Minggu, 18 Desember 2011

MISTERI TAHUN 2012

MISTERI TAHUN 2012

Kunci penunjuk waktu galaktika bangsa Maya adalah Kalender Sakral yang disebut tzolkin (hitungan siklus 260 hari). Tzolkin bersilangan dengan Tahun Samar (kelender 365 hari). Kedua kalender tersebut berjalan sejajar seperti rel, tetapi pada suatu ketika kedua titik rel ini akan bertemu dalam waktu yang disebut “hari yang langka” yakni terjadinya pertemuan antara “kalender sakral” dengan Tahun Samar. Peristiwa yang teramat langka menandainya sebagaai siklus besar 52 tahunan. Namun peristiwa galaktika ini masih merupakan “Siklus Besar” yang terakhir terjadi pada tahun 3114 SM. Ini merupakan waktu perkiraan dalam hiroglif bangsa Mesir pertama, dan akan berakhir pada 21-12-2012 Masehi di mana matahari berada pada posisi langsung dengan ekuator dari galaksi Bimasakti.

Dr. Jose Arguelles, ahli bidang kosmologi Maya, sub siklus yang di mulai 1992 merupakan milenium baru. Di mana ditandai oleh teknologi yang harmonis antara ekologi dan nonmateri. Hal ini dapat kita buktikan dengan kemajuan dunia di bidang komputerisasi, untuk melengkapi masyarakat dengan informasi baru yang memusat. Saat itu ditemukannya teknologi komputer multi media, dan jaringan internet mulai dibuka untuk pelayanan umum oleh Pentagon. Diyakini para ilmuwan bahwa milenium baru akan berlangsung sangat pesat dan singkat selama 20 tahun hingga fase itu berakhir pada tahun 2012.

Dengan menggunakan teknologi komputer, seolah menjadi bekal manusia untuk memasuki saat-saat berat, agar mengetahui sebagian apa yang akan terjadi pada 2012 supaya dapat melakukan berbagai persiapan-persiapan yang diperlukan. Bahkan sejumlah kalangan mengingatkan kalender Maya akan segera berakhir pada 2012, mungkin bertepatan dengan sejumlah peristiwa kosmis (luar angkasa) yang sangat dahsyat. Mungkin akan membawa dampak bahaya besar pada kehidupan di planet bumi. Seperti yang diungkapkan pada majalah elektronik yang berbasis di India, memuat artikel pada 1 maret 2005 menjabarkan hasil dari Model Komputer Hyderabad (MKH) mengenai perubahan kutub yang bersesuaian dengan akhir penanggalan kalender. Model Komputer membuat memprediksi terjadinya pembalikan kutub magnetis pada bumi dan matahari beresiko dapat mengakhiri peradaban manusia pada 2012. Hampir senada dengan Greg Braden yang memprakirakan kejadian yang luar biasa. Menyatakan bahwa,”Model komputer itu memprediksi akan terjadinya pembalikan kutub magnetis pada bumi dan matahari, menjelaskan skenario paling buruk akan apa arti dunia tanpa magnet, yang dapat mengakhiri peradaban manusia planet bumi pada 2012.

Greg Braden, menggunakan perwujudan dan prediksi bangsa Maya sebagai titik awal, untuk mengekplorasi kemungkinan bahwa 2012 akan membawa pembalikan kutub magnetik bumi dan matahari yang dapat mengahiri peradaban manusia. Braden melengkapinya dengan bukti-bukti ilmiah mengindikasikan badai matahari yang berhenti sejenak (matahari sunyi senyap) sebagai titik akhir dari siklus kemagnetan planet terjadi pembalikan kutub magnet, sekaligus mengawali siklus baru yang mungkin akan terjadi chaos (kekacauan) tatasurya. Salah satu kejadian alam yang mungkin terjadi 2012 adalah badai matahari yang sunyi senyap. Untuk mendukung prediksinya, Braden menarik bukti fisik, teori kuantum, dan adanya kecenderungan sejarah pembalikan pembalikan kutub, untuk mengukur kemungkinan destruksi secara masif dalam tatasurya, bahkan kemungkinan adanya realitas (fenomena alam) yang sama sekali baru yang terjadi pada 2012. Tepatnya 21-12-2012 sebagai titikbalik matahari. Lantas apa makna di balik semua itu ? Kiranya masih merupakan misteri besar. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, bagi Greg kita harus melintasi batas tradisi yang telah memisahkan ilmu pengetahuan, agama, spiritualitas, dan sejarah. Lalu persiapkanlah diri anda untuk menyambut dan menerima sumber pengetahuan yang begitu melimpah ke dalam kearifan global -universal yang sama sekali baru.

