Selasa, 26 Agustus 2014

CERITA UNTUK ANAK CERDAS 1 -------------------------------------------------------------------------------- ANWAR DAN SANG BURUNG KECIL Ketika Anwar sedang berjalan pulang dari sekolah, hujan mulai turun sangat lebat. Setelah makan malam, sebelum memulai pekerjaan rumahnya, dia bertanya kepada ibunya apakah dia boleh melihat hujan dulu sebentar. Ibu bilang bahwa Anwar boleh melihatnya sebentar saja. Anwar melihat ke jendela dan mulai memperhatikan hujan yang turun di luar. Ada orang berjalan di jalanan dengan memakai payung, dan yang tidak mempunyai payung merapatkan diri mereka ke bangunan. Tak lama kemudian, gumpalan hujan mulai terbentuk di mana-mana. Mobil yang lewat memuncratkan air ke sisi jalan dan orang berlarian dari pemberhentian agar tidak kebasahan. Anwar berpikir betapa menyenangkannya berada di dalam rumah dan dia harus lebih bersyukur kepada Allah Yang telah memberinya makanan dan rumah yang hangat untuk tinggal. Pada saat itu juga, seekor burung jelatik hinggap di bingkai jendela. Anwar berpikir bahwa burung malang itu pasti sedang mencari tempat berteduh dari hujan, dan dia segera membuka jendela. “Hai, namaku Anwar,” katanya. “Kamu boleh masuk kalau kamu mau.” “Terima kasih, Anwar,” kata sang burung kecil. “Aku ingin menunggu di dalam sampai hujan reda.” “Kamu pasti kedinginan di luar sana,” Anwar ikut merasakan “Aku belum pernah melihat burung sedekat ini sebelumnya. Lihat betapa tipisnya kakimu! Bagaimana kakimu dapat menahan badanmu hingga tegak?” “Kamu benar, Anwar,” sang jelatik setuju. “Kami burung memiliki kaki yang tipis dibanding tubuh kami. Namun, biarpun demikian, kaki-kaki tersebut mampu menahan tubuh kami dengan sangat mudah. Ada banyak otot, pembuluh darah dan syaraf didalamnya. Bila kaki kami lebih tipis atau lebih tebal lagi, akan sulit bagi kami untuk terbang.” “Terbang pasti rasanya sangat menakjubkan,” pikir Anwar. “sayapmu terlalu tipis, juga, namun kalian masih dapat terbang dengannya. Jadi, bagaimana kamu dapat terbang sedemikian jauhnya tanpa merasa lelah?” “Saat pertama kali kami terbang, kami menggunakan banyak sekali tenaga karena kami harus mendukung berat badan kami pada sayap kami yang tipis,” mulai sang jelatik. “Namun begitu kami di udara, kami menjadi santai dengan mebiarkan tubuh kami terbawa angin. Jadi, karena kami menghabiskan lebih sedikit tenaga dengan cara ini, kami tidak menjadi lelah. Saat angin berhenti bertiup, kami mulai mengepakkan sayap kami lagi. Karena kelebihan yang telah Allah ciptakan untuk kami, kami dapat terbang dalam jarak yang sangat jauh.” Anwar kemudian bertanya, “Bagaimana kamu dapat melihat sekelilingmu saat sedang terbang?” Sang jelatik menjelaskan: “Organ indera terbaik kami adalah mata kami. Selain memberikan kemampuan untuk terbang, Allah juga memberikan kami indera penglihatan yang sangat hebat. Jika kami tidak memiliki indera penglihatan bersamaan dengan kemampuan ajaib kami untuk bisa terbang, hal itu sangatlah berbahaya bagi kami. Kami dapat melihat benda yang sangat jauh dengan lebih jelas daripada manusia, dan kami memiliki jangkauan penglihatan yang luas. jadi begitu kami melihat bahaya di depan, kami dapat menyesuaikan arah dan kecepatan terbang kami. Kami tidak dapat memutar mata kami seperti manusia karena mata kami diletakkan pada pencengkramnya. namun kami dapat menggerakkan kepala kami berputar dengan cepat untuk memperluas wilayah penglihatan kami.” Anwar mengerti: “Jadi, itulah mengapa burung selalu menggerakkan kepala mereka: untuk melihat ke sekeliling mereka. Apakah semua mata burung seperti itu?” “Burung hantu dan burung-burung malam hari lainnya memiliki mata yang sangat lebar,” sang jelatik melanjutkan. “Berkat sel khusus dalam mata mereka, mereka dapat melihat dalam keremangan. Karenanya, burung hantu dapat melihat dengan sangat baik untuk berburu di malam hari. Ada juga jenis burung yang disebut burung air; Allah menciptakan mereka agar mereka dapt melihat dengan sangat baik di dalam air. Mereka mencelupkan kepala mereka ke dalam air dan menangkap serangga atau ikan. Allah menciptakan kemampuan ini dalam burung-burung ini agar mereka dapat melihat dengan jelas di dalam air dan menangkap mangsa mereka.” “Tidak semua paruh burung sama, nampaknya. Mengapa demikian?” Anwar bertanya. “Allah menciptakan berbagai jenis paruh yang berbeda untuk burung yang berbeda untuk melakukan pekerjaan yang berbeda,” demikian jawabannya. “Paruh kamu sesuai dengan