka warna. Hanya pelayanNya yang berpengetahuan yang takut kepada Allah. Allah adalah Yang Maha Kuasa, Maha Memaafkan (Surat Fatir: 27-28). Irfan dan Burung Pelatuk Hari Minggu, Irfan berjalan-jalan di sebuah hutan dengan Ayahnya. Ketika tengah berjalan, ia memikirkan betapa indahnya pepohonan dan seluruh alam semesta. Ayahnya kemudian bertemu dengan seorang teman, dan ketika dua orang dewasa itu bercakap-cakap, Irfan mendengar sebuah suara: Tuk, tuk, tuk, tuk, tuk, tuk ... Suara itu datang dari sebuah pohon. Irfan mendatangi burung yang membuat suara itu, dan bertanya: “Mengapa engkau memukuli pohon dengan paruhmu seperti itu?” Burung itu menghentikan pekerjaannya, dan berbalik memandang Irfan. “Aku seekor pelatuk,” jawabnya. “Kami membuat lubang di pepohonan, dan membangun sarang-sarang kami di dalamnya. Kadang-kadang kami menyimpan makanan di dalam lubang-lubang pohon ini. Lubang ini adalah lubang pertama buatanku. Aku akan membuat ratusan lubang persis seperti ini.” Irfan memperhatikan lubang itu. “Bagus. Tapi, bagaimana engkau menyimpan makanan di tempat sekecil ini?” Ia berpikir. “Sebagian besar burung pelatuk memakan biji ek. Biji-biji ini cukup kecil,” si pelatuk menjelaskan. “Di dalam setiap lubang, aku akan meletakkan sebiji ek. Dengan cara itu, aku dapat menyimpan cukup makanan untuk diriku sendiri.” Irfan bingung. “Tapi, daripada capek-capek membuat puluhan lubang kecil seperti ini,” katanya, “kamu bisa membuat sebuah lubang besar dan menyimpan semua makananmu di sana.” Burung pelatuk itu tersenyum. “Kalau itu kulakukan, burung-burung lain akan datang dan menemukan tempat persediaan makananku. Mereka akan mencuri biji ek. Lubang yang kubuat berbeda-beda ukurannya. Ketika kuletakkan biji ek yang kutemukan ke dalam lubang, kusimpan sesuai dengan ukurannya. Ukuran biji ek persis sebesar lubang buatanku. Dengan cara itu, biji ek dapat menempati lubang dengan pas, dan rapat! Allah menciptakan paruhku sedemikian rupa sehinga aku dapat mengeluarkan biji ek dengan mudah dari dalam lubang. Karena itu, aku dapat mengambil dari pohon tanpa kesulitan apapun. Burung-burung lain tak dapat melakukan itu, karenanya, makananku aman. Tentu saja, aku tak punya otak untuk memikirkan semua itu. Aku ini cuma seekor pelatuk. Allah membuatku melakukan semua ini. Allahlah yang mengajariku bagaimana menyembunyikan makananku. Allah yang menciptakan paruhku dengan cara yang tepat untukku. Sesungguhnya, ini bukan hanya terjadi padaku—semua makhluk hidup mampu melakukan hal-hal yang mereka lakukan karena itulah cara yang diajarkan Allah pada mereka.” Irfan setuju: “Engkau benar. Terimakasih telah memberitahu aku semua itu ... Kamu mengingatkan aku pada kuasa Allah yang luarbiasa.” Irfan mengucapkan selamat jalan pada teman kecilnya, dan kembali pada Ayahnya. Ia sangat gembira karena ke manapun ia memandang, ia selalu melihat keajaiban Allah lainnya. Jalal dan Burung Camar Ketika bepergian dengan kapal feri, dalam cuaca yang panas-terik, Jalal paling suka duduk di dek kapal. Dengan cara itu, ia bisa memandang laut lebih dekat, dan dapat memperhatikan sekelilingnya lebih mudah. Satu hari, Jalal naik kapal feri bersama Ibunya. Ia segera mendatangi dek dan duduk di sana. Sekelompok camar mengikuti feri seakan mereka tengah berlomba satu sama lain. Camar-camar itu melakukan pertunjukan yang menarik, berpilin dan berputar di udara, saling berebutan remah-remah roti yang dilemparkan oleh para penumpang feri pada mereka. Salah satu camar meluncur pelan dan mendarat di tempat duduk sebelah Jalal. “Suka nggak dengan pertunjukan terbang kami?” tanyanya. “Kulihat, kamu memperhatikan kami begitu cermat. Siapa namamu?” “Namaku Jalal. Ya, aku sangat suka melihatmu terbang. Kulihat, kamu bisa tetap berada di udara tanpa perlu mengepakkan sayap sama sekali. Bagaimana kamu melakukan itu?” Camar tersebut mengangguk-anggukkan kepalanya. “Kami, burung camar, menempatkan diri kami sesuai dengan arah angin. Bahkan jika cuma ada sedikit angin, arus udara yang naik akan mengangkat kami. Kami memanfaatkan gerakan ini, dan kami dapat melakukan perjalanan jauh tanpa perlu mengepakkan sayap sama sekali.” “Kami bergerak maju-mundur