GEJALA PERUBAHAN MAGNET BUMI

Salah satu yang paling pasti di dunia ini adalah eksistensi magnet bumi yang berada di kutub utara dan selatan bumi. Pertukaran posisi kedua kutub (flip-flop) menyimpan alasan misterius yang sangat sulit dipahami. Namun demikian pertukaran kutub ini bukanlah sesuatu yang tak pernah terjadi. Bahkan dalam catatan jejak sejarah perilaku makrokosmos, pertukaran kutub sudah tercatat pernah terjadi beberapa kali secara rutin dalam rentang waktu yang sangat panjang. Setidaknya, selama bumi ini ada, dapat dicatat terjadi 171 kali peristiwa pembalikan kutub magnetis dalam kurun waktu 76 juta tahun. Empat belas kali terjadi selama 4.5 juta tahun terakhir. Artinya, terjadi peningkatan intensitas pada kurun waktu terakhir. Adapun gejala-gejala yang dapat disinyalir sebelum terjadinya pembalikan kutub magnetis bumi dan matahari adalah sbb :

Sering terjadi perubahan cuaca secara mendadak. Fenomena ini tentu dapat kita rasakan bersama saat ini. Jika kita menggunakan indera batin untuk menajamkan indera perasa, kita dapat merasakan perubahan suhu udara yang berubah-ubah, naik-turun dalam hitungan menit, dan puluhan menit saja.

Melemahnya medan magnet bumi secara cepat. Sebagaimana dijelaskan oleh New York Time pada 4 Juli 2004, merespon terjadinya pembalikan kutub magnetis secara serius. Sebab runtuhnya medan magnet bumi yang menuntun planet bumi beserta seluruh makhluk penghuninya sudah mulai terasa sejak 150 tahun lalu. Hal itu didasarkan pada pengukuran geologis, yang mengindikasikan magnet bumi tengah mengalami penurunan secara drastis dari puncak intensitas magnetiknya sejak 2000 tahun lalu. Penurunan itu kini telah mencapai prosentase lebih dari 38%. Bahkan dalam kurun waktu 100 tahun terakhir, jagad raya telah kehilangan daya magnetnya sebanyak 7%. Perubahan magnet tersebut disinyalir menjadi penyebab terjadinya pergeseran-demi pergeseran milyaran benda-benda angkasa termasuk planet bumi dan asteroit besar dari pusat orbit semula. Dalam kasus penemuan bangkai mammoth berbulu (gajah purba) di Siberia mengindikasikan pada saat itu telah terjadi peristiwa kosmos yang sangat dahsyat. Bumi mengalami penurunan suhu secara drastis hingga mengalami kebekuan secara tiba-tiba. Hal itu dilihat dari gejala yang ada pada binatang mammoth yang membeku. Mammoth disinyalir mengalami kematian mendadak karena terperangkap oleh peristiwa pertukaran kutub yang mengakibatkan pembekuan bumi secara tiba-tiba. Sehingga terdapat makanan terakhir yang belum habis terkunyah dalam mulut mammoth masih dalam keadaan utuh, tidak membusuk.

Badai Magnetik Matahari. Peristiwa badai magnetik matahari dalam kurun waktu paling dekat disinyalir telah terjadi pada tahun 1986 dan bulan Mei tahun 1996 lalu dan NASA berhasil menangkap gejala pengulangan badai matahari pada 10 Maret tahun 2006. Badai magnetik matahari ditandai dengan titik-titik putih pada permukaan matahari. Badai matahari ditandai dengan matahari “sunyi” saat di mana titik-titik matahari dan solar yang selalu bergolak berhenti sejenak, seolah menjadi “sunyi senyap”. Hal ini disebut sebagai “matahari sunyi” ditandai sebagai akhir dari suatu fase siklus. Berakhirnya satu siklus berarti dimulainya siklus baru. Sehingga peristiwa matahari sunyi, merupakan awal dari siklus baru badai magnetik matahari yang disinyalir akan menjadi 30-50% lebih kuat dan dahsyat dari sebelumnya. Menurut david Hathway (NSSTC: National Space Science and Tachnology Center USA) atau Badan Antariksa Amerika, setuju bahwa titik-titik matahari akan berakumulasi menjadi titik yang lebih besar. Gerakan energinya bagaikan gerakan bom atom, setiap partikel yang meledak akan memancarkan partikel lebih banyak lagi. Masing-masing pecahan partikel akan pecah menjadi berlipat ganda. Begitu seterusnya yang terjadi pada titik-titik badai magnetik matahari. Barangkali peristiwa ini akan mengulang peristiwa 1958 saat terjadi badai magnetik matahari yang mengakibatkan cahaya udara (aurora borealis) yang menyinari langit malam di Meksiko selatan. Hanya saja, peristiwa berikutnya, jika prediksi NCAR tepat, peristiwa itu akan terjadi pada 2012, dan akan jauh lebih dahsyat lagi (maksimun solar). Sepertinya bersamaan dengan perhitungan kalender Maya tentang posisi galaktika matahari. Peristiwa ini tentu belum pernah terjadi, sekalipun memanfaatkan berbagai perlengkapan sains dan teknologi, kita semua tidak tahu akibat apa yang akan terjadi, jika peristiwa yang “menakjubkan” itu akan benar-benar terjadi.