sempurna terhadap lingkungan di mana kami tinggal. Ulat dan cacing sangat lezat bagi kami para burung pemangsa serangga. dengan paruh kami yang tipis dan tajam, kami dapat dengan mudah mengambil ulat dan cacing dari bawah daun pohon. Burung pemakan ikan biasanya memiliki paruh yang panjang dengan bentuk seperti sendok pada ujungnya untuk menangkap ikan dengan mudah. Dan burung yang makan dari tumbuhan memiliki paruh yang membuat mereka dapat makan dengan mudah dari jenis tumbuhan yang mereka sukai. Allah telah menyediakan dengan sempurna untuk setiap makhluk di Bumi dengan memberikannya kemampuan yang dia butuhkan.” Anwar punya pertanyaan lain untuk sang jelatik: “Kamu tidak mempunyai telinga seperti yang aku punya, namun kamu masih dapat mendengarkan aku dengan sangat baik. Bagaimana bisa?” “Indera pendengaran sangatlah penting bagi kami para burung. Kami menggunakannya untuk berburu dan saling memperingatkan akan adanya kemungkinan bahaya sehingga kami dapat melindungi diri kami. Sebagian burung memiliki gendang pendengaran yang membuat mereka mampu mendengar suara yang paling kecil. Pendengaran burung hantu sangat peka akan suara. Burung Hantu dapat mendengar tingkat suara yang tidak dapat didengar manusia,” sang jelatik memberitahukannya. Anwar kemudian bertanya: “Kalian para burung berkicau dengan sangat merdu. Aku senang mendengarkan kalian. Untuk apa kalian menggunakan suara kalian?” Sang burung mengangguk: “Sebagian dari kami memiliki kicauan yang berbeda untuk mengusir musuh kami. Terkadang kami membuat sarang kami di dalam lubang pada batang pohon, dan ketika musuh mencoba masuk, kami mendesis layaknya ular. Penyusup tersebut berpikir bahwa ada ular di dalam sarang itu, sehingga kami dapat melindungi sarang kami.” “Apa lagi yang kalian lakukan untuk melindungi sarang kalian dari musuh?” Anwar ingin tahu. “Kami membangun banyak sarang tipuan untuk menyesatkan musuh kami,” kata sang burung. “Dengan cara ini kami membuat para penyusup tersesat dan melindungi sarang dan telur kami yang telah kami sembunyikan di daerah tersebut. Untuk melindungi sarang kami dari ular berbisa, kami menutupi jalan masuk dan membuatnya sangat berliku-liku. Kewaspadaan lainnya adalah membangun sarang pada pohon yang cabangnya berduri.” Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas. Tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman. (QS. an-Nahl, 16:79) “Bagaimanakah sebagian burung dapat berenang dalam air? dan mengapa tidak semua burung dapat berenang?” Anwar bertanya pada temannya. Sang jelatik menjawab: “Allah telah menciptakan sebagian dari kami dengan kemampuan untuk berenang. Dia telah memberikan mereka kaki berselaput jala agar mereka mampu berenang saat masuk ke dalam air. Sebagian lain dari kami memiliki jari tipis tanpa jala. jadi, selain burung air, burung tak dapat berenang.” “Sama seperti sepatu renang!” Anwar berseru. “Saat aku berenang dengan memakai sepatu renang, aku dapat berenang dengan jauh lebih cepat.” “Ada beberapa burung yang telah memiliki sepatu renang ini sejak lahir,” kata sang burung. Saat Anwar dan sang burung sedang berbincang-bincang, ibunya menyuruh Anwar untuk masuk ke kamarnya dan mengerjakan pekerjaan rumahnya. Pada saat bersamaan, hujan pun telah reda. Anwar berkata pada temannya: “Sekarang aku harus masuk ke kamarku dan mengerjakan pekerjaan rumahku. Besok aku akan bercerita kepada teman-temanku tentang kemampuan istimewamu, dan bagaimana Allah telah menciptakan kamu dan makhluk lainnya melalui karya seni kreatif yang sedemikian sempurna.” “Hujan telah reda, jadi aku dapat kembali ke sarangku,” jawab sang jelatik. “Terima kasih telah membawa aku masuk, Anwar. Saat kau menceritakan temanmu tentang kami, Bisakah kamu sampaikan juga kepada mereka untuk peduli kepada kami dan jangan melemparkan batu kepada kami atau kepada makhluk lainnya?” “Ya, tentu saja aku akan menyampaikannya kepada mereka,” Anwar setuju. “Semoga Allah melindungimu.” Anwar membuka jendela dan sang burung segera terbang, melayang menembus udara. Anwar memikirkan kesempurnaan dalam ciptaan Allah dan duduk mengerjakan pekerjaan rumahnya. DAFTAR BAB ==>> ANWAR DAN SANG BURUNG KECIL TEMAN KECIL ALI MAQSUD DAN SANG ANAK KUCING SAYID DAN SANG CUMI-CUMI KAMAL DAN SANG KUDA LAUT KARIM DAN KAKEK HASSAN KAKEK USMAN DAN CUCU LAKI-LAKINYA KELAS KITA LAMPIRAN: TIPUAN EVOLUSI kompilasi file chm oleh: pakdenono juli 2008 www.pakdenono.com http://ebook-harunyahya.blogspot.com