dalam kumpulan udara yang naik dari (permukaan) laut,” burung camar melanjutkan penjelasannya. “Arus ini memastikan bahwa kami memiliki udara di bawah sayap, dan hal itu memungkinkan kami untuk tetap di udara tanpa menggunakan terlalu banyak energi.” Jalal masih tidak yakin apakah dia betul-betul memahami. “Aku melihatmu di sana, di udara, tanpa menggerakkan sayap, seakan-akan kamu tertahan di situ. Dan kamu melakukan semua ini dengan bertindak sesuai dengan arah angin? Aku bisa lihat itu. Namun, bagaimana kamu memperhitungkan kekuatan dan dari arah mana angin itu datang?” “Dari pengetahuan kami sendiri, tidak mungkin kami bisa melakukan itu,” camar memulai penjelasannya. “Ketika menciptakan kami, Allah mengajari kami bagaimana caranya terbang, dan bagaimana melayang di udara tanpa buang-buang energi. Contoh-contoh ini diberikan kepada kami, sehingga kami dapat menyadari keberadaan Allah dan memahami kekuatanNya.” Jalal memikirkan pertanyaan lain. “Ya, kamu tetap tertahan di udara, seolah-olah diikat oleh seutas tali ... Agar mampu melakukan ini, kamu perlu mengetahui matematika dengan baik, dan bisa melakukan perhitungan yang rumit. Namun, kamu telah melakukannya tanpa masalah sejak awal kamu terbang, begitu kan?” “Benar sekali,” camar itu menyetujui. “Tuhan kita memberikan ilham bagi setiap makhluk hidup. Kami semua melakukan apa yang diperintahkan pada kami. Jangan pernah lupa bahwa Allah mencakup segala sesuatu dan menjaganya di bawah kendaliNya. Ia adalah Pemimpin segala sesuatu. Engkau dapat menemukan banyak ayat tentang hal ini di dalam Al Quran. Nah, feri ini mendekati daratan sekarang, dan aku akan terbang kembali untuk bergabung dengan teman-temanku. Sampai berjumpa lagi ...” Jalal menyaksikan teman barunya terbang menjauh, kian mengecil di kejauhan. Setibanya di rumah, Jalal mencari sebuah ayat dalam Al Quran tentang segala sesuatu yang berada di bawah kendali Allah. Ia menemukannya dalam Surat Hud, dan segera mempelajari ayat tersebut dengan sungguh-sungguh: [Hud menyebutkan,] “Aku telah meletakkan kepercayaanku kepada Allah, Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada makhluk yang muncul tanpa perencanaan. Tuhanku berada pada Jalan Yang Lurus.” (Surat Hud: 56). Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang di angkasa bebas? Tidak ada yang menahannya selain Allah. Sesungguhnya, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman. (Surat An-Nahl: 79). Anak-anakku, pernahkah kalian mendengar sejenis burung yang dikenal dengan nama MEGAPODE? Ketika burung-burung ini mempunyai anak yang harus dibesarkan, selalu burung jantan yang merawat anak-anak burung itu. Pertama, Ibu burung menggali lubang besar untuk meletakkan telur-telur di dalamnya. Setelah telur-telur diletakkan, burung jantan harus menjaga agar suhu sarang tetap 92 derajat Fahrenheit (atau 3 derajat Celsius). Untuk mengukur suhu sarang, burung jantan mengubur paruhnya dalam pasir yang menutupinya, menggunakan sarangnya seperti termometer. Burung mengulang-ulang terus hal ini. Jika suhu sarang meningkat, dengan segera burung membuka lubang udara untuk menurunkan suhu. Paruh burung juga merupakan termometer yang luarbiasa peka. Jika seseorang melemparkan segenggam tanah di atas sarang dan suhunya meningkat sedikit sekali, burung dapat mendeteksinya. Pengukuran semacam itu hanya mungkin kita lakukan dengan menggunakan sebuah termometer. Namun, MEGAPODE melakukan hal ini sejak berabad-abad lamanya, dan tak pernah membuat kesalahan sekecil apapun. Ini karena Allah mengajari mereka segala sesuatu. Adalah Allah Yang Maha Kuasa, yang telah menciptakan paruh dengan kepekaan seperti termometer. DAFTAR BAB ==>> Faruq dan Rayap Asad dan Kupu-Kupu Warna-Warni Burung Pelatuk dan Irfan Jalal dan Burung Camar Kamal dan Kunang-Kunang Ahmad dan Kodok Hijau Hamid dan Bangau Berkaki Panjang Nabil dan Anjing Laut Amir dan Sang Bunglon Tariq dan Anjing Farhan dan Kuda Antar dan Kanguru Zaki dan Laba-laba Faruk dan sang Bebek Ali dan Burung Unta Kashif dan Beruang Pemakan Madu Aisyah dan Landak Mansyur dan Beruang Kutub Raksasa Umar dan sang Ikan Rashad dan Taufik kompilasi file chm oleh: Santoso

W A K TU D U N I A