Arti dari semua bahasan di atas, bahwa dalam ruang jagad makrokosmos, kini tengah berproses terjadinya gejala perubahan magnetik galaktika yang mungkin akan berpuncak pada 2012. Meliputi gugusan milyaran bintang, matahari, bumi, asteroit, dan planet-planet angkasa luar. Kekuatan magnet adalah kunci utama terjadinya siklus tata surya, orbit asteroit, tatanan galaktika yang melimputi beberapa galaksi Andromeda, Bimasakti dan seterusnya. Apa yang akan terjadi pada diri manusia sebagai wujud mikrokosmos, apabila terjadi perubahan magnetik makrokosmos ?? Pertanyaan ini saya ajukan berkenaan dengan MANUSIA sebagai MIKROKOSMOS tentu saja sangat erat berkaitan dengan segala macam peristiwa MAKROKOSMOS. Jika anda masih meragukannya, dapat anda buktikan melalui perhitungan astronomi para pendahulu kita yang berhasil menjabarkan hubungan perubahan konfigurasi galaktika dengan karakter pribadi setiap manusia. Pengaruh itu kemudian dikenal dengan nama ilmu astrologi yang dapat membaca perwatakan atau karakter setiap individu. Kita mengenal perbintangan, sio, pawukon, windu, pancasuda, tahun, bulan, pekan, pasaran, hari, padangon, paarasan, hari Jawa, musim, pranata mangsa, dan seterusnya. Semua itu sebagai keberhasilan manusia dalam mengenali jati diri dan “jati diri” alam semesta, dalam hal ini hubungan antara mikrokosmos yang berhubungan erat dengan makrokosmos. Jika diajukan pertanyaan, apa yang menyebabkan eratnya hubungan manusia dengan jagad raya ? Jika anda menjawab : Tuhan ! Jawaban ini terlalu polos dan masih bersifat “kamuflase” saja. Tentu hal itu merupakan jawaban universal yang tak perlu disanggah dan semua orang saya kira sudah paham. Namun jawaban demikian tak ubahnya jawaban seorang anak setingkat Taman Kanak-Kanak yang akalnya masih dangkal. Jika dilakukan orang dewasa justru menjadikan pintu hatinya tertutup untuk menerima ilmu-ilmu pengetahuan baru, karena sudah terlanjur “asyik” tercengkeram oleh rasa takut, dan selalu bergejolak oleh iming-iming “angin surgawi”. Inilah pintu masuk menuju gerbang fanatisme. Jika terlalu bersikap fanatis, hal itu akan menjadi boomerang membutakan mata kita akan suatu realitas di luar dugaan manusia seluruh planet bumi selama 2500 tahun. Bahkan sikap fanatisme secara tidak disadari justru akan mereduksi kemahaluasan-kemahabesaran Tuhan. Padahal Tuhan itu tan kena kinira, tan kena kinaya ngapa. Maksunya, masih sangat memungkinkan jika Tuhan menyimpan misteri besar realitas kehidupan alam semesta ini, yang tak pernah manusia duga dan bayangkan sebelumnya melalui sumber referensi apapun namanya. Apakah manusia cukup puas hanya berhenti pada jawaban itu saja ? Saya kira tidak. Inilah yang saya maksud, supaya kita sejenak melepaskan diri dari belenggu doktrinasi, untuk membiarkan daya jelajah spiritual yang teramat luas jangkauannya, bahkan mampu menembus dimensi sejarah masa lalu dan mungkin masa yang akan datang. Memberdayakan kemampuan “alam pikiran bawah sadar”, kita akan mampu melampaui daya penalaran rasio. Apalagi jika kita mau memberdayakan kemampuan jelajah rahsa sejati yang tembus ruang dan waktu. Marilah kita bersama mencobanya.
Berlanjut…….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

W A K TU D U N I A