Jumat, 18 April 2014

TUJUH CACAT KARAKTER

TUJUH CACAT KARAKTER: 1.ORANG YANG TIDAK PERNAH MENGERJAKAN APA YANG MEREKA JANJIKAN 2.ORANG YANG MELEMPARKAN PEKERJAAN MEREKA KEPADA ANDA 3.ORANG YANG TERLAMBAT TETAPI TIDAK MAU MINTA MAAF 4.ORANG YANG BERKATA KEPADA ANDA “SAYA SANGAT SIBUK” 5.ORANG YANG MENCURI IDE ANDA 6.ORANG YANG MENOLAK IDE ANDA HANYA KARENA DIA TIDAK LEBIH DULU MEMIKIRKAN 7.ORANG YANG TIDAK MELEPASKAN ANDA DARI KESUKARAN

Jumat, 21 Maret 2014

Rabu, 25 September 2013

MUTIARA KATA -1

MUTIARA KATA SABDA PUJANGGA Tiada orang disebut hidup, kecuali yang peduli serta belas kasih kepada sesama yang tak berdaya dan menderita. Dapat merasakan penderitaan serta kesengsaraan orang lain. Dengan dimilikinya rasa seperti itu, berarti mampu memelihara kekuatan yang tiada batasnya, diperlukan untuk menolong sesama yang keadaannya lebih mengenaskan ketimbang diri pribadinya. Perbuatan adalah milik kita sendiri, namun buah dari perbuatan kita menjadi milik Tuhan. Begitulah sabdanya salah satu Pujangga terkenal………………………………………………………….................................................... ESENSI MAWAS DIRI Orang yang pandai membawa diri itu orang yang bisa menyatu, melebur, dan meleleh, memahami situasi dan kondisi, selaras dengan suasana disekelilingnya tanpa meninggalkan sopan santun. Peribahasanya orang yang pandai mempercantik diri, jangan hanya terfokus dengan keindahan pakaian saja. Namun dapatlah selalu berusaha bermuka ramah dan tutur kata manis tanpa meninggalkan perilaku yang lembut dan pantas………………………………………....................................... TIDAK HARUS HARTA Tercapainya suatu cita-cita tidak cukup hanya bermodalkan kemewahan dan lengkapnya ilmu dan pengetahuan saja. Namun ada satu syarat yang tak boleh ditinggalkan yakni kepandaian dalam bergaul. Siapa yang bisa beradaptasi dan dapat menumbuhkan rasa tenteram kepada orang lain, sebenarnya sudah mendapat modal untuk melaksanakan banyak pekerjaan dan menggapai cita-citanya…………………………………………………………………………………………........................................................... LEBIH BERHARGA DARIPADA EMAS PERHIASAN Melakukan kebaikan tidak harus mengeluarkan beaya, namun dapat dilakukan dengan perbuatan-perbuatan lain yang sebenarnya banyak sekali caranya. Asal bisa membuat senang dan tenteram orang lain, umpama saja dengan bermuka ramah serta bergaul dengan hangat, bisa beradaptasi di tengah pergaulan, dan dapat menjadi percontohan perilaku yang utama. Semua itu termasuk berbuat kebaikan yang nilainya melebihi sedekah harta yang diberikan ataupun yang dipinjamkan, apalagi disertai dengan pamrih………………………………………………………......................................................................................... BICARALAH YANG BENAR, MANIS, BERMANFAAT Bila kamu akan berembug, pikirkan terlebih dulu kata-kata dan kalimat yang akan kamu ucapkan. Apakah sudah memperhatikan 3 kaidah penting; benar, manis, bermanfaat. Walau begitu, yang benar itu masih perlu ditimbang lagi, jika mengakibatkan masalah untuk orang lain lebih baik urungkan. Lain halnya dengan tutur kata manis, tidak punya pamrih, pamrihnya hanya dapat membuat bahagia orang lain, akhirnya bermanfaat untuk kehidupan bersama……………

NASEHAT GURU " KALIAN JANGAN SEKEDAR MENJADI AKSESORIS".

Suatu hari, menjelang pembukaan suluk, saya bersama 2 teman duduk menemani sambil melayani Guru makan. Hal yang menggembirakan bagi kami murid bisa menemani dan melayani Guru makan, mengatur makanan dan segela kebutuhan Beliau selama makan. Kami biasanya duduk dibawah memandang wajah Guru yang selalu memancarkan semangat. Menyenangkan karena kami diberi kesempatan untuk bisa berbuat kepada Beliau, Guru yang kami sayang dan kami cintai yang telah memberikan banyak kepada kami terutama telah mencerahkan ruhani dan pikiran kami. Seperti biasanya selesai makan Guru suka cerita dan memberikan nasehat baik mengenai Tasawuf maupun tentang kehidupan sehari-hari. Guru sering menanyakan kami satu persatu, tentang kerja, bisnis, keluarga dan lain-lain, kemudian Beliau memberikan nasehat dan jalan keluarnya. Hari itu wajah Guru kelihatan gembira dan Beliau selesai makan cerita hal-hal yang menyenangkan termasuk cerita lucu yang membuat kami semakin senang. Ketika Guru selesai cerita, suasana hening. Teman seperguran saya memberikan diri bertanya kepada Guru. “Mohon Ampun Guru, saya mau menanyakan sesuatu..”. “Silahkan, apa yang mau kau tanyakan” kata Guru. “Saya heran Guru, orang masuk (belajar) tarekat itu banyak, namun kenapa hanya sedikit orang yang benar-benar ber-iman dan bertahan di tarekat?”. Sudah menjadi kebiasaan, Guru saya selalu memberikan jawaban yang bijaksana terhadap pertanyaan-pertanyaan muridnya. Dalam pandangan saya, bagi Guru tidak ada pertanyaan yang sulit, hal paling rumitpun dibuat menjadi mudah. Beliau diam sejenak, kemudian berkata : “Kamu tahu aksesoris, hiasan atau pernak pernik untuk menghias dan memperindah sesuatu?”. Serempak kami bertiga menjawab, “Tahu Guru!”. Beliau melanjutkan, “Ambil contoh mobil, disana ada aksesoris, hiasan-hiasan yang membuat mobil itu lebih indah tampilannya dan aksesoris itu biasanya tergantung musim dan mengikuti tren, kalau zaman berubah maka aksesoris itu pun diganti oleh pemiliknya mengikuti musim dan zaman pula”. Kami bertiga mengangguk-angguk, memang ini kebiasaan dalam tarekat sebagai bagian dari hadap mendengarkan petuah Guru, apakah dipahami atau tidak kami tetap mengangguk. Saya sendiri belum paham sepenuh apa yang dibicarakan Guru, hanya menduga-duga saja dan saya melirik ke teman disamping saya, sepertinya mereka juga mengangguk sebagai bagian hadap bukan karena sudah mengerti. Kemudian Guru melanjutkan,”Menurut kalian apakah aksesoris itu perlu?” “Perlu Guru!” jawab kami “Ya, perlu untuk menambah keindahan, tapi apakah tanpa aksesoris mobil bisa jalan?” Tanya Guru. “Bisa Guru” jawab kami. “Benar, tanpa mesin, oli, minyak, ban atau mesin mobil maka mobil itu dipastikan tidak bisa jalan karena itu hal yang pokok dalam mobil”. Kata Guru. Beliau melanjutkan.. “Nah, orang-orang yang menekuni tarekat hanya beberapa hari, ada yang cuma suluk 1 kali atau beberapa kali kemudian menghilang atau bahkan ada hari ini dia belajar kemudian langsung menghilang adalah aksesoris untuk memperindah tarekat, tanpa adanya itu tarekat tetap jalan dan berkembang”. Kami bertiga diam dan tertunduk, ada perasaan takut dalam hati, apakah saya ini hanya sebagai aksesoris saja yang kemudian hilang ditelan musim? Saya sendiri selalu berdoa agar Tuhan selalu memberikan kesempatan kepada saya untuk tetap bisa bertahan di jalan-Nya yang lurus ini, jalan yang telah dilimpahkan rahmat dan karunia-Nya, jalan para Nabi, Para Wali dan orang-orang shaleh. Teman saya menangis, kemudian dia berkata kepada Guru, “Guru, tolong diakan kami agar tidak menjadi hanya sekedar aksesoris.”. Guru menjawab, “Kalau kalian kawatir tentang itu menandakan bahwa kalian mencintai Jalan ini dan hampir semua orang yang sampai ketujuan adalah orang yang selalu merasa kawatir sehingga dia selalu waspada, aku selalu berdoa agar kalian bisa dipakai oleh Tuhan”. “Berdoalah selalu kepada Allah agar kalian “dipakai” oleh Dia, “diper-alat” untuk mengembangkan agama Islam yang mulia ini, untuk apa hidup didunia kalau tidak “dipakai” Tuhan?” “Jalan yang kalian tempuh ini bukanlah jalan biasa, sudah banyak orang gugur dijalan ini, diperlukan kesabaran dan kesungguhan agar bisa mencapai tujuan. Dan harus kalian ingat bahwa Makrifat itu bukan akhir dari perjalanan, tapi itu hanya hanya AWAL. Kalau Makrifat sebagai ukuran kemenangan, kalian harus ingat bahwa Iblis di zamannya adalah sosok yang paling bermakrifat kepada Allah, namun dia tersingkirkan karena kesombongannya”. “Hanya burung-burung yang mempunyai sayap lebar yang mampu terbang tinggi, sementara burung kecil hanya bisa terbang rendah dan tidak pernah kemana-mana”. “Ingat, awal manusia menempuh jalan ini (Thareqat) akan diberi rahmat karunia yang berlimpah, keajaiban-keajiban diluar kemampuan manusia dan bahkan tak pernah terpikirkan. Kemudian ketika hamba telah senang, Tuhan akan mengujinya dengan derita-derita agar si hamba tidak terlena dengan keajaiban dan kemegahan alam rohani sehingga tetap fokus kepada Allah SWT”. “Ingatlah firman Allah, ‘Jangan kau katakan dirimu beriman sebelum Ku coba’. Suatu saat kalian akan diberi cobaan yang tidak pernah terlintas dalam pikiran dan halayan kalian, seakan-akan Tuhan meninggalkan kalian dan doapun menjadi tumpul. Aku beri nasehat kepada kalian, jangan pernah kalian menyalahkan atau mencaci Guru ketika kalian mengalami itu semua”. Kejadian ini sudah lama terjadi akan tetapi nasehat-nasehat yang diberikan Guru begitu berbekas di hati kami seakan-akan baru tadi Beliau ucapkan dan begitulah sifat Wali Allah itu kalau memberikan pengajaran akan berbekas di hati para muridnya. Setelah memberikan nasehat dan wejangan kepada kami, Beliau berjalan menuju kamar untuk istirahat. Antara ruang makan dan kamar tidur Beliau berhenti sejenak dan berpaling kepada kami, kemudian berkata, “Kalian jangan hanya sekedar menjadi aksesoris!”. Kami bertiga mengangguk sambil menangis dan berdoa kepada Allah agar sepanjang hidup kami terus bisa melayani Guru dengan baik. Semoga Allah Yang Maha Mendengar mengabulkan doa kami, Amin!

Rabu, 08 Mei 2013

TAHUN 2033 MANUSIA MENDARAT DI MARS

WASHINGTON, Ingin ke Mars? Kini waktu yang dibutuhkan untuk mewujudkannya menjadi kenyataan bahkan lebih singkat dari waktu yang mungkin dibutuhkan untuk menemukan vaksin atau obat dari beragam penyakit. Hanya 20 tahun! Sebuah rencana untuk menerbangkan suami istri ke Mars lewat program Inspiration Mars ditawarkan oleh miliuner Dennis Tito. Sementara itu, misi Mars One yang lebih ekstrem berencana memberangkatkan manusia ke Mars tanpa kembali ke Bumi dalam satu dekade dari sekarang. Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dalam pernyataannya seperti dikutip AFP, Senin (6/5/2013), mengatakan bahwa sangat mungkin bagi manusia untuk mendarat di Mars. Waktunya hanya 20 tahun dari sekarang. Alias, pada tahun 2033, manusia sudah bisa mendarat di Mars. Mulai Senin kemarin, beberapa nama besar dalam dunia keantariksaan membahas kemungkinan manusia mendarat dan mengolonisasi Mars dalam konferensi yang akan berlangsung tiga hari. Peluang serta tantangan yang dihadapi dibahas. Berbagai pihak mengatakan, tantangan ke Mars bukanlah masalah teknologi, tetapi masalah uang. NASA saja yang berada di bawah pengelolaan negara maju mengalami krisis keuangan karena hanya mendapatkan 0,5 persen dari anggaran negara. Bagaimana dengan negara seperti Indonesia? "Jika kita memulai dari sekarang, sangat mungkin mendarat di Mars dalam 20 tahun. Ini tidak butuh keajaiban, ini membutuhkan uang dan rencana untuk mengatasi tantangan dalam rekayasa teknologi," kata Scott Hubbard, pakar dari Stanford University. Hubbard menuturkan, salah satu tantangan terbesar adalah membawa beban hingga 30-40 ton ke Mars. Beban itu adalah beban minimal yang dibutuhkan untuk membangun habitat di Mars. Tantangan lain adalah menyediakan bahan bakar yang cukup untuk ke Mars. NASA sendiri kini tengah mengembangkan Space Launch System dan kapsul Orion untuk mendukung perjalanan Hubbard, bahan bakar nuklir dibutuhkan untuk mendukung daya dorong dan menyingkat waktu perjalanan hingga 3 bulan. Selain masalah teknologi, tantangan lain dalam perjalanan ke Mars juga harus dipecahkan. Dampak radiasi sendiri kini belum dipahami betul akibatnya bagi kesehatan manusia. Salah satu yang telah diprediksi, radiasi bisa memicu kanker. Perlu dipahami efeknya bagi sistem saraf pusat atau otak. Tantangan lain adalah masalah fisiologi, seperti berkurangnya massa jenis tulang dan otot. Lalu juga masalah psikologis yang mencakup perasaan kesendirian menjalani misi hingga tinggal di tempat yang sama sekali baru. Jika tantangan itu diatasi, mendarat di Mars bukanlah tak mungkin....KOMPAS

Selasa, 07 Mei 2013

GUNUNG DI MARS

Gunung di Mars, Benarkah Terbentuk oleh Air NASA Gunung Sharp mungkin terbentuk oleh peran angin yang bertiup di bagian pinggiran Kawah gale (anak panah merah) dan lereng Gunung Sharp (anak panah kuning) pada pagi hari dimana tanah relatif hangat. Salah satu gunung di Mars yang menarik perhatian ilmuwan adalah Gunung Mars. Gunung ini menjulang lebih kurang 5 km dari kawah Gale. Gunung tinggi ini menjadi target misi Curiosity yang dimulai sejak 6 Agustus 2012 lalu. Gunung Mars menyisakan misteri tentang pembentukannya. Ada teori yang menyatakan bahwa wilayah gunung dahulu merupakan danau. Air berperan penting dalam pembentukan gunung tersebut. Utamanya, gunung terbentuk oleh endapan lumpur danau. Kevin Lewis dan timnya dari Princeton University berupaya memecahkan misteri pembentukan gunung tersebut. Tim yang mengamati kenampakan Gunung Mars mengatakan, gunung memiliki pola radial unik menyerupai lingkaran kipas yang mengarah ke tepi pusat lingkaran. Berdasarkan pola tersebut, tim melakukan pemodelan komputer. Hasilnya, menurut mereka, kenampakan Gunung Sharp cocok dengan kenampakan gundukan yang terbentuk oleh angin. Angin menggerakkan debu dan material lain hingga membentuk gundukan tinggi di pusat Gunung Sharp. "Hasil studi kami tidak membantah adanya danau di Kawah Gale, tetapi menyatakan bahwa gundukan material di Gunung Sharp merupakan hasil deposit angin," ungkap Lewis seperti dikutip Space.com, Selasa (7/5/2013). Anggota tim misi Curiosity, Dawn Summer, mengungkapkan bahwa hasil studi Lewis menarik. Wahana antariksa Curiosity yang kini telah berada di wilayah Yellowknife Bay, 10 km dari kaki Gunung Sharp, bisa membuktikan kebenaran hasil studi itu. "Hasil riset ini adalah model baru pembentukan Gunung Sharp yang memberikan petunjuk spesifik tentang karakteristik batuan di gunung itu. Observasi Curiosity di kaki Gunung Sharp bisa membuktikan kebenaran pemodelan itu dengan mencari bukti deposisi sedimen oleh angin," urainya. Menurut Summer, bisa saja Gunung Sharp terbentuk oleh air ataupun angin. Masih perlu dibuktikan hingga kini. Namun, bagaimanapun proses pembentukan itu, Gunung Sharp tetap akan menyuguhkan cerita menarik tentang lingkungan Mars dan sejarahnya. KOMPAS 7/5/2013

W A K TU D U N I A